TEKNIK DASAR NEGOSIASI YANG BAIK
TEKNIK DASAR NEGOSIASI YANG BAIK
Seorang
negosiator yang baik dituntut untuk selalu tahu kapan sebaiknya memberi dan
kapan harus menerima, juga selalu peka untuk melihat situasi dan suasana kapan saatnya
untuk menekan lawan bicaranya. Teknik negosiasi bukan hanya digunakan sebagai
alat untuk menyudutkan namun juga digunakan untuk membela diri apabila
tersudut.
Negosiasi merupakan suatu kegiatan yang unik, ada unsur sains, seni, kiat
dan teknik. Lokakarya aktif ini akan menunjukkan pada anda bagaimana cara bekerjasama
daripada agak bersaing dengan pihak lain untuk mendapatkan hasil yang baik
untuk kedua pihak.
Dalam
hal ini ialah negosiator dengan calon pembeli.untuk mencapai sebuah kesepakatan
bersama. Agar proses negoisasi bisa berjalan secara efisien dan efektif, maka
negosiator harus memiliki kemampuan untuk bernegosiasi. Adapun kemampuan yang
dimaksud antara lain yaitu:
a.
Kemampuan
berkomunikasi dengan calon pembeli.
b.
Kemampuan
untuk mengetahui kondisi fisik dan suasana hati calon pembeli saat
bernegosiasi.
c.
Kemampuan
untuk memulai serta memproses jalannya negosiasi dengan cara memciptakan
hubungan yang akrab dan harmonis.
1.
Kemampuan
Berkomunikasi Dengan Calon Pembeli
Agar
komunikasi bisa berjalan dengan lancar diperlukan keterampilan dan tehnik yang
tepat baik itu secara komunikasi verbal ataupun secara non verbal.
a.
Komunikasi
verbal, yaitu penyampaian pikiran dan keinganinan yang diungkapkan melalui kata-kata
sehingga negosiator bisa menjelaskan secara konkret.
b.
Komunikasi
non verbal, adalah sikap negosiator yang ditunjukkan dalam bahasa tubuh
(gerakan), misalnya seperti memberikan senyuman, posisi duduk, ekspresi wajah, gerakan
legan dan jari, anggukan kepala, variasi nada suara dan kecepatan bicara, kontak
mata, sikap berdiam diri, dan sebagainya.
2.
Kemampuan
untuk Mengetahui Kondisi Fisik dan Suasana Hati Calon Pembeli saat Bernegosiasi
Ketika
pertama kalinya bertemu dengan calon pembeli negosiator harus mengetahui serta
tanggap terhadap hal-hal berikut ini:
a.
Penampilan
jasmaniah calon pembeli apakah kondisi fisiknya terlihat segar, lesu ataupun tidak
bergairah. Begitupun dengan pandangan matanya apakah pandangannya terlihat
semangat, kelelahan atau kosong.
b.
Memperhatikan
beberapa isyarat-isyarat yang diperlihatkan oleh calon pembeli (dapat berupa
anggukan kepala, gerakan tasngan, dan sebagainya) sebagai tanda pada saat ia
berbicara.
c.
Memperhatikan
setiap gaya bicara dan sikap calon pembeli pada saat sedang berlangsungnya
negosiasi dan hal itu bisa dilihat ketika calon pembeli menanggapi pembicaraan dari
negosiator.
d.
Memperhatikan
kondisi lingkungan calon pembeli, baik itu lingkungan kerja, lingkungan
pergaulan sosial, ataupun lingkungan keluarganya.
e.
Memperhatikan
cara calon pembeli dalam mengambil jarak dengan negosiator pada saat berbicara.
3.
Kemampuan
untuk Memulai dan Memproses Jalannya Negosiasi dengan Cara Memciptakan Hubungan
yang Harmonis dan Akrab
Setelah
mengetahui seperti apa dan bagaimana kondisi calon pembeli yang ditunjukkan
dalam penampilan, gerakan serta pembicaraannya ketika pertama kalinya bertemu,
setidaknya akan memberikan sebuah gambaran pada negosiator untuk bagaimana
sebaiknya bertindak dan membuka sebuah percakapan. Dalam membuka sebuah
pembicaraan bisa dimulai dengan pembahasan yang ringan seperti tentang
lingkungan kerja, hobby dan lain sebagainya. Setelah itu barulah
berbicara mengenai hal-hal yang bisa mengarah pada pokok pembahasan dalam
negosiasi.
Adanya
suatu pembahasan yang ringan sebagai pemanasan sebelum beranjak pada inti
permasalahan bisa dijadikan jalan untuk mempererat hubungan yang baik dan harmonis
anatara keduanya. Namaun yang perlu diingat dalam berbicara adalah sedapat
mungkin dilakukan dengan penuh perhatian dan kehangatan yang disertai dengan
nada suara yang bersahabat. Dengan kehangatan dan perhatian tersebut maka calon
pembeli akan merasa diterima dan dihargai.
Posting Komentar untuk "TEKNIK DASAR NEGOSIASI YANG BAIK"
Berkomentarlah sesuai topik pembahasan artikel, dan jangan ragu untuk menegur kami apabila ada kesalahan dalam artikel. Terima kasih.