PENGERTIAN KOMPENSASI, TUJUAN, DAN JENIS KOMPENSASI
PENGERTIAN KOMPENSASI
Kompensasi
merupakan komponen penting dalam hubungannya dengan karyawan. Kompensasi
meliputi bentuk pembayaran tunai langsung ataupun pembayaran tidak langsung
dalam bentuk manfaat karyawan, dan insentif sebagai memotivasi untuk karyawan
agar bekerja lebih keras untuk mencapai produktivitas yang lebih tinggi.
Jika
dikelola dengan baik, kompensasi akan membantu perusahaan dalam mencapai tujuan
dan mengikat karyawan dengan baik. Sebaliknya jika tanpa kompensasi yang cukup,
karyawan yang ada mungkin saja akan meninggalkan perusahaan dan untuk melakukan
penempatan kembali tidak akan mudah. Akibat ketidakpuasan dalam pembayaran akan
mengurangi kinerja, menjadi penyebab mogok kerja, meningkatkan keluhan, dan
mengarah pada tindakan-tindakan fisik atau psikologis, seperti ketidakhadiran
dan sebagainya.
{|CATATAN| Ada beberapa langkah dalam menentukan kompensasi, silahkan baca dalam artikel berikut: Langkah-Langkah Penentuan Kompensasi}
Menurut Cardoso, kompensasi merupakan segala sesuatu yang diterima oleh pekerja sebagai balas jasa atas kerja keras mereka. Masalah kompensasi berhubungan dengan konsisten internal dan konsisten eksternal. Konsisten internal berhubungan dengan konsep penggajian relatif dalam organisasi. Sedangkan konsisten eksternal barhubungan dengan tingkat struktur penggajian dalam organisasi yang dibandingkan dengan struktur penggajian yang berlaku di luar organisasi atau perusahaan. Keseimbangan antara konsistensi internal dan konsistensi eksternal dianggap penting untuk menjadi perhatian agar menjadi kepuasan para pekerja dan menjadi motivasi serta efektivitas bagi organisasi secara keseluruhan.
Menurut Cardoso, kompensasi merupakan segala sesuatu yang diterima oleh pekerja sebagai balas jasa atas kerja keras mereka. Masalah kompensasi berhubungan dengan konsisten internal dan konsisten eksternal. Konsisten internal berhubungan dengan konsep penggajian relatif dalam organisasi. Sedangkan konsisten eksternal barhubungan dengan tingkat struktur penggajian dalam organisasi yang dibandingkan dengan struktur penggajian yang berlaku di luar organisasi atau perusahaan. Keseimbangan antara konsistensi internal dan konsistensi eksternal dianggap penting untuk menjadi perhatian agar menjadi kepuasan para pekerja dan menjadi motivasi serta efektivitas bagi organisasi secara keseluruhan.
{|CATATAN| Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kompensasi, untuk penjelasannya silahkan kunjungi artikel berikut: 9 Faktor yang Mempengaruhi Kompensasi}
Menurut Marihot, kompensasi adalah keseluruhan balas jasa yang diterima oleh karyawan sebagai akibat dari pelaksanaan pekerjaan dalam orgaisasi dalam bentuk uang atau lainnya yang dapat berupa gaji, bonus, upah, insentif, dan tunjangan lainnya seperti tunjangan hari raya, kesehatan, uang makan, uang cuti, dan sebagainya. Pembayaran kompensasi di tersebut ada yang dikaitkan langsung dengan kinerja seperti gaji, bonus, dan komisi sehingga disebut kompensasi langsung, dan ada pula yang tidak dikaitkan langsung dengan kinerja sebagi upaya meningkatkan ketenangan dan kepuasan kerja pegawai seperti tunjangan-tunjangan.
Menurut Marihot, kompensasi adalah keseluruhan balas jasa yang diterima oleh karyawan sebagai akibat dari pelaksanaan pekerjaan dalam orgaisasi dalam bentuk uang atau lainnya yang dapat berupa gaji, bonus, upah, insentif, dan tunjangan lainnya seperti tunjangan hari raya, kesehatan, uang makan, uang cuti, dan sebagainya. Pembayaran kompensasi di tersebut ada yang dikaitkan langsung dengan kinerja seperti gaji, bonus, dan komisi sehingga disebut kompensasi langsung, dan ada pula yang tidak dikaitkan langsung dengan kinerja sebagi upaya meningkatkan ketenangan dan kepuasan kerja pegawai seperti tunjangan-tunjangan.
