6 STRATEGI MENGELOLA PERMINTAAN JASA
6 STRATEGI MENGELOLA PERMINTAAN JASA
Agar
perusahaan jasa dapat mengendalikan variasi permintaannya, maka perlu untuk
menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan. Sumber informasi yang
bisa dipakai untuk kebutuhan tersebut ialah data penjualan historis, survai
pelanggan, dan publikasi umum. Berikut beberapa pertanyaan yang akan sangat
membantu dalam identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan, yaitu
sebagai berikut:
{|CATATAN| Kami merekomendasikan 6 artikel mengenai jasa berikut ini untuk Anda agar referensi Anda lebih banyak: 1. Pengertian Jasa dan 5 Klasifikasi Jasa | 2. 4 Karakteristik Jasa dan Contohnya | 3. 5 Dimensi Kualitas Jasa | 4. Strategi Mengelola Penawaran dan Permintaan Jasa | 5. 5 Strategi Mengelola Penawaran Jasa | 6. Strategi Pemasaran Jasa}
{|CATATAN| Kami merekomendasikan 6 artikel mengenai jasa berikut ini untuk Anda agar referensi Anda lebih banyak: 1. Pengertian Jasa dan 5 Klasifikasi Jasa | 2. 4 Karakteristik Jasa dan Contohnya | 3. 5 Dimensi Kualitas Jasa | 4. Strategi Mengelola Penawaran dan Permintaan Jasa | 5. 5 Strategi Mengelola Penawaran Jasa | 6. Strategi Pemasaran Jasa}
1.
Apakah
tingkat permintaan jasa mengikuti siklus tertentu yang dapat diprediksi? Jika
jawabannya iya, apakah lama siklus tersebut adalah satu hari (bervariasi
menurut jam)? satu minggu (bervariasi menurut hari)? satu bulan (bervariasi
menurut hari atau minggu)? satu tahun (bervariasi menurut bulan atau musim)? Atau
periode lainnya? Sering kali berbagai macam siklus dapat berlaku untuk satu
permintaan tertentu. Contohnya, permintaan akan jasa angkutan bisa bervariasi
menurut jam dalam satu hari, hari dalam setiap minggu, atau musim dalam setiap
tahun.
2.
Apa
penyebab utama dari variasi siklikal tersebut?
a)
Jam
kerja
b)
Tanggal
pembayaran upah dan gaji
c)
Hari
liburan dan sekolah
d)
Perubahan
musim
e)
Dan
lain sebagainya
3.
Apakah
tingkat permintaan jasa berubah secara acak? Jika iya, apakah penyebab utamanya ialah:
a)
Perubahan
cuaca dari hari ke hari. Seperti misalnya hujan berpengaruh terhadap permintaan
jasa pertunjukan luar ruangan dan dalam ruangan.
b)
Peristiwa
yang berhubungan dengan kesehatan yang tidak dapat ditentukan secara pasti.
Contohnya serangan jantung dan kelahiran mempengaruhi permintaan akan jasa
rumah sakit.
c)
Bencana
alam, kecelakaan, dan aktivitas kriminal tertentu. Jasa-jasa yang terkait
dengan situasi tersebut ialah kepolisian, pemadam kebakaran, rumah sakit, regu
penyelamat, asuransi, dan sebagainya.
Jika
dikaitkan dengan situasi kapasitas terhadap permintaan jasa, ada beberapa pendekatan
yang dapat diterapkan untuk mengelola permintaan (memperhalus fluktuasi
permintaan), yakni sebagai berikut:
1.
Tidak
Melakukan Apapun
Pada
pendekatan ini, perusahaan membiarkan tingkat permintaan jasa apa adanya, tanpa
melakukan penambahan ataupun pengurangan. Apabila dikaitkan dengan situasi
kapasitas terhadap permintaan, ada tiga kemungkinan yang dapat terjadi, yaitu:
a.
Situasi
Kapasitas Tidak Memadai (Permintaan Berlebih)
Terjadi
antrian yang tidak teratur, sehingga bisa mengecewakan konsumen dan membuat
mereka tidak akan memanfaatkan jasa perusahaan lagi dimasa yang akan datang.
b.
Kapasitas
Memadai (Permintaan Memuaskan)
Yaitu
kapasitas di rnanfaatkan secara penuh.
c.
Kapasitas
Berlebih (Permintaan Kurang)
Sebagian
kapasitas terbuang percuma. Konsumen dapat mempunyai pengalaman yang
mengecewakan dan bisa berpengaruh terhadap pembelian ulang dimasa yang akan
datang. Contohnya bioskop dan restoran yang sepi pengunjung dapat menimbulkan
kesan bahwa bioskop dan restoran tersebut memiliki kualitas yang jelek dan
kelangsungan hidup usahanya diragukan.
2.
Mengurangi
Permintaan
Pendekatan
ini dilakukan dengan cara mengurangi permintaan jasa pada periode permintaan puncak.
Pada kondisi permintaan jauh melampaui kapasitas, menetapkan harga yang lebih
mahal bisa meningkatkan laba. Tetapi, perusahaan harus mempertimbangkan secara
baik elastisitas harga terhadap jasa perusahaan, yakni berapa besar pengaruh
perubahan harga terhadap perubahan volume permintaan konsumen terhadap jasa perusahaan.
