Pengertian dan Jenis-Jenis Motif Pembelian
Pengertian dan Jenis-Jenis Motif Pembelian
Di
dalam menentukan sasaran pasar yang tepat untuk produk yang dihasilkan, maka
perlu dipelajari motif, perilaku dan kebiasaan para konsumen dalam membeli
produk. Dalam membicarakan motif pembelian konsumen maka perlu diketahui lebih
dulu pengertian mengenai pembeli dan langganan.
Pembeli
ialah seorang yang akan melakukan sebuah transaksi pembelian terhadap suatu
barang dan jasa. Sementara langganan ialah para pembeli yang terus menerus
membeli barang dan jasa. Apabila sudah mengetahui pengertian dari dua kata
tersebut, maka motif pembelian perlu diketahui oleh setiap manajer penjualan
dan juga manajer pemasaran, agar bisa ditetapkan strategi pemasarannya. Selain para
manajer diharuskan untuk mengatahui tantang motif pembelian konsumen, para
manajer juga harus mengetahui pengenalan macam-macam pasar, perilaku serta
kebiasaan cara pembeliannya.
Adapun
yang dimaksud dengan Motif Pembelian adalah
pertimbangan-pertimbangan dan pengaruh yang mendorong seorang konsumen untuk melakukan
sebuah pembelian terhadap barang dan jasa. Dalam mempelajari mengenai motif
pembelian, setiap manajer pemasaran dan juga manajer penjualan perlu untuk mengetahui
proses terjadinya penjualan dan pembelian. Dengan mempelajari motif pembelian, diharapkan
strategi pemasaran serta strategi produk bisa dilaksanakan dengan tepat dan
terarah dengan baik kepada para pembeli.
Setiap
manajer pemasaran dan manajer penjualan harus berusaha untuk mengenal dengan
baik para pembeli. Pengenalan kepada para pembeli merupakan usaha pengumpulan,
pengolahan serta penganalisaan profil para pembeli. Dalam pengenalan profil para
pembeli harus mencakup informasi tentang siapa pembelinya, apa yang akan ia beli,
bagaimana cara membelinya, mengapa membeli, dan sebagainya.
Jenis-Jenis Motif Pembelian
Seperti
kita ketahui bahwa motif pembelian bisa dibedakan antara motif pembelian
terhadap barangnya dan motif pembelian terhadap tempatnya. Motif pembelian
terhadap barangnya disebut dengan product
motives, sedangkan motif terhadap tampatnya disebut dengan patronage motives. Motif
terhadap barangnya (product motives)
dibagi menjadi 2 (dua) golongan, antara lain yaitu:
1. Emotional
Product Motives
Emotional product motives ialah sesuatu yang mendorong seseorang
untuk membeli barang atau jasa tanpa mempertimbangkan dan alasannya secara rasional.
Pembeli barang seperti ini ingin berbeda dari pembeli lainnya, status sosialnya,
rasa kebanggaanya, dan sebagainya. Adapun yang menjadi dasar motif emosional
ini yaitu:
a)
Pembeli
ingin nampak berbeda dari pembeli lainnya (distinctiveness).
b)
Pembeli
ingin merasa pencapaian status sosial yang lebih baik (social acheievement).
c)
Pembeli
ingin merasa bangga, karena penampilan pribadinya (pride of personal appearance).
d)
Pembeli
ingin merasa terhindar dari keadaan bahaya (security
from danger).
2. Rational
Product Motives
Rational product motives ialah pertimbangan yang
mendorong seseorang untuk melakukan pembelian di tempat tertentu atau toko
tertentu, karena ada pertimbangan ekonomis, harga barangnya yang murah,
barangnya bermanfaat, servisnya baik, barangnya tahan lama (awet), mutu
barangnya baik, dan sebagainya. Adapun manfaat mempelajari motif-motif pembelian
ini ialah agar perusahaan mengetahui alasan-alasan apa konsumen melakukan sebuah
pembelian terhadap barang dan/atau jasa. Adapun yang menjadi dasar dalam motif
secara rasional, yaitu sebagai berikut:
a)
Adanya
kemudian dan efisien dalam penggunaan barang yang dibeli (handiness and efisiency in operation use).
b)
Barang
memiliki harga murah (economy in purchase).
c)
Barang
tahan lama (durability).
d)
Barang
lebih hemat dalam pemakaiannya (economy
in use).
e)
Barang
dapat membantu bertambahnya pendapatan (enhancement
of earing).
