Pengertian Diferensiasi Produk, Contoh, dan Cara Melakukannya
PENGERTIAN DIFERENSIASI PRODUK
Diferensiasi
produk ialah upaya dari suatu perusahaan untuk membedakan produk yang
dimilikinya dari produk-produk pesaing dalam sebuah sifat yang membuatnya lebih
spesial atau diinginkan. Menurut Kotler (2002:2), diferensiasi produk ialah
penawaran produk perusahaan yang mempunyai sesuatu yang lebih murah, lebih
cepat, dan lebih baik, yang akan menciptakan nilai yang lebih tinggi bagi konsumen
dibandingkan denan produk pesaing. Melakukan diferensiasi produk merupakan hal
yang sangat penting bagi kesuksesan sebuah bisnis yang dijalankan oleh
perusahaan. Dimana dengan melakukan diferensiasi, bisnis perusahaan akan
semakin berkembang, semkin baik, dan semakin maju.
{|CATATAN| Kami merekomendasikan 5 artikel yang berkaitan dengan diferensiasi produk Anda: 1. Segmentasi Pasar | 2. Langkah-Langkah Segmentasi Pasar | 3. 5 Ancaman Persaingan dalam Segmen Pasar | 4. Target Pasar (Targeting) | 5. Posisi Pasar (Positioning)}
{|CATATAN| Kami merekomendasikan 5 artikel yang berkaitan dengan diferensiasi produk Anda: 1. Segmentasi Pasar | 2. Langkah-Langkah Segmentasi Pasar | 3. 5 Ancaman Persaingan dalam Segmen Pasar | 4. Target Pasar (Targeting) | 5. Posisi Pasar (Positioning)}
CARA MELAKUKAN DIFERENSIASI PRODUK
Philip
Kother mengatakan bahwa strategi untuk melakukan kegiatan diferensiasi produk
dapat dilakukan melalui beberapa hal, yaitu sebagai berikut:
1.
Produk,
yaitu meliputi performance, fitur, disain dan lairkan.
2.
Service,
yaitu meliputi kecepatan, kemudahan, delivery time, empati dan lainnya.
3.
Saluran
distribusi, yaitu meliputi bentuk saluran distribusi, kemampuan penjualnya dan
lainnya.
4.
Sumber
daya manusia, yaitu meliputi budaya kerja, skill,dan lainnya.
5.
Citra
perusahaan, yaitu meliputi merek, logo, asosiasi karakter dan lainnya.
Sementara
Ahli marketing Rosabeth Moss Kanter mengatakan bahwa diferensiasi produk dapat
dilakukan dengan tiga asset utama perusahaan, yaitu:
1.
Concept,
yaitu kemampuan perusahaan dalam menghasilkan inovasi dan ide yang dihasilkan
karena adanya upaya inovasi yang dilakukan secara berkelanjutan.
2.
Competence,
yaitu kemampuan melakukan proses pemberian nilai tambah pada konsumen dengan
menghasilkan standar kompetensi yang terus meningkat.
3.
Conection,
yaitu kemampuan dalam menjalin hubungan kerjasama dengan partner atau asosiasi.
SYARAT MELAKUKAN DIFERENSIASI DAN CONTOHNYA
Seorang
ahli marketing Indonesia Hermawan kartajaya, dalam bukunya menjelaskan bahwa
terdapat tiga syarat dalam melakukan diferensiasi, yaitu sebagai berikut:
1.
Diferensiasi
harus dapat mendatangkan nilai tambah yang tinggi kepada konsumen.
Berkaitan
dengan hal ini produk harus mempunyai perbedaan dengan produk yang lain tetapi
bukan asal beda saja. Perbedaan yang diciptakan harus mempunyai makna terhadap konsumen.
Nili lebih yang akan ditawarkan pada konsumen adalah daya jual. Semakin tinggi
makna produk yang ditawarkan, maka akan semakin mengena dibenak konsumen. Contohnya
mobil Isuzu menyatakan diri sebagai mobil yang irit dengan menyebut dirinya
rajanya Diesel. Pernyataan tersebut secara bertahap akan menimbulkan persepsi
bahwa Isuzu merupakan mobil diesel yang irit dibenak konsumen. Irit merupakan
diferensiasi yang sangat jelas dapat memberikan nilai tambah bagi konsumen.
2.
Diferensaiasi
harus merupakan sebuah keunggulan dari pesaing.