Menurut
S. Mangkuprawira, kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai
imbalan dari kontribusi jasa mereka pada organisasi atau perusahaan. Oleh karena
itu kompensasi mengandung arti tidak sekedar hanya dalam bentuk finansial saja,
seperti misalnya yang langsung berupa gaji, komisi, upah, dan bonus, serta
tidak langsung berupa bantuan sosial, asuransi, uang pensiun, uang cuti,
pendidikan dan sebagainya tetapi juga bentuk bukan finansial. Bentuk ini berupa
pekerjaan dan juga lingkungan pekerjaan. Bentuk pekerjaan berupa tanggung
jawab, kesempatan, perhatian, dan pengargaan, sedangkan bentuk lingkungan
pekerjaan berupa kebijakan, kondisi kerja, pembagian kerja, dan status.
Jadi
menurut Casio F. W. Yang dikutup oleh Nitisemito, penghargaan untuk
menjembatani jurang antara tujuan perusahaan dengan harapan, serta aspirasi
individual perlu diadakan. Agar efekif, sistem penghargaan perusahaan hendaknya
menyediakan empat hal, yaitu:
1.
Tingkat
penghargaan yang cukup untuk dapat memenuhi kebutuhan dasar.
2.
Keadilan
dengan pasar eksternal.
3.
Keadilan
dalam perusahaan.
4.
Perlakuan
individu perilaku perusahaan yang berhubungan dengan kebutuhan mereka.
Jadi
dalam sisi yang lebih luas sistem penghargaan finansial dirancang agar mampu mempertahankan,
menarik perhatian, dan mendorong karyawan agar bekerja dengan produktif.
TUJUAN PEMBERIAN KOMPENSASI
Suatu
perusahaan dalam memberikan sejumlah kompensasi kepada karyawannya tentu saja
memiliki maksud atau tujuan tertentu, dimana tujuan tersebut merupakan
konsekuensi yang harus dipikul oleh karyawan.
Menurut
T. Hani Handoko, tujuan yang ingin dicapai melalui pemberian kompensasi adalah
sebagai berikut:
1.
Memperoleh
Personalia yang Qualified
Penetapan
kompensasi yang cukup tinggi perlu ditetapkan untuk menarik para pelamar.
Karena perusahaan-perusahaan akan bersaing dalam pasar tenaga kerja, maka
tingkat pengupahan harus sesuai dengan kondisi penawaran dan permintaan tenaga
kerja. Tingkat gaji relatif tinggi diperlukan untuk menarik para pelamar cakap
yang sudah bekerja di berbagai perusahaan.
2.
Mempertahankan
Para Karyawan yang Ada Sekarang
Jika
tingkat kompensasi tidak kompetitif, maka banyak karyawan yang baik akan keluar
dari perusahaan. Untuk mencegah kemungkinan tersebut atau perputaran karyawan,
pengupahan harus dijaga agar tetap kompetitif dengan perusahaan-perusahaan
lain.
3.
Menjamin
Keadilan
Administrasi
penggajian dan pengupahan barusaha untuk memenuhi prinsip keadilan. Keadilan
atau konsistensi internal dan konsistensi eksternal sangat penting untuk
diperhatikan dalam penentuan tingkat kompensasi.
4.
Menghargai
Perilaku yang Diinginkan
Kompensasi
seharusnya menjadi pendorong perilaku-perilaku yang diinginkan. Prestasi kerja
yang baik, pengalaman, kesetiaan, tanggung jawab baru serta perilku-perilaku
lain dapat dihargai melalui rencana kompensasi yang efekif.
5.
Mengendalikan
Biaya-biaya
Suatu
program kompensasi yang rasional membantu orgaisasi untuk mendapatkan dan
mempertahankan sumber daya manusia pada tingkat biaya yang layak. Tanpa adanya struktur
pengupahan dan penggajian sistematik organisasi dapat membayar kurangan atau
lebihan kepada para karyawannya.
6.
Memenuhi
Peraturan-peraturan Legal
Seperti
aspek-aspek manajemen sumber daya manusia lainnya, administrasi kompensasi juga
menghadapi batasan-batasan legal. Program kompensasi yang baik akan memperhatikan
kendala-kendala tersebut serta memenuhi semua peraturan pemerintah yang
mengatur kompensasi karyawan.
Sementara
menurut F. Cardoso Gomens (1999), kompensasi memiliki beberapa tujuan, yaitu:
1.
