Sistem Ekonomi : Pengertian, Fungsi, dan Macam-Macam Sistem Ekonomi
Pengertian Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi adalah suatu organisasi yang terdiri atas beberapa lembaga (institusi) atau pranata (sosial, ekonomi, politik, ide-ide) yang merupakan suatu kesatuan dan saling mempengaruhi dalam rangka memecahkan masalah dasar perekonomian yakni produksi, distribusi, dan konsumsi sehingga tercapai pemenuhan semua kebutuhan masyarakat.
Untuk mengatasi masalah pokok ekonomi yang
telah dijelaskan sebelumnya diperlukan suatu usaha untuk mengatasinya, usaha
tersebut diwujudkan melalui sistem ekonomi yang dipilih suatu negara. Perlu
anda ketahui bahwa setiap negara menganut sistem ekonomi yang berbeda
tergantung pada kebutuhan negara tersebut dalam menjalankan kegiatan
ekonominya. Secara umum sistem ekonomi dapat diartikan sebagai perangkat alat
atau metode yang diterapkan untuk menjawab tuntas mengenai masalah apa,
bagaimana, dan untuk siapa barang atau jasa diproduksi. Ketepatan dari jawaban
yang diberikan sangat tergantung pada sistem ekonomi yang dipilih oleh negara
yang bersangkutan.
Denyut nadi ekonomi suatu negara merupakan
hasil dari kegiatan ekonomi seluruh penduduk dan perusahaan dinegara tersebut
dalam menghasilkan barang atau jasa pemuas kebutuhan masyarakat. Tingkat
kemampuan penduduk dan perusahaan dalam kegiatan ekonomi menjadi penentu
tingkat perekonomian negara tersebut akan maju atau tidak. Tingkat perekonomian
ini berbeda pada setiap negara begitu juga dengan organisasi perekonomian yang
dipraktikkan di masing-masing negara. Organisasi perekonomian berhubungan
dengan sistem ekonomi yang dipakai.
Sistem ekonomi adalah suatu organisasi yang
terdiri atas beberapa lembaga (institusi) atau pranata (sosial, ekonomi,
politik, ide-ide) yang merupakan suatu kesatuan dan saling mempengaruhi dalam
rangka memecahkan masalah dasar perekonomian yakni produksi, distribusi, dan
konsumsi sehingga tercapai pemenuhan semua kebutuhan masyarakat. Dalam hal ini
setiap negara selalu berupaya unuk mengatur pertukaran atau ketersediaan barang
dan jasa agar kesejahteraan rakyatnya meningkat.
Sistem perekonomian melahirkan tindakan atau tatacara dalam memecahkan dan mengatasi masalah dasar ekonomi dengan cara yang berbeda. Perbedaan dari setiap sistem ekonomi suatu negara memiliki cara tersendiri dan berbeda dalam mengambil keputusan berdasarkan permasalahan ekonomi negaranya.
Baca artikel terkait berikut ini: Mengenal Ilmu Ekonomi.
Fungsi Sistem Ekonomi dalam Perekonomian
Sistem ekonomi yang ada pada setiap negara
pada dasarnya memiliki fungsi dalam perekonomian yang diharapkan dapat menjawab
semua masalah ekonomi yang ada. Fungsi tersebut diantaranya adalah sebagai
berikut:
1) Memberikan stimulus atau rangsangan untuk bidang produksi.
2) Menyediakan cara atau metode untuk mengkoordinasi kegiatan individu
dalam perekonomian.
3) Menyediakan metode atau mekanisme tertentu agar pembagian hasil produksi
antar anggota masyarakat dapat terlaksana dengan adil dan lancar sebagaimana
mestinya.
Kriteria Sistem Ekonomi yang Baik
Setiap negara pasti mendambakan pertumbuhan
ekonomi dinegaranya berlangsung baik dan stabil. Agar keinginan tersebut tidak
hanya menjadi angan-angan dan dapat terwujud, terdapat beberapa kriteria yang
harus dimiliki suatu sistem ekonomi agar dapat dikatakan sebagai sistem ekonomi
yang baik. Sistem ekonomi dapat dikatakan relatif baik apabila:
1)
Sistem ekonomi yang bersangkutan memberikan
peluang untuk mencapai standar kehidupan yang tinggi.
