BENTUK-BENTUK BUKTI TRANSAKSI
Bentuk-Bentuk Bukti Transaksi
Umumnya bukti-bukti transaksi terdiri
dari formulir-formulir tercetak, meskipun dalam sistem pengolahan data lainnya
dapat juga berbentuk kartu-kartu pada rekaman dan lain sebagainya. Contohnya nota
penjualan, pita kas register, blanko kwitansi, dan lain sebagainya. Setiap transaksi
yang terjadi di dalam perusahaan harus ada buktinya. Dalam melaksanakan jual
beli, sebuah usaha perdagangan atau pertokoan akan membuat atau mendapatkan bukti
transaksi. Bukti-bukti tersebut antara lain yaitu: Nota, Faktur, Kuitansi dan
Cek.
1. Nota
Nota
penjualan yang dibuat oleh petugas penjualan, berfungsi untuk:
a)
Alat
untuk mengetahui jumlah barang yang dibeli.
b)
Alat
untuk mengambil barang yang sudah dibeli, apabila sudah dicap oleh kasir bahwa
barang yang bersangkutan sudah dibayar.
Nota
biasanya akan dibuat rangkap dua atau tiga, antara lain yaitu:
a)
Asli
untuk pembeli.
b)
Salinan
pertama untuk kasir sebagai dokumen dalam pembukuan.
c)
Salinan
kedua sebagai arsip untuk pengecekan persediaan.
a.
Nota
Debet
Nota
debet ialah bukti perusahaan sudah mendebet perkiraan langganannya yang disebabkan
karena berbagai hal. Nota debet dikirim oleh perusahaan ke pada langganannya
karena barang yang dibeli telah dikembalikan, hal tersebut bisa disebabkan karena
rusak ataupun tidak sesuai dengan pesanan dan penjualpun setuju barangnya
diterima kembali atau bisa juga harganya dikurangi.
b.
Nota
Kredit
Nota
kredit ialah bukti bahwa perusahaan sudah mengkredit perkiraan langganannya
yang disebabkan karena berbagai hal. Nota kredit dikirimkan oleh perusahaan ke pada
langganannya berkaitan dengan barang yang dijual tidak cocok ataupun rusak,
untuk itu penjual setuju untuk menerima barangnya.
2. Faktur
/ Invoice Penjualan
Faktur, ialah sebuah perincian
pengiriman barang yang mencatat daftar barang, harga serta hal-hal lain yang
biasanya berkaitan dengan pembayaran. Setiap perusahaan memiliki bentuk faktur
yang berbeda, sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Secara umum sebuah faktur adalah
suatu bukti surat dagang yang didalamnya memuat rincian dari barang-barang yang
dikirim ke pada pihak tertentu.
Bagi
penjual faktur yang diterima disebut sebagai faktur penjualan. Pada umumnya faktur
dibuat rangkap sesuai dengan kebutuhan. Lembaran faktur pertama untuk pembeli,
lembaran faktur kedua untuk penjual dan lembaran faktur ketiga untuk arsip. Sementara
faktur pembelian ialah daftar perincian barang yang sudah dibeli beserta
harganya yang dibuat oleh perusahaan ke pada pembeli/konsumen. Bentuk ataupun
format antara faktur penjualan dan faktur pembelian sama. Dalam faktur
dijelaskan mengenai hal-hal sebagai berikut:
a)
Nama
barang.
b)
Satuan
barang.
c)
Jumlah
barang.
d)
Harga
satuan.
e)
Jumlah
harga.
f)
Pemberian
potongan harga.
g)
Biaya-biaya.
h)
Pajak
yang harus dibayar.
i)
Total
tagihan atau total harga.
Contoh
faktur atau invoice penjualan bisa dilihat seperti dibawah ini:
3. Kuitansi
Bukti
pengeluaran uang bisa didapat dari bukti ekstern yakni kwitansi yang dibuat
serta ditanda tangani oleh pihak penerima uang. Kuitansi ialah bukti penerimaan
sejumlah uang yang ditanda tangani oleh penerima uang serta diserahkan kepada pembayar
sejumlah uang tersebut. Lembaran kuitansi terdiri atas 2 bagian, bagian sebelah
kanan akan diberikan kepada pihak yang membayar dan bagian kiri yang sebelah
kiri (tertinggal) disebut soice sebagai arsip penerima uang.
Pada
saat menerima pembayaran atau uang, penerima uang membuat serta menandatangani
kuitansi yang bermeterai sesuai dengan peraturan Bea + Meterai, lembar utama akan
diserahkan kepada yang membayar uang tersebut. Strook tertanggal pada buku
kwitansi dibuat rangkap dua, yang asli dan bermeterai akan diserahkan kepada pembayar,
tembusan ataupun copy sebagai arsip strook atau copy kuitansi sebagai bukti
transaksi penerimaan uang.
Untuk
lebih memahami lagi, perhatikan contoh bentuk kuitansi dibawah ini:
4. Cek
Cek
ialah surat perintah tanpa syarat dari nasabah kepada Bank yang memelihara
rekening giro nasabah tersebut, yang berfungsi untuk membayar sejumlah uang kepada
pihak yang disebutkan didalam cek ataupun kepada pembawa cek tersebut. Beikut
contoh Cek:
5. Bukti
Pembelian Kredit
Pembelian
kredit atas barang -barang dilaksanakan dengan perjanjian tentang syarat
pembayaran dan syarat-syarat penyerahan. Sesudah terjadinya kesepakatan barang
akan dikirimkan oleh penjual kepada pembeli disertai dengan dokumen-dokumen, seperti
faktur dan surat pengiriman barang (DO). Dokumen-dokukmen tersebut dibuat
beberapa copy, yang asli akan dikirimkan kepada pembeli dan copy-annya akan
dijadikan sebagai arsip penjual untuk berbagai keperluan. Bagi pembeli faktur
yang diterima dari penjual merupakan sebuah bukti transaksi dari penjual yang
merupakan Bukti Transaksi Pembelian Kredit.
6. Bukti
Pembelian Tunai
Bukti
Transaksi Pembelian Tunai bisa berupa kuitansi, ataupun Nota Pembelian yang
asli yang diterima oleh pembeli dari penjual.
7. Bukti
Penjualan Kredit
Bukti
penjualaan kredit ialah berupa tembusan atau copy faktur yang dibuatkan oleh
penjual yang aslinya dikirimkan akan kepada pembeli.
8. Bukti
Penjualan Tunai
Yatiu
penerimaan uang dari penjualan tunai yang berupa copy nota penjualan, strook
yang tertinggal ataupun copy kuitansi dan bisa juga dibuat bukti interm yakni
Bukti Kas Masuk.
Posting Komentar untuk "BENTUK-BENTUK BUKTI TRANSAKSI"
Berkomentarlah sesuai topik pembahasan artikel, dan jangan ragu untuk menegur kami apabila ada kesalahan dalam artikel. Terima kasih.