Skala Prioritas Kebutuhan
Pengertian Skala Prioritas Kebutuhan
Skala prioritas kebutuhan adalah ukuran kebutuhan yang tersusun dalam daftar berdasarkan tingkat kebutuhan seseorang yang dimulai dari kebutuhan paling penting sampai kebutuhan yang bersifat bisa ditunda. Dengan menyusun daftar skala prioritas kita bisa mengetahui kebutuhan mana yang harus didahulukan dan mana kebutuhan yang harus ditunda, dengan begitu kebutuhan yang sifatnya konsumtif bisa dihindari.
Jika
Anda telah mempelajari atau membaca artikel kami mengenai konsep kelangkaan,
maka akan lebih mudah bagi Anda untuk memahami pembahasan kali ini, tetapi jika
anda belum dan ingin membacanya silahkan klik Disini !
Dalam
kehidupan sehari-hari, adalah wajar jika kita menginginkan dan membutuhkan
sesuatu. Kebutuhan adalah hasrat naluriah manusia sebagai makhluk hidup yang tidak
bisa berdiri sendiri, dalam artian manusia selalu membutuhkan sumber daya lain
untuk bisa bertahan hidup. (Baca: Kebutuhan Manusia).
Sumber
daya yang dibutuhkan manusia untuk bertahan hidup pada kenyataannya mempunyai
sebuah kelemahan yaitu bersifat terbatas atau langka. Hal inilah yang akhirnya
memaksa manusia untuk tunduk pada hukum kelangkaan (The Law of Scarcity). Hukum
kelangkaan menyatakan bahwa untuk mendapatkan sesuatu (sumber daya) yang
diinginkan manusia harus mengorbankan sesuatu terlebih dahulu. Dengan adanya
kenyataan ini manusia ditunutut untuk selalu melakukan sebuah pilihan ketika
ingin memenuhi sebuah kebutuhan hidup.
Dalam
melakukan sebuah pilihan, kita dituntut untuk berpikir secara rasional dalam
mengambil keputusan. Rasional disini berarti melakukan sebuah pilihan yang
sesuai dengan kebutuhan dan menghindari tindakan-tindakan konsumtif. Untuk melakukan
pilihan terbaik dan rasional maka munculah skala prioritas kebutuhan. (Baca: Biaya Peluang (Opportunity Cost).
Skala
prioritas adalah ukuran kebutuhan yang tersusun dalam daftar berdasarkan
tingkat kebutuhan seseorang yang dimulai dari kebutuhan paling penting sampai
kebutuhan yang bersifat bisa ditunda. Dengan skala prioritas kita diharapkan
mengetahui mana kebutuhan yang harus didahulukan dan mana kebutuhan yang harus
ditunda, dengan begini pemenuhan kebutuhan yang tidak tepat dan cenderung
konsumtif dapat dihindari.
Faktor yang Mempengaruhi Skala Prioritas Kebutuhan
Setiap
orang memiliki prioritas kebutuhan yang berbeda, hal ini dipengaruhi beberapa
faktor yang berhubungan dengan orang tersebut. Faktor-faktor tersebut diantaranya
sebagai berikut:
1) Tingkat Pendapatan
Tingkat
pendapatan berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk bisa membayar atau
memenuhi kebutuhan hidupnya. Semakin tinggi pendapatan seseorang maka semakin
banyak alternatif pilihan kebutuhan hidupnya, sebaliknya semakin rendah
pendapatan seseorang maka alternatif pilihan kebutuhan hidupnya akan semakin
sempit. Sehingga prioritas kebutuhan akan berbeda antara orang yang
berpenghasilan besar dengan orang yang berpenghasilan rendah.
2) Status Sosial (Kedudukan
dalam Masyarakat)
Status
sosial seseorang dalam masyarakat bisa berimbas pada prioritas kebutuhan yang
dipilihnya. Sebagai contoh, seorang guru akan lebih memprioritaskan kebutuhan
alat mengajar dibandingkan dengan pilihan alternatif lain. Hal berbeda mungkin
akan dirasakan ketika dihadapkan pada orang yang bersetatus sosial sebagai
dokter di masyarakat, prioritas kebutuhannya mungkin akan cenderung pada
peralatan kedokteran.
3) Lingkungan Sosial
Kehidupan lingkungan sosial masyarakat juga akan mempengaruhi prioritas kebutuhan hidup seseorang. Misalkan kita hidup dilingkungan orang kaya, maka prioritas kebutuhan kita mungkin akan berkutat pada mobil mewah, rumah mewah, apartemen, tas bermerk dan lain sebagainya.
Dalam
memenuhi kebutuhan, manusia mendahulukan kebutuhan yang dianggap penting, pokok
dan mendesak. Setelah kebutuhan tersebut terpenuhi manusia akan memenuhi
kebutuhan pada prioritas berikutnya, agar mencapai kepuasan yang maksimal.