2)
Memberi kemungkinan bagi suatu pertumbuhan
ekonomi yang stabil.
3)
Sistem ekonomi tersebut menghormati kebebasan
ekonomi para individu secara wajar.
4)
Sistem perekonomian tersebut memberikan
kepastian dalam bidang ekonomi bagi seluruh anggota masyarakat.
5)
Sistem ekonomi tersebut dapat menghasilkan
barang atau jasa yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
6) Sistem ekonomi tersebut menunjukan adanya pembagian pendapatan yang
memadai.
Macam-Macam Sistem Ekonomi
Setiap negara memiliki sistem ekonomi yang
berbeda-beda, tergantung dengan kebutuhan dan kepercayaan negara tersebut
terhadap suatu sistem ekonomi. Sistem ekonomi tertentu mungkin saja akan cocok
diterapkan disuatu negara tetapi mungkin
tidak akan cocok dengan negara lainnya. Yang menjadikan sistem ekonomi
suatu negara berbeda-beda biasanya disebabkan karena ada atau tidaknya campur
tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi, sistem pemerintahan yang dianut,
kepemilikan negara terhadap faktor produksi, dan sumber daya yang ada dalam
suatu negara, baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam.
Sistem ekonomi dapat dibedakan menjadi
beberapa sistem, yaitu sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi pasar (market economy system), sistem ekonomi
komando/terpimpin (command economy system),
sistem ekonomi campuran (mixed economy
system), sistem ekonomi pancasila, serta sistem ekonomi syariah.
1.
Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional merupakan suatu
sistem ekonomi dimana kehidupan organisasi ekonomi dijalankan berdasarkan
kebiasaan dan tradisi masyarakat secara turun-temurun dengan memaksimalkan
faktor produksi apa adanya. Dalam sistem ini, masalah apa, bagaimana, dan untuk
siapa, dijawab dengan adanya adat istiadat atau tradisi turun-temurun.
1)
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
a)
Belum ada pembagian kerja yang jelas.
b)
Bergantung pada sektor pertanian (agraris).
c)
Ikatan tradisi atau kebiasaan bersifat
kekeluargaan sehingga kurang berkembang.
d) Teknologi produksi sangat sederhana.
2)
Kelebihan Sistem Ekonomi Tradisional
Berikut ini merupakan salah satu kelebihan
dari sistem ekonomi tradisional:
a)
Memunculkan rasa kekeluargaan dan
kegotongroyongan dari masing-masing individu atau kelompok dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya.
b) Pertukaran barang dilakukan secara barter yang lebih dilandasi rasa
kejujuran dibandingkan mencari keuntungan.
3)
Kelemahan Sistem Ekonomi Tradisional
Selain kelebihan, sistem ekonomi tradisional
disisi lain juga memiliki kelemahan, antara lain yaitu:
a)
Pola pikir masyarakat umumnya tidak
berkembang (statis).
b) Hasil produksi sangat terbatas karena hanya menggantungkan faktor
produksi pada alam dan tenaga kerja apa adanya.
2.
Sistem Ekonomi Terpusat / Komando
Merupakan sistem yang didalamnya pemerintah
memegang peranan paling dominan dalam mengatur kegiatan ekonomi. Segala bentuk
kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat dibatasi kebebasannya oleh
pemerintah dengan maksud agar kegiatan ekonomi sesuai dengan keinginan
pemerintah. Alasannya bisa menyangkut pada kepentingan dan kesejahteraan
masyarakat atau kepentingan lain. Negara yang menganut sistem ini antara lain:
Rusia, RRC, dan negara-negara Eropa Timur.
Dalam sistem ekonomi terpusat/komando,
perilaku ekonomi ditentukan oleh pemerintah sebagai pemegang kekuasaan
tertinggi dalam mengambil keputusan atas sebagian besar masalah pokok ekonomi
tentang apa yang harus diproduksi, bagaimana cara memproduksinya, dan siapa
yang akan mengkonsumsinya. Sistem perekonomian komando atau terpusat ditandai
dengan sentralisasi pengambilan keputusan.