Beberapa
motif pembelian konsumen yang perlu untuk diketahui oleh setiap manajer
pemasaran dan manajer penjualan, adalah sebagai berikut:
a. Motif
Manfaat
Seluruh
kegiatan setiap pembeli adalah selalu berusaha ingin memperoleh manfaat atau
faedahnya, keuntungan dan kebahagian dari produk yang ia beli. Tugas dari manajer
pemasaran dan manajer penjualan untuk meningkatkan motif manfaat ialah dengan
cara memberi penjelasan mengenai ciri-ciri khusus barang/produk kepada para
pembeli. Setiap pembicaraan harus berdasarkan pada sikap para pembeli.
b. Motif
Rasa Bangga
Motif
rasa bangga yaitu merupakan alasan pembelian barang dan jasa. Beberapa petunjuk
yang bisa dilakukan oleh seorang penjual ataupun manajer pemasaran, antara lain
yaitu:
1)
Pujilah
dan sanjunglah para pembeli.
2)
Hargailah
pendapat atau pandangan para pembeli.
3)
Ajukan
banyak pertanyaan tentang diri pembeli.
4)
Sebut
nama pembeli.
5)
Senangilah
para pembeli.
6)
Mintalah
nasehat pada para pembeli, sebab ia akan merasa bangga.
c. Motif
Ingin Meniru
Motif
ingin meniru merupakan salah satu alasan terjadinya pembelian terhadap sesuatu
barang atau jasa. Biasanya setiap orang ingin meniru orang lain. Dalam
kehidupan sehari-hari, kita banyak meniru mode pakaian, mode potongan rambut, mode
rumah, dan sebagainya.
d. Motif
Perasaan Kuatir dan Rasa Takut
Perasaan
kuatir dan rasa takut ialah merupakan salah satu alasan pembelian terhadap
barang atau jasa. Semua orang merasa takut akan terjadinya kebanjiran, sakit, kecelekaan,
kebakaran, dan lain sebagainya. Rasa kuatir dan rasa takut ini merupakan dasar
dari gejala seseorang untuk membeli berbagai macam barang kebutuhannya.
Contohnya seseorang yang membeli obat nyamuk karen ia takut digigit nyamuk,
seseorang membeli jas hujan karena takut kehujanan, seseorang membeli alat pemdam
kebakaran karena takut rumahnya kebakaran, dan sebagainya.
e. Motif
Ingin Mengetahui Lebih Mendalam
Ingin
mengetahui lebih mendalam terhadap sesuatu barang/produk ialah merupakan alasan
untuk membeli barang. Contohnya seperti seseorang yang membeli sebuah buku
Novel, karena ingin mengetahui ceritanya.
f. Motif Ingin
Bersaing
Motif
ingin bersaing ialah merupakan salah satu alasan untuk membeli sebuah barang,
hanya saja tidak sekuat motif manfaat dan rasa bangga. Contohnya seperti seorang
ibu ingin membeli alat-alat kecantikan karena ia tidak mau kalah dari ibu-ibu
yang lainnya.
g. Motif
Iri Hati
Motif
iri hati lebih bersifat individual, tidak seperti halnya motif manfaat ataupun rasa
bangga. Contohnya seorang ibu membeli TV baru, padahal sebenarnya rumahnya ia sudah
punya TV. Dalam hal ini ibu ini merasa iri hati, karena tetangganya baru saja
membeli sebuah TV baru yang ukurannya jauh lebih besar.
Posting Komentar untuk "Pengertian dan Jenis-Jenis Motif Pembelian"
Berkomentarlah sesuai topik pembahasan artikel, dan jangan ragu untuk menegur kami apabila ada kesalahan dalam artikel. Terima kasih.