METODE REKRUTMEN DAN KETERBATASAN PROSES REKRUTMEN KARYAWAN
METODE REKRUTMEN KARYAWAN
Biasanya
sebelum dilakukan rekrutmen dan penempatan karyawan baru diperlukan beberpa
metode-metode yang harus ditempuh dalam pengerjaannya. Metode-metode yang harus
ditempuh tersebut dalam hal ini adalah sebagai berikut:
{|CATATAN| Bacalah 4 artikel terkait berikut ini: 1. Pengertian Seleksi Tenaga Kerja dan Faktor-faktor yang Harus Diperhatikan | 2. Proses Seleksi Tenaga Kerja dan Kesalahan dalam Wawancara Kerja | 3. Penempatan Tenaga Kerja | 4. Orientasi Karyawan}
1.
Menentukan
kebutuhan-kebutuhan sumber daya manusia yang diperlukan.
2.
Mengupayakan
persetujuan anggaran untuk mengadakan atau mengisi jabatan-jabatan tertentu.
3.
Mengembangkan
kriteria seleksi yang valid.
4.
Pengadaan
atau penarikan tenaga kerja baru.
5.
Mengadakan
tes ataupun sebaliknya men-screening para pelamar.
6.
Menyiapkan
daftar dari para pelamar kerja yang berkualitas.
7.
Mengadakan
seleksi untuk pelamar kerja yang paling berkualitas.
Dalam
praktik setiap intansi atau perusahaan menerapkan metode tersebut diatas secara
berbeda-beda. Namun yang penting yang harus diperhatikan adalah menetapkan
kualifikasi minimal untuk seorang karyawan atau jabatan tertentu, karena dalam
hal ini akan menyangkut pemberian standar perekrutan karyawan yang diinginkan.
Dalam menetapkan kualifikasi minimal tersebut harus memperhatikan
langkah-langkah berikut, yaitu:
1.
Tinjauan
data biografis.
2.
Tes
ketangkasan atau bakat.
3.
Tes
kemampuan.
4.
Ujian
penampilan.
5.
Referensi-referensi.
6.
Evaluasi
kinerja.
7.
Wawancara
8.
Pusat
penilaian.
9.
Masa
percobaan.
POKOK-POKOK PROGRAM REKRUTMEN YANG BAIK
Dalam
membuat program seleksi yang baik perlu berbagai pertimbangan yang dapat
menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti dibawah ini:
1.
Kecakapan-kecakapan
dan pengetahuan apakah yang diperlukan?
2.
Bagaimana
dengan kecakapan umum dan bagaimana dengan kecakapan khusus?
3.
Bagaimana
dengan sifat-sifat perseorangan?
4.
Bagaimana
dengan syarat-syarat badaniah umum?
5.
Bagaimana
dengan syarat-syarat badaniah khusus?
6.
Apakah
manfaat masing-masing faktor ini dalam menentukan cocok atau tidaknya untuk
suatu jabatan?
Jika
pertanyaan-pertanyaan tersebut telah dijawab, maka kemudian ditentukan pengujian
dan lain sebagainya, ukuran kecakapan apakah yang sebaiknya dapat dipakai?.
Dengan kata lain pertama-tama syarat-syarat jabatan harus ditetapkan, lalu kemudian
dibuat suatu ketentuan sebagai pengukuran rencana yang sangat baik yang nantinya
dapat digunakan untuk menguji kemampuan calon-calon karyawan untuk memenuhi
syarat-syarat jabatan tersebut.
Suatu
ujian mungkin saja baik untuk suatu tujuan, namun belum tentu akan baik pula untuk
tujuan yang lainnya. Jika masing-masing pertanyaan tersebut di atas
dipertimbangkan dengan matang dan dibuat putusan yang baik, maka akan diperoleh
hasil yang akan memuaskan. Tetapi akan sebaliknya jika tingkat program ini
dibuat dan diselesaikan secara tergesa-gesa, maka akan ada risiko karyawan yang
telah dipilih untuk mengisi jabatan tertentu ternyata hanya baik untuk jabatan
tertentu saja.
KETERBATASAN PROSES REKRUTMEN KARYAWAN
Keragaman
teknik seleksi menandakan bahwa tidak ada satupun cara yang sempurna untuk
menyeleksi pelamar kerja. Bahkan kriteria seleksi yang telah dipilih secara
hati-hatipun masih tidak sempurna dalam memprediksi kinerja pelamar. Lebih
lanjut ada perbedaan antara apa yang dapat dilakukan oleh seseorang, yaitu
kemampuan kerjanya dengan apa yang akan dilakukan oleh seseorang yang
berhubungan dengan motivasi.
Dan
yang terakhir adalah fungsi individu dan lingkungan sebagai contoh kebutuhan
seseorang mungkin berbeda di berbagai situasi. Di samping itu, lingkungan
organisasional juga berlainan. Iklim perusahaan dapat berubah dari iklim yang
kondusif ke iklim yang sangat restriktif disebabkan oleh filosofi manajerial
yang berbeda dari manajemen puncak yang baru. Oleh karena itu teknik seleksi
bukanlah cara yang pasti untuk memprediksi apa yang akan dilakukan oleh
orang-orang, bahkan meskipun teknik ini mungkin mempunyai kemampuan untuk
melakukannya.