Semua pemimpin pemerintahan selaku pengambil
keputusan, biasanya menetapkan rencana secara rinci dan kompleks sehingga dapat
memberikan komando ekonomi kepada segenap bawahan dan rakyatnya. Atas dasar
itu, sistem ekonomi komando sering disebut juga dengan sistem ekonomi terpimpin
dan sistem ekonomi terencana yang tersentralisasi. Oleh karena itu, dalam
sistem perekonomian komando, pemerintah hampir memiliki dan menguasai semua faktor
produksi (tanah atau modal).
Di samping itu, semua operasi perusahaan
(penentuan komposisi barang yang harus diproduksi, distribusi barang dll)
diberbagai sektor industri juga diatur oleh pemerintah secara langsung. Jadi
bisa dianalogikan bahwa negara merupakan atasan bagi semua angkatan kerja dan
menentukan bagaimana mereka harus melaksanakan pekerjaannya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
dalam perekonomian komando pemerintah merupakan pemegang hak atas pengambilan
keputusan yang dilakukan secara sentral yang menjawab permasalahan ekonomi
utama melalui kepemilikan dan kekuasaan atas sumber daya ekonomi untuk
diterapkan kepada seluruh anggota masyarakat.
1)
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Terpusat / Komando
Sistem ekonomi terpusat atau komando memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
a) Seluruh kegiatan perekonomian dari mulai produksi, distribusi, dan
konsumsi serta harga ditetapkan oleh pemerintah dengan peraturan negara.
b) Swasta atau perorangan tidak memiliki hak milik karena tidak diakui oleh
pemerintah dan negara, sehingga kebebasan individu atau swasta dalam berusaha
tidak ada.
c) Seluruh alat produksi dikuasai oleh negara.
2)
Kelebihan Sistem Ekonomi Terpusat / Komando
Berikut kelebihan dari sistem ekonomi
terpusat / komando:
a)
Pemerintah lebih mudah dalam melakukan
pengwasan dan pengendalian.
b)
Seluruh kegiatan ekonomi dalam negara
sepenuhnya dipertanggung jawabkan oleh pemerintah.
c)
Kemakmuran masyarakat lebih merata.
d) Perencanaan pembangunan negara lebih cepat terrealisasi.
3)
Kekurangan Sistem Ekonomi Terpusat / Komando
Setiap sistem ekonomi pasti memiliki
kekurangan begitu juga dengan sistem ekonomi terpusat / komando yang antara
lain yaitu:
a)
Adanya ketidak bebasan masyarakat dalam daya
kreasi sehingga hampir semua inisiatif, inovasi diplopori oleh pemerintah.
b)
Menjamurnya pasar gelap akibat adanya
pembatasan yang terlalu ketat oleh pemerintah.
c)
Anggota masyarakat tidak memiliki jaminan
terhadap penentuan jenis pekerjaan serta memilihan barang konsumsi yang
diinginkan.
d) Pemerintah cenderung bersifat paternalistis (kebapaan), artinya apa yang
telah diatur atau ditetapkan oleh pemerintah adalah benar dan harus dipatuhi.
3.
Sistem Ekonomi Pasar / Liberal
Jika sistem ekonomi komando dikendalikan oleh
pemerintah, maka lain dengan sistem ekonomi pasar/liberal yang menyerahkan
jawaban permasalahan ekonomi seluruhnya kepada pasar.
Sistem ekonomi pasar/liberal adalah suatu
sistem ekonomi yang memberikan kebebasan yang seluas-luasnya bagi setiap
individu atau swasta untuk melakukan kegiatan ekonomi tanpa campur tangan dari
pemerintah, atau disebut laissez-faire, yaitu suatu kondisi di mana pemerintah
benar-benar lepas tangan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Negara-negara
yang menganut sistem ekonomi liberal adalah Amerika Serikat, Inggris, Perancis,
Belgia, Irlandia, Swiss, dan Kanada. Indonesia juga pernah menganut sistem ini
pada tahun 1950-an tetapi tidak berlangsung lama.
Dalam sistem ekonomi pasar/liberal keputusan
yang berhubungan dengan masalah ekonomi utama merupakan hasil keputusan bebas
yang dibuat oleh produsen dan konsumen secara perorangan. Dengan kata lain,
masalah ekonomi utama tersebut diserahkan langsung sepenuhnya kepada pasar.
Oleh karena itu, sistem seperti ini dikenal sebagai ekonomi pasar bebas atau
ekonomi pasar.
