4 KARAKTERISTIK JASA DAN CONTOHNYA
4 KARAKTERISTIK JASA DAN CONTOHNYA
Setidaknya
ada empat karakteristik jasa yang dapat membedakan jasa dari barang, yaitu
sebagai berikut:
{|CATATAN| Adalah baik untuk menambah pemahaman Anda mengenai Jasa, jika Anda juga membaca 6 artikel berikut ini: 1. Pengertian Jasa dan 5 Klasifikasi Jasa | 2. 5 Dimensi Kualitas Jasa | 3. Strategi Mengelola Penawaran dan Permintaan Jasa | 4. 6 Strategi Mengelola Permintaan Jasa | 5. 5 Strategi Mengelola Penawaran Jasa | 6. Strategi Pemasaran Jasa}
{|CATATAN| Adalah baik untuk menambah pemahaman Anda mengenai Jasa, jika Anda juga membaca 6 artikel berikut ini: 1. Pengertian Jasa dan 5 Klasifikasi Jasa | 2. 5 Dimensi Kualitas Jasa | 3. Strategi Mengelola Penawaran dan Permintaan Jasa | 4. 6 Strategi Mengelola Permintaan Jasa | 5. 5 Strategi Mengelola Penawaran Jasa | 6. Strategi Pemasaran Jasa}
1.
Intangibility
(Tidak Berwujud)
Jasa
sangat berbeda dengan barang. Jika barang adalah sebuah obyek, benda, atau
alat, maka jasa ialah suatu perbuatan, usaha, atau kinerja (performance). Apabila barang bisa
dimiliki, maka jasa hanya bisa dikonsumsi namun tidak dapat dimiliki. Meskipun
sebagian besar jasa bisa berhubungan dan didukung oleh produk fisik seperti
contohnya telepon dalam jasa telekomunikasi, makanan dalam jasa retoran, pesawat dalam jasa angkutan udara. Esensi dari
apa yang dibeli oleh konsumen ialah kinerja yang diberikan oleh produsen kepadanya.
Jasa
memiliki sifat intangible, yaitu tidak dapat dilihat, dicium, dirasa, diraba,
atau didengar sebelum jasa tersebut dibeli dan dikonsumsi sendiri. Konsep
intangible pada jasa mempunyai dua pengertian, yaitu sebagai berikut:
a.
Sesuatu
yang tidak dapat dirasa dan tidak dapat disentuh.
b.
Sesuatu
yang tidak dapat dengan mudah didefinisikan, diformulasikan, dan dipahami
secara rohaniah.
Dengan
demikian, seseorang tidak bisa menilai kualitas suatu jasa sebelum ia sendiri
merasakan atau mengkonsumsinya. Jika konsumen membeli suatu jasa, ia hanya memakai,
memanfaatkan, dan menyewa jasa tersebut. Konsumen yang bersangkutan tidak berarti
memiliki jasa yang dibelinya tersebut. Oleh karenanya, untuk mengurangi ketidakpastian,
para konsumen akan memperhatikan tanda atau bukti kualitas jasa yang akan
digunakan. Konsumen biasanya akan menyimpulkan kualitas suatu jasa dari place (tempat), people (orang), equipment
(peralatan), communication materials (bahan-bahan
komunikasi), simbol, dan harga. Oleh karena itu, tugas pemasar jasa ialah
"manage the evidence" dan
"tangibilize the intangible".
Pemasar jasa dalam hal ini menghadapi tantangan untuk memberikan berbagai bukti
fisik dan perbandingan pada penawaran abstraknya.
2.
Inseparability
(Tidak Dapat Dipisahkan)
Barang
pada umumnya diproduksi, dijual, lalu kemudian dikonsumsi. Sedangkan jasa berbeda
dengan barang, pada umumnya jasa dijual terlebih dahulu, lalu kemudian
diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan. Contohnya seperti perawatan tubuh
di salon, selalu diproduksi langsung saat pelanggan datang. Interaksi antar
penyedia jasa dan konsumen adalah ciri khusus dalam pemasaran jasa. Kedua pihak
(penyedia jasa dan konsumen) mempengaruhi hasil (out come) dari jasa yang bersangkutan. Dalam hubungan antara penyedia
jasa dan konsumen tersebut, efektivitas individu yang menyampaikan jasa (contact-personnel) adalah unsur penting.
Oleh karena itu, kunci keberhasilan bisnis jasa terletak pada proses rekrutmen,
pelatihan, kompensasi, dan pengembangani karyawan.
3.
Variability
(Beragam)
Jasa
bersifat variabel karena merupakan non-standardized
output, maksudnya adalah banyak variasi bentuk, jenis dan kualitas,
tergantung pada siapa, dimana, dan kapan jasa tersebut dihasilkan. Para pembeli
jasa sangat peduli akan variabilitas yang tinggi tersebut dan seringkali para
pembeli jasa tersebut meminta pendapat orang lain sebelum akhirnya memutuskan
untuk memilih. Berkaitan dengan hal ini penyedia jasa dapat melakukan tiga
tahap dalam pengendalian kualitasnya, yakni sebagai berikut:
a.
Melakukan
investasi dalam seleksi serta pelatihan personil yang baik.
b.
Melakukan
standardisasi proses pelaksanaan jasa (serviceperformance
process). Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara menyiapkan blue print (cetak biru) jasa yang menggambarkan
peristiwa serta proses jasa dalam suatu diagram alur, yang bertujuan untuk
mengetahui berbagai faktor potensial yang dapat mengakibatkan kegagalan dalam
jasa tersebut.
c.
Memantau
kepuasan konsumen melalui sistem keluhan dan saran, survey konsumen, dan comparison shopping, sehingga pelayanan
yang kurang baik dapat diketahui dan dikoreksi.
4.
Perishability
(Tidak Tahan Lama)
Jasa
ialah komoditas tidak tahan lama serta tidak bisa disimpan. Contohnya kamar
hotel yang tidak dihuni, jam tertentu tanpa pasien ditempat praktik dokter, dan
kursi kereta api yang kosong akan berlalu atau hilang begitu saja karena tidak
dapat disimpan untuk dipakai diwaktu yang lain. Hal tersebut tentu tidak akan menjadi
masalah jika permintaannya tetap karena lebih mudah dalam menyiapkan pelayanan
untuk permintaan tersebut sebelumnya. Namun apabila permintaan berfluktuasi, biasanya
berbagai permasalahan akan muncul berhubungan dengan kapasitas menganggur (saat
permintaan sepi) dan konsumen tidak terlayani dengan risiko mereka kecewa atau beralih
ke penyedia jasa lain (saat permintaan puncak).
Posting Komentar untuk "4 KARAKTERISTIK JASA DAN CONTOHNYA"
Berkomentarlah sesuai topik pembahasan artikel, dan jangan ragu untuk menegur kami apabila ada kesalahan dalam artikel. Terima kasih.