Cara Menyusun Skala Prioritas Kebutuhan
Untuk
mengetahui prioritas kebutuhan yang mana yang harus kita dahulukan, maka kita
perlu menyusun skala prioritas kebutuhan kita sendiri. Dalam menyusun skala
prioritas, ada beberapa hal yang harus kita pertimbangkan terlebih dahulu, antara
lain yaitu:
1) Tingkat Urgensi
Dalam
kamus bahasa indonesia urgensi diartikan sebagai “keharusan yang mendesak”.
Sementara dalam kaitannya dengan skala prioritas, tingkat urgensi adalah
tingkat kepentingan suatu kebutuhan yang harus dipilih dan harus didahulukan.
Sebagai
contoh, pada hari senin ada seorang siswa yang hendak berangkat ke sekolah,
pada hari itu dia ditugaskan oleh bapak ibu guru untuk menjadi petugas upacara,
ditengah-tengah perjalanan dia menyadari bahwa alat tulisnya ketinggalan
dirumah sementara jika ia balik lagi ke rumah ia akan terlambat mengikuti
upacara. Manakah yang lebih penting dan harus didahulukan oleh siswa tersebut?
Dalam kasus ini hal yang harus diutamakan adalah mengikuti upacara, sedangkan
alat tulis bisa meminjam pada siswa lain.
2) Kesempatan yang Dimiliki
Adakalanya
kita dihadapkan pada situasi dimana kesempatan hanya datang sekali seumur
hidup, maka pada saat itu skala prioritas kita terhadap kesempatan itu patut
didahulukan daripada prioritas lain.
3) Pertimbangan Masa Depan
Ketika
menentukan skala prioritas kebutuhan kita seringkali dihadapkan pada pilihan
yang sulit, agar tidak menyesal dimasa yang akan datang maka pertimbangan masa
depan menjadi hal yang perlu dipikirkan. Misalnya dalam menentukan jurusan
kuliah setelah lulus sekolah, sebelum menentukan jurusan kita harus terlebih
dahulu mengetahui prospek masa depan dari jurusan yang diinginkan, apakah
memiliki prospek bagus atau tidak.
4) Kemampuan Diri
Sebagus apapun kita melakukan pilihan jika tidak dibarengi dengan kemampuan yang memadai maka hal tersebut akan menjadi kesia-siaan belaka. Kemampuan diri bisa diartikan sebagai kemampuan kita untuk mendapatakan pilihan yang telah ditentukan baik dari segi ekonomi maupun dari segi kehalian, sehingga pilihan yang diambil dapat sesuai dengan kemampuan. Itulah beberapa hal yang harus dipertimbangkan sebelum melakukan penyusunan skala prioritas.
Sebenarnya
ada cara yang memudahkan dalam menentukan kebutuhan mana yang harus
didahulukan, yaitu dengan menggunakan tabel skala prioritas. Tabel ini
diperkenalkan oleh Steven R. Covey, jika dilihat tabel ini sebagi berikut:
Terlihat pada gamber tabel skala prioritas di atas terdapat empat kuadran, yaitu kuadran I, kuadran II, kuadran III dan kuadran IV. Keempat kuadran tersebut memiliki arti sebagai berikut:
Kuadran
I : adalah kuadran yang mewakili kebutuhan yang paling penting dan mendesak
untuk segera dipenuhi.
Kuadran
II : adalah kuadran yang mewakili kebutuhan yang penting tetapi kurang mendesak
untuk dipenuhi.
Kuadran
III : yaitu kuadran yang mewakili kebutuhan yang tidak terlalu penting namun
mendesak untuk dipenuhi. Sementara
Kuadran
IV : adalah kuadran yang mewakili kebutuhan yang tidak penting dan tidak
mendesak untuk dipenuhi.
Tujuan atau Manfaat Menyusun Skala Prioritas Kebutuhan
Sebelum
kita membahas mengenai cara menyusun dan contoh skala prioritas, alangkah lebih
baik jika kita mengetahui manfaat dari menyusun skala prioritas kebutuhan ini.
Dalam hal ini ada beberapa manfaat yang bisa kita dapatkan apabila kita
menyusun sebuah skala prioritas kebutuhan, manfaat tersebut antara lain yaitu:
1) Mengetahui Urutan Prioritas
Kebutuhan
Ketika
Anda menyusun sebuah prioritas kebutuhan dalam konteks apapun itu baik dalam
hal keuangan, bisnis, kebutuhan hidup dan sebagainya, maka setelah menyusun
skala prioritas Anda akan secara otomatis mengetahui urutan prioritas dari
kebutuhan tersebut. Sebagai contoh ketika Anda menyusun skala prioritas
kebutuhan sehari-hari Anda akan mengetahui kebutuhan apa yang harus dipenuhi
terlebih dahulu sampai dengan kebutuhan yang bisa ditunda secara berurutan.
Dengan menyusun skala prioritas, Anda akan mengetahui urutan prioritas
kebutuhan.
2) Memudahkan dalam Mengatur
Kebutuhan
Setelah
Anda mengetahui urutan prioritas kebutuhan Anda melalui penyusunan skala
prioritas kebutuhan maka Anda akan lebih mudah mengatur kebutuhan prioritas
Anda. Apalagi jika Anda mempunyai keterbatasan (biaya, waktu, tempat, dll), ini
akan sangat membantu Anda dalam mengatur kebutuhan, dengan begitu Anda bisa
menghindari kebutuhan-kebutuhan lain yang tidak diperlukan saat ini.
