Permintaan - Pengertian, Jenis-Jenis, Faktor, Hukum, Kurva, Fungsi Permintaan
Permintaan (Demand)
Permintaan adalah sejumlah barang dan jasa yang diinginkan atau diminta dan mampu dibeli konsumen pada tingkat harga dan periode tertentu. Jika Anda sudah belajar menganai ekonomi pasti Anda tidak asing lagi dengan istilah permintaan bukan? Dalam artikel ini kita akan membahas mengenai permintaan.
Berbicara
mengenai permintaan maka tidak akan lepas dari pembahasan mengenai penawaran,
karena permintaan dan penawaran sangat berkaitan satu sama lain. Permintaan dan
penawaran adalah konsep dasar yang penting untuk dipelajari karena dalam
kegiatan ekonomi sehar-hari, konsep ini selalu mendominasi baik dalam ekonomi
mikro maupun ekonomi makro maka akan sangat berguna nantinya apablila kita
mempelajari pembahasan ini.
Pengertian Permintaan
Permintaan
adalah sejumlah barang dan jasa yang diinginkan atau diminta dan mampu dibeli
konsumen pada tingkat harga dan periode tertentu. Dalam pengertian permintaan
setidaknya terkandung tiga unsur penting, yaitu jumlah barang atau jasa yang
diminta (quantity demanded) dan mampu dibeli oleh konsumen, apa yang diinginkan
konsumen terhadap barang atau jasa diikuti oleh kemampuan membeli barang dengan
harga yang ditentukan, jumlah yang diminta adalah arus pembelian yang kontinyu
sehingga harus dinyatakan dalam satuan waktu, misalnya 2 unit perhari, 100 unit
perbulan atau 1000 unit pertahun.
Jenis-Jenis Permintaan
Apabila dilihat
dari daya beli konsumen, setidaknya ada tiga bentuk permintaan, yaitu
permintaan efektif, permintaan potensial dan permintaan absolut. Berikut
penjelasannya:
1)
Permintaan Efektif
Permintaan
efektif adalah sejumlah permintaan yang disertai dengan adanya daya beli dan
dilaksanakan. Contohnya Anda ingin memakan es krim, lalu Anda pergi ke toko es
krim dan membelinya.
2)
Permintaan Potensial
Permintaan
potensial adalah sejumlah permintaan yang disertai dengan adanya daya beli akan
tetapi belum dilaksanakan. Contohnya saat ini Anda memiliki kemampuan untuk
membeli sebuah buku, namun anda memilih tidak membeli buku tersebut.
3)
Permintaan Absolut
Permintaan absolut adalah sejumlah permintaan yang tidak disertai dengan adanya daya beli. Parmintaan absolut cenderung merupakan sebuah angan-angan saja. Contohnya Anda ingin membili mobil sport terbaru tetapi Anda sama sekali tidak punya uang untuk membelinya.
Sementara itu
permintaan jika ditinjau dari jumlah permintaan konsumen, maka permintaan dapat
dibagi menjadi dua yaitu permintaan individu dan permintaan pasar. Berikut
penjelasannya:
1)
Permintaan Individu
Permintaan
individu adalah sejumlah permintaan individu terhadap barang atau jasa
tertentu. Misalnya sebuah permintaan dari seorang ibu terhadap tas tertentu,
atau permintaan Anda terhadap baju tertentu dan sebagainya.
2)
Permintaan Pasar
Permintaan
pasar adalah hasil penjumlahan dari permintaan-permintaan individu terhadap
barang atau jasa tertentu. Misalnya Anda menginginkan sebuah sepatu dan teman
Anda juga membutuhkan sebuah sepatu maka penjumlahan permintaan Anda dengan
teman Anda adalah permintaan pasar.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan
Permintaan
konsumen terhadap suatu barang atau jasa dipengaruhi oleh beberapa faktor yang
secara bersamaan akan menentukan tingkat dan jumlah berbagai barang atau jasa
yang diminta oleh setiap individu. Faktor-faktor tersebut antara lain yaitu:
1)
Harga Barang atau Jasa
Harga suatu
barang atau jasa merupakan penentu permintaan konsumen, semakin tinggi harga
suatu barang atau jasa, semakin sedikit barang atau jasa yang diminta konsumen.
Sebaliknya, semakin rendah harga suatu barang atau jasa, maka semakin banyak
barang atau jasa yang dimnita konsumen.