Begi
Para Pejabat
Para
pejabat terpilih ingin secara jelas menetapkan gaji sehingga mempermudah
pembuatan proyeksi anggaran. Para manajer intansi ingin sistem kompensasi serta
tunjangan yang memungkinkan mereka untuk merekrut dan mempertahankan pegawai
dengan cukup baik guna mencapai tujuan-tujuan program. Gaji dan tunjangan yang
diberikan didasrkan pada apa yang telah diprediksi secara baik dalam manajerman
anggaran, yang dianggap cukup fleksibel untuk membayar para karyawan yang
produktif.
2.
Bagi
Para Pekerja
Ada
beberapa alasan tentang perkiraan penggajian tersebut, yakni:
a.
Para
pegawai ingin mengetahui penggajian sehingga mereka bisa membuat rencana
keuangan mereka, merencanakan liburan, atau untuk kepentingan pensiun.
b.
Para
pekerja juga ingin menilai apakah upah yang mereka terima adil. Ini berarti
mereka ingin keterbukaan gaji dan keuntungan dalam organisasi, dan keterbukaan
kriteria yang dipakai untuk menilai suatu pekerjaan dan kinerja pekerja.
c.
Para
pegawai ining memaksimalkan gaji dan tunjangan.
JENIS-JENIS KOMPENSASI
Ada
dua jenis kompensasi, yaitu imbalan intrinsik dan imbalan ekstrinsik. Meskipun
imbalan intrinsik berbeda dengan imbalan ekstrinsik, kedua imbalan tersebut
sangat berkaitan. Penyediaan imbalan ekstrinsik akan memberikan imbalan
intrinsik bagi penerimanya. Contohnya adalah seorang karyawan yang menerima
imbalan ekstrinsik berbentuk kenaikan gaji akan mungkin juga mengalami perasaan
pencapaian pribadi (imbalan intrinsik) dengan mempersepsikan atau menganggap kenaikan
gaji tersebut sebagai tanda prestasi kerja yang baik.
1.
Imbalan
Intrinsik
Imbalan
intrinsik adalah imbalan yang dinilai dari dalam dan dari karyawan sendiri.
Imblan intrinsik bersifat internal bagi individu dan biasanya berasal dari
keterlibatan dalam aktivitas atau tugas tertentu. Imblan intrinsik melekat pada
aktivitas itu sendiri serta pemberiannya tidak tergantung pada kerhadiran atau
tindakan orang lain atau hal lainnya. Imbalan intrinsik berpotensi untuk
memberikan pengaruh yang kuat terhadap perilaku individu di dalam organisasi,
dan mempunyai beberapa manfaat sebagai alat imbalan dan motivasi kerja yang
efektif. Menfaatnya melekat pada kenyataan, bahwa imbalan intrinsik adalah self
administered dan dialami langung akibat dari pelaksanaan pekerjaan yang
efektif.
Alat
utama untuk memperkuat kemungkinan bahwa orang-orang akan mendapatkan imbalan
intrinsik dari pekerjaan mereka terletak dalam cara-cara organisasi merancang
pekerjaan anggotanya. Sifat pekerjaan itu sendiri tempaknya merupakan
determinan utama dari tingkat kemampuan seseorang untuk mengalami imbalan
intrinsik. Oleh karena itu instrumen utama untuk meningkatkan motivasi dan
kinerja melalui aplikasi imbalan intrinsik terletak pada rancangan pekerjaan
itu sendiri.
2.
Imbalan
Ekstrinsik
Imbalan
ekstrinsik dihasilkan secara eksternal oleh seseorang atau sesuatu yang
lainnya. Imbalan ekstrinsik tidak mengikuti kinerja sebuah aktivitas secara
alamiah ataupun secara inheren, namun diberikan kepada seseorang oleh pihak
eksternal atau dari luar. Sebagian besar imbalan ektrinsik dikendalikan dan
dibagikan secara langsung oleh organisasi atau perusahaan dan lebih berwujud
daripada imbalan intrinsik. Imbalan ekstrinsik sering diaplikasikan oleh
perusahaan dalam usaha untuk mempengaruhi prilaku dan kinerja anggotanya. Uang
merupakan imbalan ekstrinsik yang paling sering digunakan di dalam organisasi
dan diberikan dalam bermacam-macam bentuk dan dengan berbagai jenis. Gaji,
bonus, dan program pembagian keuntungan merupakan indikasi dimana uang
dimanfaatkan sebagai imblaan ekstrinsik di dalam organisasi.
Posting Komentar untuk "PENGERTIAN KOMPENSASI, TUJUAN, DAN JENIS KOMPENSASI"
Berkomentarlah sesuai topik pembahasan artikel, dan jangan ragu untuk menegur kami apabila ada kesalahan dalam artikel. Terima kasih.