Pengertian Produk, Konsep, Level, dan Tingkatan Produk
PENGERTIAN PRODUK
Produk
adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk dicari, dibeli,
diminta, digunakan, diperhatikan, atau dikonsumsi pasar sebagai alat pemenuhan
kebutuhan dan keinginan pasar. Produk yang ditawarkan mencakup barang fisik
(seperti komputer, TV, sepeda motor, buku, dll), jasa (penginapan, transportasi,
dll), seseorang atau pribadi (Tom Hanks, Madonna, Michael Jordan, dll), tempat
(Danau Toba, Pantai Kuta, dll), organisasi ( Pramuka, Ikatan Akuntan Indonesia,
dll), dan ide (Keluarga Berencana). Jadi, produk dapat berupa manfaat tangible ataupun
intangible yang dapat memuaskan konsumen.
{|CATATAN| Kami merekomendasikan 4 artikel yang berhubungan dengan produk untuk Anda: 1. Langkah-Langkah Positioning Produk | 2. Klasifikasi Produk dan Klasifikasi Barang Konsumen | 3. 8 Dimensi Kualitas Produk Menurut Garvin dan Tjiptono | 4. Klasifikasi Produk Retail}
{|CATATAN| Kami merekomendasikan 4 artikel yang berhubungan dengan produk untuk Anda: 1. Langkah-Langkah Positioning Produk | 2. Klasifikasi Produk dan Klasifikasi Barang Konsumen | 3. 8 Dimensi Kualitas Produk Menurut Garvin dan Tjiptono | 4. Klasifikasi Produk Retail}
KONSEP PRODUK
Jika
dilihat secara konseptual, produk merupakan pemahaman subyektif dari produsen
atas sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi, sesuai dengan kapasitas
dan kompetensi organisasi serta daya beli pasar. Selain itu, produk juga dapat didefinisikan
sebagai sebuah persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil
produksi. Secara rinci, konsep produk total mencakup barang, kemasan, label,
merek, pelayanan, dan jaminan. Seperti yang terlihat dari gamber berikut ini:
LEVEL PRODUK
Untuk
merencanakan suatu produk atau penawaran, pemasar perlu memahami lima tingkatan atau level produk, yaitu sebagai berikut:
1.
Produk
Inti/Utama (core benefit), yakni
manfaat yang benar-benar dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh konsumen dari
setiap produk. Misalnya dalam bisnis perhotelan, manfaat utama yang dibeli
pelanggan hotel adalah ‘istirahat dan tidur’. Smentara dalam bisnis bioskop,
manfaat utama yang diinginkan para penonton adalah ‘hiburan’.
2.
Produk
Generik, adalah produk dasar yang dapat memenuhi fungsi produk yang paling
dasar (rancangan minimal produk agar dapat berfungsi). Seperti misalnya, hotel
yang merupakan suatu bangunan yang mempunyai banyak ruangan untuk disewakan.
3.
Produk
Harapan (expected product), adalah
produk formal yang ditawarkan dengan berbagai macam atribut dan kondisi yang secara
normal (layak) diharapkan dan disepakati untuk dibeli. Seperti contohnya, tamu
hotel mengharapkan tempat tidur yang bersih, lemari pakaian, telepon, air
hangat, sabun, handuk, dan ketenangan.
4.
Produk
Pelengkap (augmented product), adalah
berbagai atribut produk yang dilengkapi atau ditambahkan berbagai layanan dan
manfaat, sehingga dapat memberi tambahan kepuasan dan dapat menjadi pembeda
dengan produk pesaing. Contohnya, suatu hotel bisa menambahkan fasilitas TV, bunga-bunga,
shampo, check-in dan check-out yang cepat, pelayanan yang baik, dan sebagainya.
5.
Produk
Potensial, adalah segala macam bentuk perubahan dan tambahan yang mungkin
dikembangkan untuk suatu produk dimasa yang akan datang. Seperti contohnya
hotel dapat menambahkan fasilitas layanan internet, buah-buahan, perekam video,
dan sebagainya.
TINGKATAN PRODUK
Setiap
produk terhubung secara bertingkat dengan produk-produk lainnya. Tingkatan
produk ini dimulai dari kebutuhan dasar sampai pada item tertentu yang bisa
memuaskan kebutuhan tersebut. Tingkatan produk terdiri dari tujuh tingkatan,
yaitu sebagai berikut:
1.
Need family, yakni kebutuhan inti (dasar)
yang membentuk product family. Contohnya,
rasa aman.
2.
Produk family, yakni seluruh kelas produk yang
dapat memuaskan suatu kebutuhan inti atau dasar dengan tingkat efektivitas yang
memadai. Contohnya, penghasilan dan tabungan.
3.
Kelas
produk (product class), yakni
sekumpulan produk didalam produk family
yang dianggap mempunyai hubungan fungsional tertentu. Seperti misalnya,
instrumen finansial.
4.
Lini
produk (product line), yakni sekumpulan
produk didalam kelas produk yang berkaitan erat. Seperti misalnya, asuransi
jiwa. Hubungan yang erat tersebut dapat disebabkan salah satu dari empat faktor,
yaitu:
a.
Fungsi
yang sama.
b.
Dijual
pada kelompok konsumen yang sama.
c.
Dipasarkan
dengan saluran distribusi yang sama.
d.
Harga
yang berada dalam skala yang sama.
5.
Tipe
produk (product type), yakni
item-item dalam suatu lini produk yang mempunyai bentuk tertentu dari sekian
banyak kemungkinan bentuk produk. Seperti misalnya asuransi jiwa berjangka.
6.
Merek
(brand), yakni nama yang dapat
dihubungkan atau diasosiasikan dengan satu atau lebih item dalam lini produk
yang dipakai untuk mengidentifikasi sumber ataupun karakter item tersebut. Misalnya,
Asuransi Bumi Putera.
7.
Item,
adalah suatu unit khusus dalam suatu merek ataupun lini produk yang bisa
dibedakan berdasarkan harga, ukuran, penampilan, ataupun atribut lainnya. Pada
umumnya disebut juga stockkeeping unit
atau varian produk. Contohnya, Asuransi Jiwa Bumi Putera yang dapat diperbaharui.
Posting Komentar untuk "Pengertian Produk, Konsep, Level, dan Tingkatan Produk"
Berkomentarlah sesuai topik pembahasan artikel, dan jangan ragu untuk menegur kami apabila ada kesalahan dalam artikel. Terima kasih.