Tidak
ada satupun produk yang tanpa pesaing. Oleh karena itu diferensiasi yang dilakukan
harus mempunyai nilai lebih dibandingkan dengan pesaing. Dengan begitu produk
mempunyai posisi lebih kokoh dibandingkan dengan pesaing. Contohnya obat batuk
Komix. Pada awalnya obat batuk selalu dikemas dalam botol ataupun tablet. Tetapi
Komix membuat keunggulan melalui perubahan botol ke sachet. Inti dari
diferensiasi obat batuk Komix ialah memberi kemudahan yang dapat dikonsumsi
kapan dan dimana saja.
3.
Diferensiasi
harus mempunyai keunikan.
Keunikan
dapat diartikan sebagai sesuatu yang berbeda namun sangat khas dan sulit untuk
ditiru pihak lain. Salah satu cara agar tidak mudah ditiru oleh pesaing maka
diferensiasi tersebut harus merupakan sekumpulan sistem aktivitas yang saling
terhubung satu sama lain. Keunikan tidak hanya dalam produk saja akan tetapi dalam
semua atribut yang mendukung produk tersebut harus unik dan tidak mudah ditiru
pesaing lain. Contohnya motor Honda saat ini banyak mendapat persaingan dari
motor china. Tetapi jika dilihat rasanya Honda akan tetap memenangkan
persaingan mengingat Honda memiliki keunggulan dalam aktivitas jaringan
pelayanan yang ada pada seluruh pelosok desa dan juga sparepart yang harganya
murah serta mudah untuk didapatkan.
LANGKAH-LANGKAH MEMBANGUN DIFERENSIASI PRODUK BESERTA CONTOH
Membuat
diferensiasi produk sangatlah penting bagi perusahaan agar produk perusahaan
memiliki nilai lebih dimata konsumen. Menurut Hermawan Kertajaya, ada empat step atau langkah untuk membangun diferensiasi produk, yaitu sebagai berikut:
1.
Melakukan
Segmentasi, Targeting dan Positioning.
Langkah
pertama dalam membangun diferensiasi produk ialah melakukan segmentasi, lalu targeting
dan kemudian perumusan positioning produk, merek, dan perusahaan. Lalu kenapa
harus segmentasi dan targeting terlebih dahulu? Perlu diingat bahwa positioning
merupakan bagaimana sebuah produk dipersepsikan oleh konsumen. Oleh sebab itu
sebenarnya kuncinya ada pada konsumen. Positioning bukanlah sekedar
mengutak-atik produk, melainkan yang lebih penting ialah bagaimana menempatkan produk
tersebut dibenak konsumen. Oleh karena itulah, harus dimulai dengan melakukan
segmentasi terlebih dahulu.
Segmentasi
dapat diartikan dengan mulai melakukan pemetaan pasar dan konsumen secara kreatif.
Setelah konsumen dipetakan menjadi berbagai kelompok, maka perusahaan harus berani
menentukan kelompok mana yang akan dijadikan sebagai pasar sasaran. Dengan begitu
perusahaan dapat mengetahui secara jelas segala sesuatu yang ada dibenak
konsumen. Dengan begitu, perusahaan dapat dengan mudah menentukan positioning
yang unik dibenak konsumen yang nantinya akan membedakan produk perusahaan
dengan pesaing.
2.
Menganalisa
Sumber-Sumber Diferensiasi
Yaitu
melakukan analisa dengan baik sumber-sumber diferensiasi yang memungkinkan,
baik yang sudah ada saat maupun yang mempunyai potensi untuk menjadi basis
diferensiasi di masa mendatang. Setelah menentukan positioning dibenak
konsumen, maka langkah selanjutnya adalah melakukan analisis lebih mendalam mengenai
berbagai sumber yang dimiliki. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, sumber
diferensiasi dapat diciptakan melalui kontek, konten, dan infrastruktur. Oleh karena
itu perusahaan harus melihat sejauh mana perusahaan mempunyai kelebihan ataupun
kekurangan diantara ketiga komponen tersebut. Namun harus tetap berhati-hati
jangan sampai terjebak untuk menganalisis apa yang ada saat ini saja, melainkan
harus tetap memikirkan apa yang belum ada dan yang mungkin akan ada dimasa
depan. Sehingga perusahaan dapat menentukan sumber diferensiasi yang akan
membuat keunggulan dibandingkan pesaing.
3.
