TAHAP-TAHAP PENGEMBANGAN KARYAWAN DAN KELANJUTANNYA
TAHAP-TAHAP PENGEMBANGAN KARYAWAN
Dalam
menyelenggarakan program pengembangan bagi karyawan atau tenaga kerja suatu
organisasi, diperlukan tahapan-tahapan pengembangan, yaitu penentuan kebutuhan,
sasaran, isi program, identifikasi prinsip belajar, pelaksanaan program, dan
penilaian pelaksanaan program.
{|CATATAN| Pembahasan ini merupakan kelanjutan dari pembahasan sebelumnya, jadi agar pemahaman Anda lebih dalam kami sarankan Anda membaca artikel barikut: 1. Penempatan Tenaga Kerja (Karyawan) | 2. Orientasi Karyawan | 3. Pengertian dan Manfaat Pengembangan Karyawan | 4. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)}
1.
Penentuan
Kebutuhan
Penentuan
kebutuhan merupakan suatu kenyataan bahwan anggaran yang harus disediakan untuk
membiayai kegiatan pengembangan dan merupakan beban bagi organisasi atau
perusahaan. Oleh sebab itu agar penyediaan anggaran tersebut benar-benar dapat
dibenarkan, perlu adanya jaminan terlebih dahulu bahwa kegiatan pengembangan
tenaga kerja tertentu hanya diselenggarakan jika kebutuhan untuk itu memang
ada. Penentuan kebutuhan tersebut mutlak perlu didasarkan pada analisis yang sangat
tepat. Analisis kebutuhan tersebut harus mampu mendiagnosa paling sedikit dua
hal, yaitu masalah-masalah yang dihadapi sekarang dan masalah atas tantangan
baru yang diperkirakan timbul dimasa depan.
Dalam
mengidentifikasi kebutuhan pengembangan tenaga kerja, ada tiga hal yang
terlibat didalamnya yaitu:
a.
Satuan
organisasi yang mengelola sumber daya manusia
b.
Para
manajer berbagai satuan kerja
c.
Para
karyawan yang bersangkutan
Informasi,
keinginan dan kebutuhan ketiga pihak tersebut yang kemudian dibahas bersama
bagian pengembangan tenaga kerja. Sumber-sumber informasi yang lain pun perlu
dimanfaatkan. Sumber-sumber informasi tersebut antara lain:
a.
Perencanaan
karier karyawan yang telah disusun secara baik sebelumnya
b.
Daftar
penilaian pelaksanaan pekerjaan
c.
Catatan
mengenai produksi
d.
Berbagai
laporan mengenai keluhan, statistik kemangkiran, dan keselamatan kerja
e.
Data
mutasi pegawai
f.
Hasil
exit interview
2.
Penentuan
Sasaran
Berdasarkan
analisi akan pengembangan tenaga kerja, berbagai sasaran ditetapkan. Sasaran
yang ingin dicapai bisa bersifat teknikal, bisa juga menyangkut keprilakuan
atau bisa juga kedua-duanya. Berbagai sasaran tersebut harus dinyatakan sejelas
dan sekonkret mungkin, baik bagi pera pelatih maupun bagi para karyawan atau
peserta. Bagi penyelenggaraan program pengembangan gunanya mengetahui sasaran
tersebut adalah untuk:
a.
Sebagai
tolak ukur kelak untuk menentukan berhasil atau tidaknya program pengembangan.
b.
Sebagai
bahan usaha menentukan langkah selanjutnya seperti isi program dan metode
pengembangan yang akan digunakan.
Kejelasan
sasaran juga sangat berguna dalam program pengembangan tenaga kerja. Akan
tetapi, hal tersebut ternyata dianggap kurang berhasil jika dipakai sebagai
umpan balik bagi bagian yang mengelola sumber daya manusia, baik mengenai
programnya ataupun mengenai pesertanya.
3.
Penetapan
Isi Program
Dalam
program pengembangan harus jelas diketahui apa yang ingin dan hendak dicapai.
Salah satu sasaran yang ingin diraih atau dicapai adalah mengajarkan
keterampilan tertentu yang pada umumnya berupa keterampilan baru yang belum
dimiliki para karyawan. Keterampilan tersebut biasanya diperlukan untuk melaksanakan
tugas dengan baik. Pelaksanaan program pengembangan tenaga kerja juga
dimaksudkan untuk mengerjakan pengetahuan baru. Hal tersebut mungkin diperlukan
untuk perubahan perilaku dan sikap dalam pelaksanaan tugas.