Jika sistem ekonomi komando ditandai dengan
sentralisasi pengambilan keputusan oleh pemerintah, maka dalam sistem ekonomi
pasar keputusan yang berhubungan dengan masalah ekonomi dasar di
desentralisasikan tetapi tetap terkoordinasi, dan sebagai alat koordinasi
utamanya adalah perangkat harga yang ditentukan oleh mekanisme pasar. Oleh
karena itu juga, sistem ekonomi pasar sering disebut dengan sistem harga.
Dengan demikian, dalam sistem ekonomi
pasar/liberal, produsen atau individu membuat keputusan-keputusan utama dalam
produksi dan konsumsi. Untuk menjawab masalah pokok ekonomi, produsan berusaha
untuk menghasilkan berbagai barang dan jasa yang dapat mendatangkan kepuasan
bagi masyarakat dan keuntungan besar bagi produsen dengan menggunakan teknik
produksi yang efisien. Di pihak lain, konsumen membuat keputusan tentang
konsumsi, yaitu keputusan tentang bagaimana konsumen membelanjakan
pendapatannya.
Sistem ekonomi pasar/liberal pada awalnya
dianut oleh Amerika Serikat dan sebagian besar negara liberal dunia, tetapi
pada dasarnya secara murni sekarang tidak ada satupun negara yang menganut
sistem ekonomi pasar/liberal.
1)
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Pasar / Liberal
Sistem ekonomi pasar atau liberal memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
a)
Kebebasan pihak swasta atau masyarakat dalam
melakukan kegiatan ekonomi sangat diakui.
b)
Kebebasan memiliki barang modal (barang
kapital).
c) Dalam melakukan kegiatan ekonomi dilandasi oleh semangat untuk
mendapatkan keuntungan sendiri.
2)
Kelebiahn Sistem Ekonomi Pasar / Liberal
Kelebihan dari sistem ekonomi pasar / liberal
antara lain yaitu:
a)
Kemajuan usaha sangat pesat karena adanya
persaingan yang ketat.
b)
Kesempatan bagi pihak swasta atau individu
lebih luas karena campur tangan pemerintah dalam bidang ekonomi sangat kecil.
c)
Produksi barang atau jasa didasarkan atas
permintaan pasar atau kebutuhan masyarakat.
d) Hak milik swasta atau individu diakui oleh negara sehingga mendorong
semangat usaha masyarakat.
3)
Kekurangan Sistem Ekonomi Pasar / Liberal
Sementara kekurangan dari sistem ekonomi
pasar / liberal antara lain yaitu:
a)
Terjadinya praktik persaingan tidak sehat
antara peodusen, yaitu penindasan atas pihak yang lemah.
b)
Adanya persaingan yang tidak sehat dapat
menimbulkan monopoli yang akan merugikan masyarakat.
c) Timbulnya praktik tidak jujur karena didasari mengejar keuntungan yang
besar sehingga kepentingan umum tidak dihiraukan.
4.
Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran adalah suatu sistem
ekonomi dimana pemerintah memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk
menjalankan kegiatan ekonomi tetapi tetap terlibat dalam kegiatan ekonomi
dengan tujuan untuk menghindari praktik monopoli sumber daya ekonomi yang
dilakukan oleh swasta atau masyarakat. Keterlibatan pemerintah tersebut dalam
bentuk:
a)
Membuat peraturan dan perundang-undangan yang
mengatur serta mengawasi kegiatan ekonomi di masyarakat.
b)
Mendirikan perusahaan negara yang kegiatannya
ditujukan untuk kepentingan masyarakat banyak.
c) Menetapkan berbagai kebijakan dalam bidang perekonomian.
Harus disadari bahwa saat ini tidak ada
satupun negara yang secara tegas menganut suatu sistem ekonomi, kecenderungan
saat ini adalah adanya sestem ekonomi campuaran (mixed economy) yaitu mengambil
sebagian unsur-unsur sistem ekonomi lain. Hal ini didasari kesadaran saling
ketergantungan antar negara dan adanya pengaruh global.
