Dalam kehidupan mayoritas masyarakat, kebutuhan mungkin hanya sebatas pada kebutuhan konsumsi, pakaian dan perumahan. Kebutuhan itu dapat terpenuhi jika sumber daya untuk memenuhi kebutuhan lebih banyak dari jumlah kebutuhan yang ada di masyarakat. Lain lagi dengan masyarakat modern sekarang ini, kebutuhan mereka sangat beragam, mulai dari perawatan tubuh sampai ke kebutuhan lain yang lebih kompleks, sementara jika dilihat dari jumlah sumber daya untuk mencukupi kebutuhan tersebut makin terbatas.
Dengan fakta
tentang kebutuhan manusia yang beraneka ragam atau tidak adanya kebutuhan
manusia yang persis sama, maka dapat kita simpulkan bahwa kebutuhan cenderung
bertambah, sedangkan barang dan jasa atau alat pemuas kebutuhan terbatas
jumlahnya. Akibatnya terjadi ketidak seimbangan dan akan menjadi penyebab
terjadinya kelangkaan (scarcity).
Lipsey menyatakan
bahwa ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai pemanfaatan sumber daya yang
terbatas atau langka untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Atas
dasar pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pusat atau inti
permasalahan ekonomi adalah kelangkaan (scarcity). Kelangkaan ini dapat
didefinisikan sebagai suatu kondisi ketika kebutuhan manusia tidak terbatas
sedangkan sumber daya pemenuh kebutuhan tersebut sangat terbatas jumlahnya.
Kelangkaan sumber daya
untuk memenuhi kebutuhan itu terjadi akibat beberapa sebab:
a. Terbatasnya persediaan SDA (Sumber Daya Alam).
b. Keterbatasan manusia dalam mengolah
alam.
c. Kebutuhan manusia yang terus meningkat
tetapi tidak diiringi dengan kemampuan manusia untuk menghasilkan benda pemuas
kebutuhan atau belum ditemukannya sumber-sumber baru.
Kelangkaan barang
atau sumber daya dialami setiap orang, setiap bangsa dan oleh setiap negara.
Meskipun situasi dan kondisinya berbeda-beda, pokok permasalahnya tetap sama
yaitu tentang bagaimana manusia dapat memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas
dan beraneka ragam yang dihadapkan pada ketersediaan alat pemuas kebutuhan yang
terbatas. Untuk mengatasi masalah kelangkaan tersebut, manusia melakukan segala
upaya agar dapat memenuhi kebutuhannya. Upaya tersebut antara lain dengan
memproduksi barang atau jasa guna menambah kualitas dan kuantitas sumber daya
yang tersedia.
Sumber daya
diperlukan untuk memproduksi barang atau jasa yang dibutuhkan manusia. Namun,
sumber daya yang tersedia tidak cukup atau langka untuk memproduksi barang dan
jasa. Langka bukan berarti sedikit, tetapi adanya ketidak seimbangan antara
kebutuhan manusia dan sumber daya yang tersedia.
Dalam hal ini sumber daya ekonomi sendiri dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok, antara lain yaitu: sumber daya alam (SDA), sumber daya manusia (SDM), sumber daya
modal, dan sumber daya kewirausahaan (entrepreneurship).
1. Sumber Daya Alam
Sumber daya alam
terdiri dari sumber daya alam renewable resources (dapat diperbarui) dan sumber
daya alam non renewable resources (tidak dapat diperbarui). Sumber daya alam
yang dapat diperbarui merupakan sumber daya alam yang dilengkapi dengan
kemampuan untuk mempertahankan maupun mengganti diri (reproduksi) melalui
proses alami atau dengan campur tangan manusia dan pengolahan yang tepat.
Contoh sumber daya alam yang dapat diperbarui adalah tanaman, hewan, air
dan udara. Adapun sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah sumber daya
yang tidak memiliki kemampuan dalam mempertahankan maupun mengganti diri
(reproduksi) baik tanpa atau dengan campur tangan manusia. Sebagian besar dari
sumber daya ini sedang dieksploitasi melampaui kemampuan pemulihan alaminya,
walaupun ada yang dapat digunakan berkali-kali seperti mineral, minyak bumi,
dan kayu, tetapi sumber daya alam tersebut jika terus menerus dieksploitasi
lama kelamaan akan terus berkurang dan akhirnya habis, sedangkan kebutuhan
manusia akan sumber daya tersebut tetap tidak terbatas.