Hal tersebut
sesuai dengan hukum permintaan yang menyatakan bahwa jika harga barang naik
dengan keadaan ceteris paribus (keadaan lain tetap sama), maka jumlah barang
yang diminta akan berkurang. Sedangkan, jika harga barang turun, maka jumlah
barang yang diminta akan bertambah. Konsep ini dijelaskan melalui materi Elastisitas Permintaan dan Penawaran.
2)
Pendapatan
Jumlah
pendapatan seseorang akan mempengaruhi jumlah permintaanya. Jika jumlah
pendapatan berkurang maka permintaan juga akan berkurang hal tersebut juga akan
berlaku sebaliknya. Hubungan antara pendapatan seseorang dengan jumlah barang
yang diminta bersifat searah (positif). Asumsi tersebut berlaku pada barang
normal, sedangkan pada barang inferior (barang berkualitas rendah) kenaikan jumlah
pendapatan akan menurunkan jumlah permintaan terhadap barang inferior.
3)
Selera
Selera
merupakan salah satu penentu permintaan, selera konsumen sifatnya subjektif
tergantung penilaian konsumen terhadap suatu barang atau jasa yang bersangkutan.
Selain itu selera konsumen biasanya dipengaruhi oleh tradisi dan agamanya.
Selera konsumen dapat berpengaruh terhadap permintaan suatu barang atau jasa.
Naiknya selera konsumen terhadap suatu barang akan berakibat pada kenaikan permintaan barang tersebut. Sama halnya, ketika selera konsumen turun, maka permintaan konsumen terhadap suatu barang akan berkurang.
4)
Harga Barang Subtitusi dan
Komplementer
Harga barang
subtitusi (pengganti) dan barang komplementer (pelengkap) ikut mempengaruhi
permintaan seseorang terhadap suatu barang atau jasa. Misalnya pada daging sapi,
katakanlah daging kambing adalah barang subtitusi daging sapi, maka ketika
harga daging sapi naik dan harga kambing tetap maka permintaan terhadap daging
sapi akan menurun karena konsumen beralih membeli daging kambing yang tidak
mengalami kenaikan harga.
Sedangkan
jika pada barang komplemen, barang komplemen adalah barang yang bisa saling
melngkapi misalnya motor dengan bensin, printer dengan tinta dan sebagainya
kenaikan harga pada suatu barang akan berpengaruh terhadap barang komplemennya.
Contohnya ketika harga tinta naik maka permintaan terhadap printer menurun.
5)
Ekspektasi
Ekspektasi
adalah perkiraan akan masa depan. Ekspektasi dapat pula mempengaruhi permintaan
seseorang, misalnya ketika Anda memperkirakan bahwa harga suatu barang akan
turun dimasa yang akan datang maka Anda akan menunda pembelian barang tersebut
sampai harganya turun, hal ini mengakibatkan permintaan Anda terhadap barang
tersebut menurun.
6)
Jumlah Penduduk
Semakin
tinggi jumlah penduduk disuatu wilayah atau negara, maka akan semakin tinggi
jumlah permintaan wilayah/negara tersebut terhadap suatu barang atau jasa. Hal
ini terjadi karena kuantitas kebutuhan masyarakat yang tinggi.
Hukum Permintaan
Hukum
permintaan menyatakan bahwa harga bandingan terbalik dengan jumlah yang
diminta, adalah apabila harga suatu barang mengalami kenaikan, maka jumlah
barang yang diminta akan turun. Dan sebaliknya, apabila harga barang menglami
penurunan maka jumlah barang yang diminta akan naik. Tetap perlu diingat bahwa
permintaan ini hanya berlaku apabila asumsi ceteris paribus-nya terpenuhi.
Adapun
asumsi yang menjadi dasar hukum permintaan adalah faktor-faktor lain selain
harga barang yang mempengaruhi jumlah barang yang diminta dalam keadaan tetap
(ceteris paribus). Keadaan lain yang harus tetap sama adalah harga barang,
pendapatan konsumen, dan selera konsumen. Sebenarnya acuan dari semua
permintaan adalah kebutuhan individu itu sendiri. Namun, dalam analisis harga
dan jumlah barang yang diminta yang menjadi acuan adalah permintaan pasar,
yakni penjumlahan total dari semua permintaan individu.