Tidak
peduli bagaimana bagusnya sebuah sistem seleksi dirancang, kesalahan seleksi mungkin
akan terjadi juga. Salah satu sumber kesalahan yang sering terjadi adalah
penyelesaian karyawan yang belakangan gagal dalam menunaikan tugas yang mereka
emban. Organisasi tentu mencoba untuk meminimalkan kegagalan yang mungkin
muncul dari kesalahan seleksi, katakanlah dengan menolak pelamar yang tidak
akan sukses jika sekiranya terseleksi. Dari sudut pandang individu pelamar
mupun sudut pandang organisasi, sumber kesalahan kedua dirasakan jauh lebih
serius.
Kesuksesan
dan kegagalan individu di dalam organisasi merupakan konsekuensi pelik dari
interaksi antara karakteristik individual dan lingkungan kerjanya. Pelatihan,
super visi, hubungan kerabat kerja, sistem kompensasi, kesempatan promosi dan
banyak faktor liannya di dalam lingkungan kerja dapat memfasilitasi atau
menghambat kinerja individu yang sukses. Pengukuran kinerja mencuat beberpa
persoalan dan membuat pemastian tingkat kinerja sangat sulit. Karena
kompleksitas dan keterbatasan teknik seleksi, psikolog bersikeras bahwa teknik
seleksi harus di validasi. Tujuannya untuk mengurangi kesalahan seleksi dan
memberikan informasi kepada organisasi yang berhubungan dengan implementasi
teknik seleksi yang tepat.
Waktu
serta biaya yang terkuras dalam pengambilan keputusan seleksi dan pengangkatan karyawan
perlu dicermati juga. Faktor-faktor seperti belanja iklan, materi tes, waktu
yang dihabiskan untuk mewawancarai kandidat, biaya agen penempatan, biaya
pemeriksaan fisik, dan berbagai biaya terkait lainnya penting untuk
diidentifikasi. Biaya penarikan tenaga kerja yang tinggi akan menyebabkan
putaran karyawan dapat menjadi sangat mahal bagi perusahaan.
MEMANUSIAKAN PROSES REKRUTMEN
Organisasi
mencari orang-orang yang dapat menjalankan pekerjaannya dengan baik. Dalam
pengambilan keputusan seleksi, fokus perusahaan adalah untuk mengidentifikasi
orang-orang yang mempunyai keahlian, pengetahuan dan kemampuan yang dibutuhkan
oleh pekerjaan yang akan diisi oleh karyawan yang bersangkutan.
Apakah
pekerjaan, unit-unit orgaisasional dimana pekerjaan tersebut berada atau
keselurauhan organisasi yang menyediakan jenis aktivitas serta lingkungan yang
diimpikan oleh seorang individu ternyata hanya mendapat sedikit perhatian dalam
pengambilan keputusan seleksi. Hal tersebut terpulang kepada individu untuk
membuktikan nilainya bagi organisasi sebagai alasan atas gaji dan tunjangan
lainnya yang disediakan oleh organisasi. Akibatnya organisasi cenderung
menerima tingkat kehilangan yang relatif tinggi dari karyawan-karyawan mereka
yang baru dan muda sebagai bagian dari biaya oprasional bisnis. Sedikit
perhatian yang diberikan, kecuali jika tingkat kehilangan menjadi terlampau
berlebihan terhadap bagaimana menekan angka perputaran karyawan.
Trend
dewasa ini menuju perbaikan perkerjaan serta lingkungan kerja yang diarahkan pada
pembentukan kualitas kehidupan kerja yang lebih memuaskan bagi karyawan dalam
melaksanakan pekerjaannya. Bersama dengan tren yang menggejala ini, minat aktif
untuk mengingat kebutuhan individu dalam keputusan seleksi sudah muncul.
Pendekatan paling umum adalah pemberian gambaran pendahuluan tentang pekerjaan
yang realistik.
Dalam
pengambilan keputusan untuk menjawab tawaran pekerjaan. Individu diberikan
informasi yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai dasar keputusannya. Prinsip
tersebut tentu saja dapat diterapkan pada situasi promosi serta transfer
sebagaimana halnya pengangkatan karyawan. Gambaran pendahuluan pekerjaan yang
realistik memberikan informasi mengenai pekerjaan kepada calon karyawan tanpa
adanya distorasi ataupun pengembangan makna. Dalam gambaran pendahuluan
tradisional, pekerjaan disajikan semenarik dan semenjanjikan mungkin. Beberapa
pekerjaan memang menpunyai semua daya terik tersebut, namun sebagian besar
pekerjaan memiliki hal-hal yang sebaliknya atau tidak menarik. Gambaran
pendahuluan pekerjaan yang realistik menyajikan gambaran menyeluruh tentang
pekerjaan.
Manfaat
strategi semacam itu akan memberi kepuasan yang lebih pada individu dan
mengurangi kekacauan yang disebabkan karena keluarnya keryawan, ketidakhadiran,
keluhan, dan sebagainya di dalam organisasi atau perusahaan. Individu akan
memperoleh kendali yang lebih besar atas kehidupannya tanpa organisasi yang harus
mengorbankan tujuannya. Pengorbanan kebutuhan yang direncanakan dengan sangat
baik bisa memberikan manfaat baik bagi organisasi maupun karyawannya.
Posting Komentar untuk "METODE REKRUTMEN DAN KETERBATASAN PROSES REKRUTMEN KARYAWAN"
Berkomentarlah sesuai topik pembahasan artikel, dan jangan ragu untuk menegur kami apabila ada kesalahan dalam artikel. Terima kasih.