3) Sebagai Petunjuk
Pengambilan Keputusan
Skala
prioritas dapat dijadikan sebagai petunjuk bagi Anda dalam mengambil sebuah
keputusan. Seperti yang sudah disinggung di atas, dengan menyusun skala
prioritas Anda akan mengetahui prioritas mana yang paling penting, sehingga
dengan modal ini Anda dapat mengambil keputusan yang tepat dan semuanya menjadi
terarah.
4) Membantu Menghemat Waktu
dan Biaya
Menyusun
skala prioritas adalah salah satu langkah yang dapat membantu menghemat waktu
dan biaya, karena dengan menyusun skala prioritas segalanya menjadi jelas
antara bagian yang harus dikerjakan atau dibeli terlebih dahulu dengan bagian
yang bisa ditunda sehingga hal ini akan menghemat waktu dan biaya yang
dibutuhkan karena segala sesuatunya dilakukan secara efektif dan efisien.
5) Membantu Perencanaan
Kebutuhan Mendatang
Dengan
menyusun skala prioritas kita bisa membuat perencanaan mengenai kebutuhan
dimasa yang akan datang. Skala prioritas dapat mengurutkan kebutuhan apa saja
yang paling mendesak sampai dengan yang kurang mendesak. Dengan begitu kita
bisa membuat perencanaan untuk kebutuhan yang akan datang, misalnya membuat
sebuah tabungan untuk mendapatkan kebutuhan yang dibutuhkan dimasa mendatang.
Itulah
beberapa manfaat dari menyusun skala prioritas kebutuhan. Tentunya banyak
sekali manfaat-manfaat lain yang tidak tercantum dalam daftar ini dalam konteks
yang berbeda dan lebih luas. Namun yang pasti menyusun skala prioritas adalah
kegiatan yang sangat bermanfaat.
Langkah-Langkah Menyusun Skala Prioritas Kebutuhan
Sebelum
melakukan penyusunan skala prioritas, ada beberapa langkah yang harus
dilakukan. Adapun langkah-langkah untuk menyusun skala prioritas ini yaitu
sebagai berikut:
1) Menulis semua kebutuhan
yang ada
2) Menyusun urutan kebutuhan
berdasarkan tingkat kepentingannya
3) Membuat catatan kebutuhan
alokasi dana yang ada
4) Memilih kebutuhan yang
paling memberi manfaat secara optimal dari catatan yang ada
5) Memenuhi semua kebutuhan
sesuai dengan daftar yang telah ditentukan.
Contoh Penyusunan Skala Prioritas Kebutuhan
Adalah
Rani seorang siswi SMA yang mendapat uang bulanan sebesar Rp. 1.000.000,00 Dari
ibunya. Uang ini harus digunakan Rani sebaik mungkin untuk keperluan sekolah,
agar uangnya dapat digunakan sebaik mungkin maka Rani membuat skala prioritas
kebutuhan sebagai berikut:
1. Daftar kebutuhan Rani
berdasarkan kepentingan dan alokasi dana:
a. Transportasi Rp. 5.000,00
b. Alat tulis Rp. 10.000,00
c. Buku paket Rp. 50.000,00
d. Seragam baru Rp. 200.000,00
e. Sepatu baru Rp. 100.000,00
f. Uang jajan Rp. 20.000,00
g. Komik baru Rp. 15.000,00
h. Nonton di bioskop Rp.
30.000,00
i. Nongkrong di kafe Rp.
15.000,00
2. Kebutuhan yang memberi
manfaat secara optimal
Untuk
menuntukan kebutuhan yang memberi manfaat secara optimal maka Rani membuat
tabel skala prioritas sebagai berikut:
Dari
tabel skala prioritas diatas Rani akhirnya membuat keputusan prioritas dari
yang penting sampai yang kurang penting sebagai berikut:
1) Membeli alat tulis, buku
paket dan menyisihkan uang untuk biaya trasfortasi ke sekolah.
2) Membeli seragam dan sepatu
baru yang sudah usang dan rusak.
3) Menyisihkan uang untuk
keperluan jajan di sekolah agar tidak lemas saat belajar.
4) Nampaknya Rani harus
mengurangi hobinya membeli komik baru, nonton bioskop dan nongkrong di kafe
agar uangnya cukup, tetapi jika ada uang lebih Rani bisa kembali menjalankan
hobinya.
Itulah
contoh penyusunan skala prioritas kebutuhan, hal penting yang harus
diperhatikan dalam menyusun skala prioritas adalah kita harus bisa membedakan
kebutuhan mendesak dan kebutuhan yang kurang mendesak.
Posting Komentar untuk "Skala Prioritas Kebutuhan"
Berkomentarlah sesuai topik pembahasan artikel, dan jangan ragu untuk menegur kami apabila ada kesalahan dalam artikel. Terima kasih.