Sebagai contoh
eksploitasi sumber daya alam menurut Lucky Sondakh adalah usaha pertambangan PT
Freeport di Timika, Irian Jaya yang dapat menghasilkan emas sekitar 45.000 kg per
tahun, dan PT New Mount di Sulawesi Utara yang menghasilkan emas sekitar 10.000
kg per tahun. Jika dibiarkan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui ini
akan habis dan lama-kelamaan akan menjadi langka. Perlu diingat bahwa langka
tidak berarti berjumlah sedikit, tetapi ada ketidak seimbangan antara sumber
daya yang ada atau tersedia dengan kebutuhan manusia.
2. Sumber Daya
Manusia
Pada kegiatan
ekonomi, sumber daya manusia merupakan faktor produksi yang sangat penting
karena manusia merupakan subjek yang memiliki keahlian, keterampilan, dan
pengetahuan dalam melaksanakan kegiatan ekonomi. Dalam kegiatan ekonomi, sumber
daya manusia bisa dikatakan sebagai tenaga kerja. Yang dimaksud dengan tenaga
kerja adalah setiap orang individu atau kelompok bersedia dan sanggup untuk
melakukan pekerjaan (bekerja). Tenaga kerja mencakup mereka yang bekerja atas
dasar upah atau gaji maupun mereka yang bekerja dalam rangka kepentingan
pribadi.
Jika dilihat dari
tingkat keahlian dan pendidikannya, menurut Sadono Sukirno tenaga kerja dapat
dikelompokkan dalam tiga kelompok, yaitu:
- Tenaga kerja kasar, yaitu tenaga kerja
yang tidak berpendidikan atau berpendidikan rendah yang tidak memiliki keahlian
dalam sesuatu bidang pekerjaan, seperti kuli angkut, pembantu, dan pesuruh.
- Tenaga kerja terampil, yaitu tenaga
kerja yang memiliki keahlian dari pendidikan atau pengalaman kerja, seperti
Tukang kayu, montir mobil.
- Tenaga kerja terdidik, yaitu tenaga
kerja yang memiliki pendidikan yang tinggi dan ahli dalam bidang-bidang
tertentu, seperti akuntan, dokter, ahli ekonomi dan insinyur.
Di era globalisasi,
tenaga kerja merupakan faktor yang sangat penting. Suatu perusahaan akan sukses
di pasar bebas, apabila perusahaan tersebut memiliki daya saing yang tinggi.
Daya saing yang tinggi ini akan ditentukan oleh efisiensi perusahaan yang
tinggi. Selanjutnya, efisiensi yang tinggi ditentukan oleh kualitas sumber daya
manusia (tenaga kerja) yang terampil dan profesional.
Di Indonesia
sendiri yang memilliki jumlah penduduk 222 juta jiwa (data Badan Pusat
Statistik, 2005), masih belum memiliki sumber daya manusia berkualitas yang
mencukupi kebutuhan lapangan kerja. Dapat dikatakan keberadaan tenaga kerja
ahli dan profesional masih langka di Indonesia, hal ini dapat dilihat dari
banyaknya tenaga ahli asing yang bekerja di Indonesia. Banyak kebutuhan akan tenaga
kerja yang tidak dapat terpenuhi akibat tenaga kerja tidak sesuai dengan
kualifikasi yang diinginkan. Hal ini menunjukkan adanya kelangkaan sumber daya
manusia (tenaga kerja).
Berbeda dengan
Indonesia, di negara-negara maju dan Timur Tengah terjadi keterbatasan tenaga
kerja ditingkat tenaga kerja kasar dan tenaga kerja terampil. Untuk mengatasi
dan memenuhi kebutuhan tersebut, mereka memperkerjakan tenaga kerja dari
kawasan Asia seperti Filipina,
Indonesia, Thailand, dan Vietnam yang memiliki kelebihan pada tenaga kerja
kasar atau terampil. Hal ini menunjukkan bahwa keterbatasan tenaga kerja dapat
terjadi pada semua tingkatan tenaga kerja, tidak bergantung pada tempat
tertentu.
3. Sumber Daya
Modal
Sumber daya modal
tidak terbatas pada uang, tetapi dapat pula berupa barang seperti mesin,
peralatan, dan bangunan. Definisi modal secara luas adalah segala sesuatu yang
telah diproduksi yang dapat digunakan untuk memproduksi barang atau jasa
lainnya. Barang modal terdiri atas barang yang sangat berguna dan menunjang
dalam proses produksi. Seperti telah dikemukakan, barang modal terdiri atas
peralatan, mesin-mesin, instalasi pabrik, gedung, meja, jalan, bangku, dan
alat-alat pengangkut. Semuanya telah dibuat oleh manusia dan digunakan dalam
proses produksi.