1)
Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Campuran
Berikut ciri-ciri sistem ekonomi campuran:
a)
Pada bidang-bidang yang berhubungan dengan
hajat hidup orang banyak dikuasai sepenuhnya oleh negara sedangkan bagi pihak
swasta atau individu dibatasi.
b)
Mekanisme kegiatan ekonomi yang terjadi di
pasar merupakan campur tangan pemerintah dengan berbagai kebijakan ekonomi.
c) Hak milik perorangan diakui tetapi dalam kegiatannya tidak boleh
merugikan kepentingan masyarakat.
2)
Kelebihan Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran memiliki kelebihan
sebagai berikut:
a)
Sektor ekonomi yang dikuasai oleh pemerintah
bertujuan untuk kepentingan umum.
b)
Hak individu atau swasta diakui dengan jelas.
c) Harga relatif lebih mudah diawasi dan dikendalikan.
3)
Kekurangan Sistem Ekonomi Campuran
Kekurangan dari sistem ekonomi campuran
antara lain yaitu:
a)
Perananan pemerintah lebih besar dibandingkan
dengan swasta atau individu.
b) Tumbuhnya KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) dan penyalahgunaan kewenangan dalam
pemerintah.
Pembahasan mengenai sistem ekonomian pasar,
ekonomi komando, dan ekonomi campuran dimaksudkan untuk memberi pemahaman
mengenai prinsip-prinsip dasar. Tetapi dalam kenyataannya, di dunia ini tidak
ada satu pun negara yang melaksanakan satu sistem perekonomian secara utuh.
Setiap negara menjalankan sistem ekonomi yang merupakan hasil dari kendali
sentral maupun penentuan pasar dengan campuran perilaku tradisional.
Saat ini semua negara menjalankan perekonomian
campuran (mixed economy). Akan tetapi, sistem ini dijalankan dengan sangat
bervariasi tergantung pada perpaduan antara sistem yang satu dengan sistem yang
lain sehingga ketika berbicara mengenai ekonomi tertentu misalnya ekonomi
komando yang dimaksud hanyalah menekankan pada prinsip ekonomi terpimpin.
Sementara ketika bicara mengenai sistem
ekonomi pasar yang dimaksud adalah perpaduan yang lebih condong ke arah
pengambilan keputusan terdesentralisasi. Dengan demikian, semua negara
menjalankan sistem ekonomi yang sifatnya berada di antara sistem ekonomi pasar
dan ekonomi komando (terpimpin).
5.
Sistem Ekonomi Pancasila
Dua sistem ekonomi yang pernah dilaksanakan
oleh Indonesia adalah sistem ekonomi liberal dan sistem ekonomi komando. Pada
tiap jenis sistem ekonomi tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kekurangan inilah yang akhirnya menyadarkan bangsa Indonesia bahwa sistem
ekonomi yang paling sesuai dengan kehidupan rakyat indonesia adalah sistem
ekonomi pancasila.
Menurut Mubyarto sistem ekonomi pancasila
adalah sistem ekonomi yang digali dan dikembangkan berdasarkan ekonomi rakyat
indonesia yang menjadikan sistem ekonomi ini sangat khas (berjati diri)
Indonesia. Ekonomi pancasila bertumpu pada kombinasi antara gagasan normatif
serta fakta empirik yang telah dirumuskan oleh bangsa Indonesia yang diwujudkan
pada sila-sila dalam pancasila, pembukaan UUD 1945, dan pasal-pasal (ekonomi)
UUD 1945, yaitu pasal 27, 33, dan 34.
Sistem ekonomi Pancasila merupakan sistem
ekonomi yang mengacu pada sila-sila dalam Pancasila yang tercantum dalam lima
landasan ekonomi, yaitu ekonomi moralistik (ber-Ketuhanan), ekonomi
kemanusiaan, nasionalisme ekonomi dan demokrasi ekonomi (ekonomi kerakyatan),
yang diarahkan untuk mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Selain itu menurut Boediono dalam bukunya Ekonomi Pancasila yang mengkaji mengenai
masalah pengendalian makro dalam ekonomi Pancasila. Permasalahan makro di sini
dibatasi pada permasalahan makro jangka pendek, yaitu inflasi, pengangguran,
dan ketimpangan neraca pembayaran.
Dalam hal ini jika kita melihat lebih jauh, terdapat
lima ciri dari sistem ekonomi pancasila yang memiliki kaitan langsung dengan
masalah ekonomi makro serta cara pengendaliannya, kelima ciri khas tersebut antara
lain yaitu :
a.
