Pengertian dan Tujuan Perancangan Jabatan
Pengertian dan Tujuan Perancangan Jabatan
Peran departemen atau tim akan berubah seiring
dengan adanya perubahan lingkungan serta adaptasi dengan tuntutan-tuntutan
baru. Itu berarti dalam hal ini sifat serta lingkup pekerjaan seseorang atau
anggota tim saat ini akan berubah, ataupun perlu diciptakan pekerjaan-pekerjaan
baru.
Job
design (Perancangan
Jabatan) adalah merupakan spesifikasi isi, metode, serta
hubungan berbagai pekerjaan untuk memenuhi tuntutan bisnis dan kebutuhan
pribadi pemegang jabatan.
Tujuan dari Job design adalah:
Tujuan dari job design (perancangan jabatan) ini
diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Untuk
memenuhi tuntutan organisasi dari segi efisiensi operasional, produktivitas,
dan kualitas layanan.
2) Untuk
memenuhi kebutuhan dari segi minat, tantangan, dan prestasi.
3) Untuk
memenuhi tuntutan organisasi dari segi fleksibilitas dan kemampuan melaksanakan
proses kerja horisontal, secara hierarkis, dan terpisah-pisah.
4) Untuk
mengintegrasikan kebutuhan individu karyawan dengan kebutuhan organisasi.
5) Untuk
memastikan bahwa tanggung jawab tim ditetapkan sedemikian rupa, sehingga bisa
meningkatkan kerjasama tim dan efektivitas tim.
Di dalam mendesain pekerjaan, kita akan merakit
sejumlah tugas menjadi sebuah pekerjaan ataupun sekelompok pekerjaan. Seseorang
mungkin melakukan tugas utama yang berisikan sejumlah unsur atau fungsi yang
berhubungan satu sama lain maupun fungsi tugas diaplikasikan pada sebuah tim
yang bekerjasama dalam sebuah ‘sel’ manufaktur, sebuah unit pelayanan
pelanggan, ataupun berjejer sepanjang lini perakitan.
Di dalam pekerjaan yang lebih rumit, seorang individu
mungkin harus melakukan berbagai macam tugas yang saling terkait, dimana setiap
tugas mempunyai sejumlah fungsi. Demikian juga, sebuah tim, dapat menjalankan
berbagai macam tugas yang berhubungan satu sama lain. Kompleksitas di dalam
sebuah pekerjaan ialah pencerminan dari jumlah dan ragam tugas, beragamnya
keterampilan yang dipergunakan, ataupun rangkaian serta lingkup keputusan yang
akan dibuat.
Struktur internal sebuah tugas setidaknya mengandung
3 unsur, antara lain yaitu:
1) Perencanaan, dalam
hal ini adalah memutuskan apa yang akan dilaksanakan, kapan waktu pelaksanaannya,
serta berapa sumber daya yang diperlukan.
2) Pelaksanaan, yaitu melaksanakan
rencana.
3) Pengendalian, memonitor
kinerja, perkembangannya, serta melaksanakan tindakan koreksi apabila hal
tersebut diperlukan.
Hal
yang populer dalam Perancangan Jabatan, antara lain yaitu :
1)
Job
enrichment (pengayaan
pekerjaan)
2)
Job
enlargement (perluasan
pekerjaan)
3)
Job
Enrichment :
suatu pendekatan motivasional
1.
Job
Enrichment (Pengayaan
Pekerjaan)
Dalam hal ini Job Enrichment (Pengayaan Pekerjaan)
adalah
a) Meningkatkan
otonomi seseorang dalam mengatur pekerjaannya
b) Memberikan
keleluasaan dan tanggung jawab yang lebih besar dalam merencanakan kegiatannya
serta kesempatan yang lebih luas untuk mengendalikan diri sendiri dalam
melaksanakan berbagai aktivitas pekerjaannya.
Kunci kondisi psikologis yang penting bagi motivasi
serta kepuasan antara lain yaitu:
a) Knowledge
of result (pengetahuan)
b) Experienced
meaningfullness (tingkat pemahaman)
c) Achievement
(rasa berprestasi)
d) Responsibility
(rasa tanggung-jawab)
e) Recognition
(rasa pengakuan)
f) Advancement
(rasa pengembangan diri)
2.
Job
Enlargement (Perluasan
Pekerjaan)
Dalam hal ini job enlargement (perluasan pekerjaan)
adalah memperluas isi pekerjaan secara horisontal, dan mengurangi spesialisasi.
3.
Job
Rotation (Rotasi
Pekerjaan)
Adalah memindahkan karyawan pada berbagai jabatan. Keberhasilan
Job Enlargement dan Job Rotation serta munculnya teori motivasi (Maslow & Herzberg)
melahirkan Job Enrichment.
Posting Komentar untuk "Pengertian dan Tujuan Perancangan Jabatan"
Berkomentarlah sesuai topik pembahasan artikel, dan jangan ragu untuk menegur kami apabila ada kesalahan dalam artikel. Terima kasih.