Seperti sumber daya
lainnya, sumber daya modal juga termasuk langka. Dalam kehidupan sehari-hari,
dapat dilihat banyak perusahaan yang gulung tikar akibat kekurangan modal. Di
negara-negara tertentu, kemajuan ekonominya lambat karena kekurangan barang modal.
Banyak proyek pembangunan yang tertunda juga karena keterbatasan modal.
4. Sumber Daya
Kewirausahaan (Entrepreneurship)
Menurut Soeparman
Soemahamidjaja, istilah entrepreneurship diperkenalkan oleh Richard Cantillon
dalam ‘Essai sur la nature du commerce’ (1755), enterpreneurship adalah sebutan
bagi para pedagang yang membeli barang di daerah-daerah dan menetapkan harga
pembelian untuk dijual secara grosir maupun secara eceran, namun dengan harga
yang tidak pasti atau berubah-ubah. Karakteristik dari seorang entrepreneurship
adalah “memikul beban ketidak pastian”.
Dalam kaitannya
dengan manajemen, entrepreneur diartikan
sebagai orang yang memiliki dan menggunakan sumber daya keuangan, bahan
produksi, dan tenaga kerja untuk menghasilkan produk baru atau pengembangan
organisasi usaha. Dengan demikian, seorang entrepreneur mempunyai kemampuan
untuk menciptakan produk baru dan berbeda dengan menggunakan sumber daya yang
ada untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan barang maupun jasa. Orang-orang
yang memiliki kualitas sebagai entrepreneurship ini jumlahnya sangat terbatas
atau langka.
Faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya kelangkaan?
Sudah disinggung
pada pembahasan di atas bahwa kelangkaan terjadi karena kebutuhan manusia tidak
terbatas sedangkan pemuas kebutuhan tersebut terbatas. Namun ada beberapa
faktor yang menyebabkan terjadinya kelangkaan, antara lain yaitu: Terbatasnya
persediaan SDA (Sumber Daya Alam), bencana alam, keterbatasan kemampuan manusia
dalam mengolah kekayaan alam, pertumbuhan panduduk, dan kebutuhan manusia yang
terus meningkat akan tetapi tidak diiringi dengan kemampuan untuk menghasilkan
benda pemuas kebutuhan, serta belum ditemukannya sumber-sumber baru yang bisa
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Bagaimana cara mengatasi kelangkaan?
Setelah kita
mengetahui faktor apa saja yang menjadi penyebeb kelangkaan, maka cara untuk
mengatasi kelangkaan adalah dengan mengatasi faktor-faktor penyebab kelangkaan
tersebut. Pertama, karena persediaan sumber daya alam sangat terbatas maka
manusia dituntut untuk memanfaatkan suber daya alam yang ada secara maksimal
dan berkelanjutan sehingga sember daya alam tersebut akan tersedia dalam waktu
yang lama. Kedua, faktor bencana alam tidak bisa diprediksi oleh karena itu
manusia harus mempersiapkan segala hal apabila bencana alam itu terjadi,
seperti tidak merusak alam, mengumpulkan persediaan kebutuhan jika bencana alam
terjadi dan sebagainya.
Lalu selanjutnya
ketiga, karena kemampuan manusia dalam mengelola kekayaan alam sangat terbatas
maka dari itu manusia harus meningkatkan kemampuan mereka dalam hal ini seperti
belajar, membuat alat yang dapat membantu mereka dan sebagainya. Keempat,
pertumbuhan penduduk yang terkendali akan meningkatkan kebutuhan sehingga mengikuti
program pengendalian pertumbuhan penduduk seperti KB (Keluarga Berencana)
adalah hal yang tepat.
Kelima, kita tahu
bahwa kebutuhan manusia pasti akan selalu ada sedangkan kemampuan untuk
memproduksi benda pemuas kebutuhan tersebut sangat terbatas, maka untuk
mengatasi ini manusia dituntut juga untuk meningkatkan kemampuan mereka agar
dapat membut atau memproduksi benda-benda pemuas kebutuhan tersebut. Terakhir,
banyak sekali sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan
manusia belum ditemukan, oleh karena itu manusia harus mengeksplor
sumber-sumber baru yang bisa dimanfaatkan, terutama sumber daya yang
berkelanjutan sehingga kebutuhan manusia dapat terpenuhi dalam jangka waktu
yang panjang.
Berikan contoh bagaimanan kelangkaan terjadi?