Peranan dominan dari koperasi, perusahaan
negara dan perusahaan swasta dalam kegiatan ekonomi.
b.
Sistem ekonomi pancasila memandang manusia secara
utuh, manusia bukan ‘economic man’ tetapi juga merupakan ‘social and religious
man’. Sifat manusia sebagai social and religious man ini menjadi motor
penggerak kegiatan duniawi (ekonomi).
c.
Adanya kecenderungan sosial yang kuat ke arah
kesamaan derajat atau kemerataan sosial.
d.
Pembentukan perekonomian nasional yang
tangguh merupakan prioritas utama dalam sistem ekonomi pancasila. Konsep
pembentukan perekonomian nasional dapat ditafsirkan sebagai pemupukkan
ketahanan nasional dan memberi prioritas utama pada kepentingan nasional agar
dapat mencapai suatu perekonomian yang mandiri, tangguh dan terhormat ditingkat
internasional dan yang didasarkan atas solidaritas dan keselarasan dalam
negeri.
e. Pada sistem ekonomi pancasila pengendalian sistem desentralisasi pada
pelaksanaan kegiatan ekonomi, diimbangi oleh perencanaan yang kuat sebagai
pedoman bagi perkembangan ekonomi yang tercerminkan dalam cita-cita koperasi.
Dari ciri-ciri sistem ekonomi pancasila
tersebut Boediono kemudian menarik implikasi bagi permasalahan dan pengendalian
makro lalu menyimpulkan bahwa inflasi masih mungkin timbul karena ciri
desentralisasi yang dalam ekonomi pancasila. Namun berbeda dengan sistem
ekonomi lain, dalam sistem ekonomi ancasila terdapat kestabilan ekonomi yang
lebih baik karena adanya keempat ciri lain.
Dalam ekonomi Pancasila, patriotisme, dan
tindakan lain yang biasanya dianggap bukan sebagai instrumen kebijakan ekonomi,
bisa berperan sangat penting pada pengendalian ekonomi makro. Para pelaku
ekonomi dalam perekonomian ini lebih tanggap terhadap hal semacam ini dibanding
dengan para pelaku ekonomi yang dilandaskan pada materialisme semata.
6.
Sistem Ekonomi Syariah
Sistem ekonomi syariah merupakan sistem
ekonomi yang berpedoman pada nilai dan norma islam yang diambil dari Al-quran dan
As-sunnah guna mencapai keberkahan dan kemakmuran bersama yang berlandaskan
pada ketakwaan pada Allah SWT. Sistem ekonomi syariah diharapkan dapat
memecahkan masalah ekonomi yang melanda dunia sebagai mana telah dibuktikan
kemampuannya di Indonesia dengan tidak goyahnya Bank Muamalat Indonesia dan
lembaga keuangan lain yang berlandaskan pada syariat Islam dalam menghadapi
krisis ekonomi pada tahun 1997 sampai sekarang.
Di samping itu, ekonomi syariah sebagai suatu
sistem yang merupakan cabang ilmu pengetahuan yang didasari oleh ajaran Islam. Dalam
hal ini menurut A. M Saefudin, ekonomi syariah memiliki nilai-nilai dasar yaitu
sebagai berikut:
1)
Nilai Dasar Pemilikan
Nilai dasar ekonomi syariah berdasarkan atas
dasar pemilikan meliputi:
a)
Kepemilikan atas sumber ekonomi bukanlah
penguasaan yang mutlak, tetapi penguasaan mutlak terletak pada kemampuan untuk
memanfaatkan sumber ekonomi tersebut. Katakanlah seorang muslim tidak
memanfaatkan sumber-sumber ekonomi yang telah diamanatkan Tuhan kepadanya.
Misalnya, dengan membiarkan lahan atau sebidang tanah dibiarkan tidak diolah
sebagaimana mestinya maka orang tersebut akan kehilangan hak atas sumber-sumber
ekonomi.
b)
Lamanya kepemilikan manusia atas sesuatu
benda dibatasi oleh kehidupan manusia itu sendiri didunia. Jika seorang manusia
meninggal dunia, maka harta kekayaannya akan dibagikan kepada ahli warisnya
sesuai ketentuan yang telah ditetapkan Allah SWT.
c) Sumber daya ekonomi yang berhubungan dengan kepentingan umum atau yang
menjadi hajat hidup orang banyak haruslah menjadi milik umum atau negara untuk
kepentingan orang banyak.
