Masalah Pokok Ekonomi Menurut Aliran Klasik dan Modern
Masalah Pokok Ekonomi
Apa itu masalah pokok ekonomi? secara umum masalah pokok ekonomi adalah masalah yang timbul akibat adanya kebutuhan dan keinginan manusia yang tidak terbatas sedangkan sumber daya sangat terbatas. Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa Kebutuhan Manusia itu bersifat tidak terbatas sedangkan sumber (source) pemuas kebutuhan yang berupa barang dan jasa terbatas jumlahnya.
Keadaan yang merupakan masalah tersebut dinamakan dengan
Kelangkaan (Scarcity). Keadaan seperti ini sebenarnya adalah keadaan alami atau
naluriah yang berhubungan dengan keadaan sumber daya dan sifat dasar manusia. Namun
keadaan ini juga memicu timbulnya masalah baru yang dinamakan dengan masalah
pokok ekonomi.
Dalam hal ini masalah pokok ekonomi ini sudah dirasakan sejak
dulu dan tetap ada hingga sekarang, masalah ini berhubungan dengan bagaimana
manusia mengolah sumber daya untuk memenuhi kebutuhannya. Kita tahu bahwa
kebutuhan manusia sangatlah banyak dan sangat beragam tergantung dari personal
orang itu sendiri. Misalnya kebutuhan seorang dokter pasti akan berbeda dengan
kebutuhan seorang guru, seorang ibu rumah tangga pasti memiliki kebutuhan
berbeda dengan seorang wanita karier, begitu juga dengan yang lainnya. Dalam hal
ini manusia akan selalu dihadapkan dengan masalah pokok ekonomi ini dan
dituntut untuk mencari solusi bagaimana cara mengatasi masalah ekonomi yang
dihadapinya.
Lebih jauh jika kita membahas mengenai masalah pokok ekonomi,
masalah ini secara umum dibedakan menjadi dua bagian. Berdasarkan waktunya
masalah pokok ekonomi dibedakan menurut tinjauan ekonomi klasik dan ekonomi
modern. Lalu apa yang membedakan masalah ekonomi menurut aliran klasik dengan
aliran modern? Berikut penjelasannya.
Masalah Ekonomi Menurut Aliran Klasik
Jika kita berbicara mengenai ekonomi klasik maka tokoh yang pasti
ada adalah Adam Smith. Adam Smith merupakan tokoh ekonomi klasik, ia
menutarakan pemikirannya yang sangat terkenal mengenai kemakmuran. Menurut Adam
Smith, kemakmuran tidak terletak pada banyaknya emas yang dimiliki, melainkan
pada barang. Dalam hal ini kemakmuran diunjukan pada suatu keadaan yang
seimbang antara kebutuhan dengan benda pemuas kebutuhan tersebut.
Namun pada kenyataannya untuk mencapai kemakmuran suatu
masyarakat sangatlah sulit, dibutuhkan pemikiran dan pengorbanan yang sangat besar
untuk merahinya. Hal inilah yang akhirnya menjadi masalah pokok ekonomi dimasyarakat
secara umum.
Lebih lanjut dalam teori ilmu ekonomi klasik, masalah pokok
ekonomi masyarakat dapat digolongkan pada tiga permasalahan penting, antara lain
yaitu masalah produksi, masalah distribusi, dan masalah konsumsi. Ketiga masalah
pokok ekonomi ini akan selalu ada dan saling berkaitan satu sama lain.
1)
Masalah Produksi
Seperti yang disinggung diawal, kemakmuran dapat dicapai dengan
ketersediaan barang-barang pemuas kebutuhan ditengah-tengah masyarakat, dengan
tersedianya barang maka masyarakat tidak akan kesulitan dalam memperoleh
barang. Akan tetapi kita tahu bahwa sifat masyarakat sangat heterogen (beragam),
maka otomatis barang yang tersedia juga harus beragam jenisnya sesuai kebutuhan
masyarakat sehingga muncul permasalahan bagi produsen, yaitu mengenai barang apa
saja yang harus diproduksi.
Munculnya pernyataan tersebut tidak lepas karena heterogennya
masyarakat, sehingga produsen mengalami kesulitan dalam menentukan barang atau
jasa apa saja yang harus diproduksi karena jika salah menentukan akan
menimbulkan kekhawatiran apabila sudah memproduksi suatu barang atau jasa
tertentu tetapi tidak dikonsumsi oleh masyarakat yang akhirnya dapat
menimbulkan kerugian kepada produsen itu sendiri.