Kita sekarang
dihadapkan pada situasi pandemi. Saat pendemi seperti ini banyak orang yang
jatuh sakit dan terkena virus. Kalian mungkin melihatnya diberbagai macam
media, berapa banyak orang yang harus masuk rumah sakit ataupun isolasi mandiri
dirumahnya. Salah satu kebutuhan orang yang sedang dirawat dirumah sakit
ataupun dirumah pribadi adalah tabung oksigen. Oleh karena banyaknya orang yang
dirawat maka permintaan terhadap tabung oksigen ini menjadi sangat tinggi dan
banyak sekali orang yang membutuhkan. Namun sayangnya jumlah tabung oksigen ini
sangat terbatas, entah itu karena kemampuan produksi ataupun keterlambatan
distribusi, sehingga tabung oksigen ini menjadi sangat langka. Situasi seperti
ini adalah contoh bagaimana kelangkaan terjadi dimasyarakat.
Pilihan
Bagaimanakah cara
kita memenuhi kebutuhan kita sedangkan sumber daya sifatnya langka? Barang dan
jasa dihasilkan dari perpaduan sumber daya yang langka oleh karena itu barang
dan jasa pun manjadi langka. Barang dan jasa dikatakan langka ketika jumlah
barang atau jasa yang dibutuhkan melebihi jumlah barang atau jasa yang
tersedia. Semua kebutuhan manusia yang tidak terbatas tidak mungkin dapat
dipenuhi seluruhnya. Seorang yang mempunyai kebutuhan akan rumah mewah, mobil
mewah serta kebutuhan lain, tidak semua kebutuhan tersebut dapat terpenuhi.
Atas dasar
pertimbangan bahwa tidak semua kebutuhan dapat dipenuhi seutuhnya, maka
seseorang harus selalu membuat pilihan (choice). Dalam membuat pilihan (choice)
terhadap barang tertentu kita akan selalu kehilangan kesempatan untuk
mendapatkan barang yang lain. Misalnya seorang siswa yang membuat pilihan pada
sebuah motor baru, maka siswa tersebut akan kehilangan kesempatan untuk
memperoleh tas baru, sepatu baru, baju
baru, komputer baru, maupun kebutuhan yang lainnya. Hal ini disebut sebagai
opportunity cost yaitu biaya yang dikorbankan dalam menggunakan sumber daya
untuk tujuan tertentu yang diukur dengan manfaat yang hilang karena tidak
memanfaatkan sumber daya untuk tujuan lain.
Masalah kelangkaan
sebenarnya bukan merupakan hal yang baru. Hal tersebut sangat beralasan karena
kelangkaan merupakan masalah mendasar bagi setiap manusia. Dengan adanya
kenyataan bahwa sumber daya yang tersedia terbatas atau langka memaksa kita
tunduk pada hukum kelangkaan (The Law of Scarcity) yaitu untuk memenuhi
kebutuhan tertentu, orang harus mengorbankan sesuatu terlebih dahulu. Sehingga
kita tidak bisa memperoleh suatu barang atau jasa dengan mudah dan
menggunakannya, tetapi kita harus memperolehnya dengan pengorbanan sesuatu.
Artinya, barang-barang yang langka diperlukan biaya yang tidak sedikit. Oleh
sebab itu, untuk memanfaatkan sumber daya yang ada harus dipertimbangkan
pemakaiannya melalui kombinasi dengan sumber daya lain, yang kemudian dipilih
kombinasi yang paling menguntungkan atau yang dapat memaksimalkan kepuasan atas
kebutuhan.
Dalam menentukan
alternatif pilihan sering timbul kesulitan, yaitu untuk menentukan kombinasi
yang tepat sehingga dapat memuaskan kebutuhan. Pemilihan bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan sehingga tercapai kepuasan secara maksimal, yaitu keadaan
yang dirasakan oleh seseorang ketika telah terpenuhinya kebutuhannya sehingga
tercapai tingkat kepuasan tertinggi dari alternatif pilihan yang diambil.
Jika
Anda mendapatkan manfaat dari konten kami dan Anda pikir teman Anda
juga akan merasakan hal yang sama, silahkan share konten kami melalui
sosial media Anda. Anda mungkin tidak akan menyangka bahwa kebaikan
kecil yang Anda lakukan saat ini akan berdampak besar bagi orang lain
dimasa depan. Terima kasih :)
Posting Komentar untuk "Kelangkaan Sumber Daya Ekonomi"
Berkomentarlah sesuai topik pembahasan artikel, dan jangan ragu untuk menegur kami apabila ada kesalahan dalam artikel. Terima kasih.