2)
Nilai Dasar Keseimbangan
Bagi seorang muslim, keseimbangan adalah
nilai dasar yang mampu memengaruhi berbagai aspek tingkah laku ekonominya. Asas
keseimbangan terwujud dalam kesederhanaan, hemat, dan menjauhi pemborosan yang
terkesan sia-sia. Nilai dasar keseimbangan harus tetap dijaga sebaik mungkin,
bukan saja antara kepentingan dunia dan kepentingan akhirat dalam ekonomi,
namun keseimbangan antara kepentingan umum dan kepentingan perorangan. Di
samping itu, keseimbangan antara hak dan kewajiban juga harus tetap dijaga.
3)
Nilai Dasar Keadilan
Dalam Islam, proses dan tujuan semua tindakan
manusia dididasari oleh rasa keadilan. Paling tidak ada dua alasan penting
kenapa nilai dasar keadialan itu penting, yaitu sebagai berikut:
a)
Keadilan harus ada dan diterapkan pada semua
bidang kegiatan ekonomi. Misalnya pada proses produksi dan konsumsi, keadilan
harus menjadi alat pengatur efektifitas dan efisiensi.
b) Keadilan juga berarti kebijaksanaan dan keikhlasan untuk mengalokasikan
sejumlah dana atau rezki hasil kegiatan ekonomi bagi orang yang tidak mampu
memasuki pasar. Misalnya, melalui zakat, infak, maupun sedekah.
Lebih jauh jika kita berbicara mengenai
sistem ekonomi syariah, maka kita tidak bisa melepaskan diri dari instrumental
yang ada dalam sistem ekonomi ini. Dalam hal ini sistem ekonomi syariah
memiliki instrumental yang menjadi penggerak perekonomian, antara lain yaitu
sebagai berikut:
1)
Zakat
Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang
merupakan kewajiban agama bagi setiap muslim untuk memberikan sebagian hartanya
dengan ukuran tertentu yang sudah ditetapkan dalam islam. Zakat bisa menjadi
sarana mempererat silaturahmi antar manusia yang didasari oleh rasa saling
tolong-menolong.
2)
Kerja Sama Ekonomi
Menurut ajaran islam, kerja sama adalah watak
masyarakat ekonomi. Kerja sama harus tercermin dalam segala tingkat kegiatan
ekonomi, mulai dari produksi dan distribusi, baik itu barang maupun jasa. Salah
satu bentuk dari kerja sama yang sesuai menurut ajaran Islam adalah girad.
Girad merupakan kerja sama yang dilakukan oleh pemilik modal dengan pengusaha
yang memiliki keahlian, keterampilan atau tenaga dalam menjalankan unit-unit
ekonomi atau usaha. Kerja sama dalam sistem ekonomi syariah bertujuan:
a)
Menciptakan produktifitas dalam kehidupan
masyarakat
b)
Meningkatkan kesejahteraan dan mencegah atau
mengatasi kemiskinan di masyarakat
c)
Mencegah ketimpangan atau ketidak merataan
ekonomi dalam masyarakat
d) Melindungi hak golongan ekonomi lemah.
3)
Peranan Negara
Peranan negara atau pemerintah sangat
dibutuhkan dalam pelaksanaan nilai-nilai sistem ekonomi syariah dalam kegiatan
ekonomi masyarakat. Misalnya dalam aspek hukum, perencanaan, dan pengawasan
alokasi atau distribusi.
Jika Anda mendapatkan manfaat dari konten
kami dan Anda pikir teman Anda juga akan merasakan hal yang sama, silahkan
share konten kami melalui sosial media Anda. Anda mungkin tidak akan menyangka
bahwa kebaikan kecil yang Anda lakukan saat ini akan berdampak besar bagi orang
lain dimasa depan. Terima kasih. :)
Posting Komentar untuk "Sistem Ekonomi : Pengertian, Fungsi, dan Macam-Macam Sistem Ekonomi"
Berkomentarlah sesuai topik pembahasan artikel, dan jangan ragu untuk menegur kami apabila ada kesalahan dalam artikel. Terima kasih.