4.
Identifikasi
Prinsip-Prinsip Belajar
Pada
akhirnya hasil yang dicapailah yang dapat dipakai sebagai tolak ukur mengenai
tepat atau tidaknya prinsip-prinsip belajar yang diterapkan dalam suatu program
pengembangan tenaga kerja. Dengan kata lain, yang diharapkan terjadi adalah
berlangdungnya proses belajar mengajar dengan cepat karena peserta pengembangan
merasa bahwa prinsip belajar yang ditetapkan tepat.
5.
Pelaksanaan
Program
Sesungguhnya
penyelenggaraan program pengembangan tenaga kerja sangat situasional, dalam
artian dengan penekanan pada perhitungan kepentingan organisasi dan kebutuhan
para peserta. Penerapan prinsip-prinsip belajar yang telah dibahas dapat
berbeda dalam intensitas dan aksentuasinya yang pada gilirannya akan tercermin
dalam penggunaan teknik-teknik tertentu dalam proses belajar mengajar.
Berkat
dari pemikiran tersebut, berikut berbagai teknik pelatihan dan pengembangan
tenaga kerja:
a.
Pelatihan
dalam Jabatan
Pelatihan
dalam jabatan pada hakikatnya berarti penggunaan teknik pelatihan dimana para
peserta dilatih secara langsung ditempatnya berkerja. Sasarannya adalah
meningkatkan kemampuan peserta latihan untuk mengerjakan tugasnya yang
sekarang.
b.
Rotasi
Pekerjaan
Menggunakan
teknik rotasi pekerjaan berarti para karyawan dilatih untuk mengerjakan
beraneka ragam tugas. Dengan prinsip partisipasi dan pengalihan kemampuan, para
karyawan pada umumnya tidak menghadapi kesukaran untuk dialihtugaskan baik
secara permanen maupun untuk sementara waktu.
c.
Sistem
Magang
Sistem
magang terbagai menjadi empat bentuk, yakni:
(1)
Seorang
karyawan belajar dari karyawan lain yang dianggap mempunyai pengalaman lebih
dan lebih mahir dalam melaksanakan tugas tertentu.
(2)
Coaching
melalui seorang pimpinan mengerjakan cara-cara kerja yang benar kepada
bawahannya, ditempat pekrjaan dan cara-cara yang ditunjukan oleh pimpinan
tersebut ditiru oleh karyawan yang sedang mengikuti latihan.
(3)
Menjadi
asisten pejabat yang lebih tinggi.
(4)
Penugasan
karyawan untuk bergabung dalam barbagai panitia dimana karyawan yang
bersangkutan tidak hanya menambah pengetahuannya mengenai tugas-tugas yang
terselenggara dalam organisasi, tetapi juga meningkatkan keterampilan dalam
interaksi antar karyawan.
d.
Sistem
Ceramah
Ceramah
dapat diberikan dengan berbagai variasi, misalnya tanpa tanya jawab, dengan
tanya jawab, tanpa atau dengan alat peraga seperti film, slide, projector,
overhead dan video.
e.
Pelatihan
Vestibul
Merupakan
metode pelatihan dan pengembangan untuk mengingkatkan keterampilannya, terutama
yang bersifat teknikal, di tempat pekerjaan, tetapi tanpa mengganggu kegiatan
organisasi sehari-hari.
f.
Role
Playing
Metode
role playig sering dipakai jika
sasaran pelatihan dan pengembangan bukan terutama peningkatan keterampilan,
melainkan yang berkaitan dengan keprilakuan, terutama yang berwujud kemampuan
menumbuhkan sikap empati serta melihat sesuatu dari kacamata orang lain. Metode
ini mengharuskan peserta pelatihan dan pengembangan terlibat dalam suatu
permainan dimana seorang peserta pelatihan dan pengembangan memainkan peranan
tertentu.
g.
Studi
Kasus
Banyak
kasus diangkat dari kasus nyata. Penggunaan studi kasus sebagai instrumen
pelatihan dan pengembangan dapat memiliki dua makna, yakni:
(1)
Peserta
pelatihan dan pengembangan mempelajari situasi problematik tertentu dan cara
orang lain mengatasi situasi tersebut.