Berikut salah satu contoh masalah pokok ekonomi aliran klasik dalam bidang produksi: Ada sebuah produsen pakaian remaja, produsen ini berniat untuk memproduksi sebuah pakaian yang ditujukan untuk para remaja. Namun masalahnya adalah produsen sangat kesulitan mengetahui pakaian seperti apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh para remaja, entah itu dari segi bahan pakaian, warna pakaian, model pakaian dan sebagainya. Sehingga mereka membutuhkan riset terlebih dahulu sebelum akhirnya memproduksi sebuah pakaian.
Baca Artikel Terkait Berikut: Kegiatan Produksi.
2)
Masalah Distribusi
Masalah pokok ekonomi yang kedua menurut aliran klasik adalah masalah
distribusi. Masalah ini berkaitan dengan pengiriman barang yang telah selesi
produksi kepada konsumen untuk dikonsumsi. Dalam hal ini agar barang yang telah
diproduksi dapat sampai kepada konsumen, dibutuhkan sarana dan prasarana
distribusi yang baik. Masalah distribusi ini akan timbul ketika sarana dan
prasarana tidak memadai dilapangan, misalnya jalan rusak, kendaraan yang mogok atau
kecelakaan, dan hal lain sebagainya yang dapat menghambat sampainya barang
kepada konsumen.
Berikut salah satu contoh masalah pokok ekonomi aliran klasik dalam bidang distribusi: Contohnya hasil panen dari kebun membutuhkan alat angkut yang ditunjang dengan prasarana jalan yang baik agar hasil panen tersebut dapat cepat sampai ke tangan konsumen dan tidak terjadi penumpukan diprodusen.
Baca Artikel Terkait Berikut: Kegiatan Distribusi.
3)
Masalah Konsumsi
Masalah pokok ekonomi menurut aliran klasik yang ketiga adalah
masalah konsumsi, hal ini berkaitan dengan apakah barang-barang yang sudah
diproduksi dan didistribusikan kepada konsumen akan dikonsumsi atau tidak. Dalam
hal ini hasil produksi yang telah didistribusikan kepada konsumen atau
masyarakat idealnya dapat dipakai atau dikonsumsi oleh masyarakat yang tepat
dan digunakan untuk memenuhi kebutuhannya.
Persoalan yang muncul adalah apakah barang-barang tersebut akan
dikonsumsi dengan tepat oleh masyarakat yang membutuhkannya atau hanya akan menjadi
sia-sia karena tidak terjangkau oleh masyarakat sehingga proses konsumsi tidak
berjalan dengan baik.
Contohnya misalnya produsen pakaian yang telah memproduksi sekian banyak pakaian dan distribusikan ke banyak toko pakaian, namun pada saat berada di toko, pakaian tersebut ternyata tidak dibeli karena kurang diminati oleh konsumen sehingga pakaian tersebut hanya menjadi pajangan saja.
Baca Artikel Terkait Berikut: Kegiatan Konsumsi.
Masalah Pokok Ekonomi Menurut Aliran Modern
Menurut aliran modern, masalah pokok ekonomi timbul apabila
kebutuhan manusia tidak terpenuhi, tidak terpenuhinya kebutuhan ini karena
tidak ada barang atau jasa pemuas kebutuhan akibat tidak ada orang atau
perusahaan yang memproduksinya. Sebenarnya persoalan ekonomi seperti ini akan
selalu dihadapi oleh setiap masyarakat dimanapun mereka berada meskipun dengan
sistem perekonomian apapun yang mereka jalankan.
Dalam hal ini masyarakat harus tetap menghadapi dan memecahkan
tiga masalah pokok ekonomi yang mendasar. Ketiga masalah ekonomi ini antara
satu dan yang lainnya memiliki hubungan yang erat. Ketiga masalah pokok ekonomi
menurut aliran modern yang dimaksud adalah barang apa yang harus diproduksi,
bagaimana barang harus diproduksi, dan untuk siapa barang diproduksi.
1)
Barang Apa yang Harus Diproduksi
Masalah pokok ekonomi menurut aliran modern yang pertama adalah mengenai
barang yang harus diproduksi. Bagi produsen ataupun pemerintah, masalah ekonomi
pertama yang harus dipecahkan adalah barang atau jasa apa yang harus diproduksi
serta berapa banyak harus diproduksi. Dalam hubungannya dengan masalah
tersebut, pemerintah atau produsen harus menganalisis dan mengetahui kebutuhan
barang atau jasa apa yang paling dibutuhkan masyarakat, berapa jumlahnya,
apakah tersedia sumber daya untuk memproduksi barang tersebut. Pertanyaan ini
harus dipecahkan agar kebutuhan dan kemakmuran masyarakat dapat terjamin.