Setiap tipe konsumen mempunyai tingkat sensitivitas harga yang berbeda,
contohnya para pelaku bisnis dan eksekutif cenderung bersedia membayar lebih
mahal untuk jasa penerbangan dibandingkan dengan para wisatawan lokal biasa.
Oleh sebab itu dalam industri penerbangan sering ditemukan kelas pelayanan yang
berbeda.
Selain
itu perusahaan harus mendorong pemanfaatan jasa pada kesempatan atau waktu lain.
Caranya adalah dengan menerapkan differential
pricing atau menerapkan insentif harga, seperti misalnya memberikan diskon khusus
untuk inter lokal pada malam hari dan hari libur. Atau dengan sara lain yaitu melakukan
demarketing pada periode sibuk, contohnya
menggunakan iklan yang mendorong konsumen agar berbelanja lebih awal sehingga
tidak perlu berdesak-desakan. Iklan tersebut bisa juga disertai dengan diskon khusus
yang menarik.
3.
Meningkatkan
Permintaan
Pendekatan
ini mempunyai tujuan meningkatkan permintaan jasa pada saat terjadi kapasitas
berlebihan. Harga bisa diturunkan secara selektif supaya semua biaya relevan (relevant costs) tertutupi. Selain itu perusahaan
juga perlu untuk memanfaatkan komunikasi serta distribusi (lokasi dan timing
penyampaian jasa), dan menciptakan variasi jasa (yang memberikan nilai tambah)
supaya dapat menaikkan tingkat pemakaian jasa oleh konsumen. Contoh, untuk menaikkan
tingkat huni suatu resort hotel selama periode sepi, hotel tersebut dipakai
juga sebagai tempat retret.
Kapasitas
yang berlebihan sering kali menjadi masalah utama pada fasilitas jasa yang sifatnya
sangat dipengaruhi oleh faktor musiman. Seperti misalnya taman hiburan, pemakaian
telepon, jasa angkutan umum, dan lain sebagainya. Permintaan pada saat-saat
sepi, dimana kapasitasnya menjadi berlebihan, bisa juga ditingkatkan dengan
cara menetapkan harga diferensial.
4.
Menyimpan
Permintaan Dengan Sistem Reservasi dan Janji
Tujuan
dari pendekatan ini adalah untuk menyimpan permintaan jasa sampai saatnya nanti tersedia
kapasitas yang memadai. Caranya dengan membuat suatu sistem reservasi atau
janji (appointment), dimana konsumen nantinya dijanjikan akan dilayani pada
waktu tertentu. Dengan begitu konsumen tidak perlu mengantri lama. Sistem janji
dan reservasi banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan penerbangan, hotel, restoran,
bioskop, penyewaan mobil, konsultan, dokter, dan psikolog.
Pada
praktiknya, untuk mengantisipasi supaya tidak terjadi kerugian akibat reservasi
yang tidak digunakan, tidak jarang perusahaan akan menerima reservasi melebihi tempat
yang tersedia. Tetapi cara ini mengandung resiko. Yakni apabila semua reservasi
akan dipakai pada saat yang bersamaan. Oleh karena itu perusahaan harus mengembalikan
uang konsumen, memberikan ganti rugi, atau mencarikan pengganti jasa untuk konsumen
yang sudah memesan tetapi tidak terlayani. Seperti misalnya penerbangan yang
dibatalkan harus mencarikan gantinya kepada konsumen pada penerbangan
berikutnya.
Dalam
sistem janji ataupun reservasi, perusahaan harus juga mempertimbangkan sistem
prioritas untuk segmen-segmen pasar utama (yang paling diinginkan). Sementara
konsumen lainnya diarahkan untuk mengalihkan waktu konsumsinya ke periode tidak
sibuk ataupun ke periode puncak berikutnya.
5.
Menyimpan
Permintaan Dengan Antrian Formal
Tujuan
dari pendekatan ini adalah untuk menyimpan permintaan jasa yang dilakukan dengan cara
mengembangkan sistem antrian formal. Perusahaan harus menjaga kenyamanan selama
konsumen menanti gilirannya dilayani. Selain itu dibutuhkan juga upaya
memprediksi secara akurat periode dan lamanya menunggu.
6.
Mengembangkan
Jasa atau Pelayanan Komplementer Selama Waktu Sibuk
Jasa
komplementer dibuat untuk memberikan alternatif kepada konsumen yang sedang
menunggu, seperti misalnya penggunaan ATM (Automatic
Tells Machine) di bank-bank, bioskop menyediakan pula video game di
lobbynya, dan penambahan bar pada suatu restoran. Jasa komplementer ini dapat
memberikan beberapa manfaat. Yaitu pertama, kegelisahan konsumen yang sedang
menunggu bisa berkurang karena waktu menunggunya diisi dengan aktivitas-aktivitas
lain. Kedua, perusahaan dapat memperoleh penghasilan tambahan. Ketiga,
permintaan agregat atas jasa perusahaan dapat menjadi lebih seragam atau
merata.
Posting Komentar untuk "6 STRATEGI MENGELOLA PERMINTAAN JASA"
Berkomentarlah sesuai topik pembahasan artikel, dan jangan ragu untuk menegur kami apabila ada kesalahan dalam artikel. Terima kasih.