Skedul dan Kurva Permintaan
Dalam teori
permintaan dikenal skedul dan kurva permintaan, skedul permintaan merupakan
sebuah tabel yang dapat memperlihatkan hubungan antara harga berang dan
kuantitas barang yang diminta. Sedangkan kurva permintaan adalah sebuah grafik
yang menggamberkan hubungan antara harga barang dan kuantitas barang yang
diminta. Sebagai contoh, perhatikan skedul permintaan dan kurva permintaan
berikut ini:
1)
Skedul Permintaan Barang
2)
Kurva Permintaan Barang
Dari skedul
dan kurva permintaan diatas dapat diketahui bahwa makin tinggi harga barang
maka semakin sedikit jumlah unit yang diminta. Diatas dapat dilihat kurva
permintaan memiliki kemiringan yang negatif, hal tersebut menegaskan hubungan
antara harga barang dan kuantitas barang yang diminta, dimana bila harga naik,
maka kuantitas barang yang diminta akan turun, dan jika harga turun maka
kuantitas barang yang diminta akan naik dengan syarat harga barang lain tetap
(ceteris paribus).
Pergeseran Kurva Permintaan
Kurva
permintaan dibuat dengan mengasumsikan hal lain selain harga barang seperti
misalnya pendapatan, ekspektasi dan selera tidak berubah atau tetap, hal
tersebut dinamakan ceteris paribus. Jika dalam asumsi hal lain tersebut
berubah, itu berarti akan terjadi perubahan permintaan konsumen yang artinya
juga kurva permintaan akan bergeser baik dari kiri bawah ke kanan atas maupun
sebaliknya. Perhatikan kurva permintaan berikut ini.
Jika dilihat
pada kurva diatas, pada awalnya kurva permintaan pada garis lengkung DD atau
pada harga P1 dan kuantitas Q. Namun
pada saat tingkat pendapatan seseorang naik, kurva permintaan yang tadinya pada
garis lengkung DD akan bergeser menjadi D2D2, meskipun harga tetap pada titik
P1 tetapi kuantitas barang yang diminta naik menjadi Q2. Pergeseran garis
lengkung DD yang bergeser menjadi D2D2 inilah yang dinamakan dengan pertambahan
permintaan, sedangkan perubahan Q menjadi Q2 dinamakan dengan pertambahan
permintaan jumlah barang.
Dari kurva
diatas dapat disimpulkan bahwa ketika pendapatan konsumen meningkat dan harga
barang tetap, maka jumlah barang yang diminta akan bertambah dan permintaan
konsumen meningkat. Tetapi ketika pendapatan konsumen menurun dan harga barang
tetap, maka jumlah barang yang diminta akan mengalami penurunan dan menyebabkan
permintaan konsumen juga menurun.
Fungsi Permintaan
Fungsi
permintaan dapat diartikan sebagai sebuah persamaan yang menunjukkan hubungan
antara jumlah suatu barang yang diminta dengan faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Dalam ilmu ekonomi fungsi permintaan merupakan suatu kajian
matematis yang dapat digunakan untuk menganalisa perilaku konsumen dan harga.
Melalui
fungsi permintaan ini, hubungan antara variabel bebas (harga) dan variabel
tidak bebas (jumlah barang yang diminta) dapat diketahui dengan asumsi
faktor-faktor lain tetap. Bentuk paling umum dari fungsi permintaan bisa
dirumuskan sebagai berikut:
Atau
Keterangan:
Qd = Quantity
(jumlah)
a =
konstanta
b = slope (koefisien
pengarah)
P = tingkat
harga
Terkadang kita
juga harus menentukan fungsi permintaan, oleh karena itu bisa digunkan rumus:
Contoh:
1) Suatu fungsi permintaan
diketahui a = 4, b = 2, dan P = Rp10,00. Berapa jumlah barang yang diminta?
Jawab:
Fungsi
permintaan
Qd
= a – bP
Qd
= 4 - 2P
Qd
= 4 - 2.10
Qd
= 16
Jadi
apabila harga Rp10,00 jumlah barang yang diminta adalah 16. Dan apabila digambarkan
dalam grafik dengan fungsi permintaan Qd = 4 - 2P maka akan tampak sebagai berikut.
Jika
P = 0 maka Q = 4
Jika,
Q = 0 maka P = 2
2) Dari data permintaan
terhadap suatu barang diperoleh data sebagai berikut:
a. Pada saat harga barang Rp.
2.000,00/unit, jumlah permintaan barang tersebut sebanyak 100 unit.
b. Dan pada saat harga Rp.
5.000,00/unit, jumlah permintaan barang tersebut turun menjadi 40 unit.
Dari asumsi tersebut,
tentukan persamaan fungsi permintaannya.
Jawab:
Selanjutnya
mari kita bahas tentang Penawaran (Supply).
penjelasannya lumayan, jadi tambah ngerti deh tentang teori permintaaa
BalasHapus