Dalam setiap proses produksi penentuan berbagai jenis barang
atau jasa yang akan diproduksi sangat penting, produsen harus selalu menetapkan
skala prioritas pemenuhan kebutuhan masyarakat sehingga dalam menentukan barang
atau jasa apa akan diproduksi benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat dan dapat
terpakai dipasaran.
Bila telah diketahui jenis barang atau jasa yang dibutuhkan,
maka selanjutnya perlu diketahui seberapa banyak barang tersebut akan
diproduksi. Karena hal ini menyangkut dengan seberapa besar daya serap dan daya
beli masyarakat akan kebutuhan barang atau jasa tersebut. Karena meskipun
barang dibutuhkan dalam jumlah banyak, namun bila daya beli masyarakat rendah,
maka produksi dalam jumlah banyak akan sangat merugikan produsen.
2)
Bagaimana Barang Harus Diproduksi
Masalah pokok ekonomi menurut aliran modern yang ke dua yang
harus dipecahkan solusinya adalah bagaimana barang tersebut harus diproduksi.
Hal ini berkaitan dengan siapa yang akan memproduksi barang, sumber daya apa
saja yang akan digunakan dan menggunakan teknik produksi seperti apa.
Sebagai contoh, pemerintah mengambil keputusan untuk memproduksi
padi lebih agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap beras. Berkaitan
dengan hal tersebut, pemerintah juga harus menentukan siapa yang akan
memproduksi padi tersebut? Apakah pemerintah, swasta, atau perseorangan? Lalu
apa saja faktor faktor produksi yang akan digunakan? Apakah teknik produksinya
melibatkan pemakaian alat-alat pertanian modern (mesin traktor) atau dilakukan
secara tradisional (cangkul, bajak, dan semprotan hama)? Apakah produksi
tersebut akan dilakukan secara massal dengan padat modal maupun padat karya?.
Produsen dituntut melakukan produksi secara efesien, misalnya
dengan cara mengkombinasikan penggunaan faktor produksi (input) secara optimal
untuk mencapai produk (output) yang maksimal, atau dengan penerapan teknologi
produksi yang terpadu. Contohnya: pertanian dengan cara bioteknologi dan bibit
unggul, serta industri pengolahan pertanian memakai peralatan canggih.
Mengetahui kombinasi sumber daya dan teknik yang digunakan merupakan
permasalahan yang perlu diperhatikan berkaitan dengan ketersediaan sumber daya
dan biaya produksi yang minim agar hasil yang dicapai dapat maksimal.
3)
Untuk Siapa Barang Harus Diproduksi
Permasalahan ekonomi berikutnya yang harus dihadapi serta
dipecahkan adalah untuk siapa barang tersebut diproduksi? Hal ini berkaitan
dengan siapa yang akan mengkonsumsi dan memperoleh manfaat dari barang atau
jasa tersebut. Sebab apa gunanya produksi melimpah menggunakan teknologi
tinggi, skala besar dan efisien, jika hanya dinikmati oleh sebagian anggota masyarakat
saja. Keputusan untuk siapa barang dan jasa tersebut diproduksi berkaitan erat
dengan konsep keadilan masyarakat, maksudnya adalah keputusan produksi harus
memperhatikan kebutuhan masyarakat, tidak asal produksi saja.
Tidak hanya memproduksi atau menumpuk barang untuk kelangsungan
hidup perusahaan, produsen perlu juga mempertimbangkan kepada siapa produknya
akan dipasarkan atau dijual. Dalam kenyataannya tingkat perekonomian masyarakat
tidak selalu sama, untuk itu produsen harus menyesuaikan produksinya agar
sesuai dengan masing-masing tingkat perekonomian masyarakat. Produsen juga
harus mempertimbangkan pendistribusian barang sesuai dengan tingkat kemampuan
individu atau masyarakat agar individu atau masyarakat yang berpenghasilan
tinggi tidak seenaknya menguasai hasil produksi.
Dengan adanya ketiga masalah pokok ekonomi tersebut, setiap
orang dituntut untuk menentukan pilihan dalam mengunakan sumber daya atau
faktor produksi secara bijak dengan cara alternatif pilihan yang paling baik
dalam rangka menghadapi sumber daya yang langka dengan kebutuhan yang tidak
terbatas.
Jika Anda mendapatkan manfaat dari konten kami dan Anda pikir
teman Anda juga akan merasakan hal yang sama, silahkan share konten kami
melalui sosial media Anda. Anda mungkin tidak akan menyangka bahwa kebaikan
kecil yang Anda lakukan saat ini akan berdampak besar bagi orang lain dimasa
depan. Terima kasih. :)
Sangat bermanfaat untuk melengkapi pengetahuan kita
BalasHapusterima kasih. artikel yang sangat baik untuk siswa dalam mempersiapkan USBN
BalasHapus