(2)
Peserta
pelatihan dan pengembangan menganilisis sendiri situasi problematik tersebut
dan mengambil keputusan mengenai cara-cara terbaik untuk mengatasinya.
h.
Simulasi
Metode
simulasi merupakan suatu bentuk pelatihan dan pengembangan tenaga kerja dengan
menggunakan suatu alat mekanikal yang identik dengan alat yang akan dipakai
oleh peserta pelatihan dan pengembangan dalam tugasnya.
i.
Pelatihan
Laboratorium
Jika
manajemen merasa bahwa tukar-menukar pengalaman, perilaku, pemahaman perasaan,
dan reaksi orang lain dalam berinteraksi dalam pekerjaan, teknik pelatihan dan
pengembangan tenaga kerja yang dipandang tepat untuk digunakan salah satu
bentuknya adalah pelatihan laboratorium.
j.
Belajar
Sendiri
Metode
ini digunakan organisasi untuk mempersiapkan bahan pelajaran yang bentuknya
bisa berupa aneka ragam bahan seperti buku petunjuk, buku pedoman, diket atau
video yang semuanya mengandung bahan-bahan pelajaran yang dianggap dikuasai
oleh para karyawan.
6.
Penilaian
Pelaksanaan Program
Pelaksanaan
suatu program pengembangan karyawan dapat dikatakan berhasil apabila dalam diri
para peserta pengembangan tersebut terjadi suatu proses transformasi. Proses transformasi
dapat dinyatakan barlangsung dengan baik jika terjadi sedikitnya dua hal
berikut:
a.
Peningkatan
kemampuan dalam melaksanakan tugas
b.
Perubahan
perilaku yang tercermin pada sikap, etos kerja dan disiplin
Untuk
mengetahui terjadi atau tidaknya perubahan tersebut perlu dilakukan penilaian
untuk mengukur hasilnya, penilaian tidak hanya dari segi teknis saja melainkan
juga dari segi keperilakuan.
KELANJUTAN PENGEMBANGAN KARYAWAN
Rencana
karier dan keterlibatan yang berkelanjutan dari karyawan atau tenaga kerja di
dalam aktivitas pengembangan tenaga kerja perusahaan merupakan hal yang sangat
penting. Satu dari faktor penghambat terbesar dalam penerimaan penugasan ke
luar negari adalah terdapatnya anggapan tenaga kerja bahwa mereka akan tidak
diperhatikan lagi. Jika mereka tidak mendapatkan hubungan secara langsung dan
terus-menerus dengan tenaga kerja lainnya yang berada di kantor pusat, maka
banyak diantara mereka yang bertanya mengenai kelanjutan karier mereka. Karena itu
pengalaman internasional yang dimiliki oleh tenaga kerja tersebut harus dilihat
sebagai suatu manfaat yang sama pentingnya bagi perusahaan dan bagi karier
tenaga kerja yang bersangkutan.
Suatu
cara untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan mengundang tenaga kerja
tersebut kembali secara teratur untuk berinteraksi dalam program pengembangan
bersama dengan tenaga kerja yang lainnya. Pendekatan lain yang cukup berguna
merupakan membentuk sistem mentor. Dalam sistem ini, tenaga kerja dipasangkan
dengan seorang eksekutif di kantor pusat. Eksekutif ini sering berkaitan dengan
tenaga kerja tersebut, menjamin bahwa nama tenaga kerja tersebut masuk dalam
daftar promosi dan program pengembangan di kantor pusat dan membantu untuk
menyelesaikan urusan yang berhubungan dengan kantor pusat yang dihadapi oleh
tenaga kerja tersebut.
Kesempatan
untuk melanjutkan pendidikan merupakan cara lain bagi tenaga kerja untuk
melanjutkan pengembangan mereka. Di beberapa negara maju di Eropa, eksekuif dan
praktisi dapat mendaftar untuk program MBA pada lembaga pendidikan yang
bergengsi. Dengan mengambil program MBA sewaktu penugasan internasional, tenaga
kerja melakukan hal yang sama dengan tenaga kerja di kantor pusat yang
mengambil program pendidikan lanjutan dengan tetap bekerja sepenuhnya.
Posting Komentar untuk "TAHAP-TAHAP PENGEMBANGAN KARYAWAN DAN KELANJUTANNYA"
Berkomentarlah sesuai topik pembahasan artikel, dan jangan ragu untuk menegur kami apabila ada kesalahan dalam artikel. Terima kasih.