Menguji
Diferensiasi Apakah Sustainable atau Tidak.
Setelah
melakukan analisa, jangan lupa bahwa diferensiasi bukan hanya untuk bebera hari
saja. Perusahaan harus melihat dengan cermat apakah diferensiasi yang dipilih
dapat membuat produk bertahan dalam persaingan dipasar atau tidak. Beberapa hal
yang bisa diperhatikan dalam melihat sejauh mana diferensiasi yang dilakukan
oleh perusahaan termasuk sustainable atau tidak ketika diferensiasi yang
dilakukan sulit untuk ditiru. Kalau pesing mudah untuk meniru diferensiasi yang
dilakukan oleh perusahaan itu berarti diferensiasi tidak sustainable. Jikalau
perusahaan memilih sesuatu yang bebeda, namun mudah untuk ditiru maka
diferensiasi yang dilakukan tidak ada artinya.
4.
Mengkomunikasikan
Diferensiasi.
Produk
yang baik bukan berarti akan menjadi pemenang, yang paling penting ialah
persepsi konsumen yang lebih baik. Oleh karena itu perusahaan harus bisa
mengkomunikasikan diferensiasi yang dilakukan dengan baik, setiap aspek serta
progam komunikasi perusahaan harus menunjukkan diferensiasi yang perusahaan
punyai. Berikut ini adalah beberapa kriteria dalam menkomunikasikan
diferensiasi:
a.
Simple
Komunikasikan
diferensiaasi yang ditawarkan dengan bahasa yang sederhana dan kata-kata yang
singkat.
b.
Meaningfull
Namun
tetap harus berhati-hati jangan sampai miskin kata dan terlalu simple atau
dengan kata lain pilihlah kata-kata yang singkat tetapi bermakna.
c.
Focus
Boleh
saja simple dan penuh makna, namun jangan terlalu banyak makna yang
dikomunikasikan, itu akan membuat konsumen kebinggungan. Komunikasi harus
benar-benar menuju pada satu titik dimana perusahaan tampil beda dan
meninggalkan pesaing.
Itulah
langkah-langkah diferensiasi produk menurut Hermawan. Selanjutnya keunikan
produk yang sudah dipunyai oleh perusahaan dan telah melekat dibenak konsumen
haruslah selalu dijaga kontinyuitasnya. Apabila tidak dijaga maka secara
perlahan kesetiaan konsumen akan memudar. Oleh karena itu diferensiasi yang
sudah dimiliki harus selalu dipelihara, yaitu dengan cara sebagai berikut:
1.
Fokus
Dalam
melakukan diferensiasi harus selalu fokus pada inti diferensiasinya. Hal ini merupakan
pedoman utama dalam mengembangkan produk. Contohnya, Coca cola yang
diferensiasi produknya selalu pada soft drink, begitu juga dengan Sosro yang
pengembangan diferensiasinya selalu pada jenis minuman teh. Tetapi tidak
menutup kemungkinan untuk pengembangan produk pada jalur yang berbeda. Hal
tersebut dapat dilakukan jika Merek produk yang bersangkutan sudah sangat
dikenal sehingga apapun yang dibuat oleh merek tersebut dapat diterima oleh
konsumen.
2.
Konsistensi
Konsisten
merupakan kunci untuk mempertahankan diferensiasi, dalam artian tidak
membinggungkan konsumen. Konsisten tersebut dalam hal pesan yang ingin disampaikan
ataupun kenyataannya dilapangan. Contohnya Teh botol sosro yang menyatakan “apapun makanannya minumnya
teh botol sosro”. Oleh karena itu perusahaan harus terus menjaga distribusi
minuman ke toko dan warung-warung harus tetap lancar. Oleh karena itu sosro memakai
intensive distribusi untuk menyebarkan produk-produknya. Dengan begitu dimanapun
konsumen berada produk Sosro akan selalu tersedia.
3.
Selalu
Berinovasi
Agar
diferensiasi yang telah dilakukan tetap terperihara, maka diferensiasi berikutnya
harus selalu dilakukan. Contohnya Aqua yang dengan jelinya melakukan
diferensiasi dengan produk bermerek Mizone. Pada awalnya setiap orang
berpendapat bahwa diferensiasi produk Aqua hanya sebatas pada kemasan. Namun
pada kenyataannya Aqua sudah berfikir jauh kedepan.
bagus,tpi gk bisa di copy pste zzzz
BalasHapus