5 Manfaat Perhitungan Pendapatan Nasional
5 Manfaat Perhitungan Pendapatan Nasional
Menghitung pendapatan nasional banyak sekali manfaatnya bagi sebuah negara, dimana dengan menghitung pendapatan nasional akan diketahui seberapa besar pendapatan nasionalnya. Hal ini bisa digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat yang tinggal di negara tersebut, dimana semakin tinggi pendapatan nasional itu berarti semakin tinggi pula kesejahteraan masyarakatnya.
Adalah salah
jika perhitungan pendapatan nasional tidak memiliki manfaat yang bisa diambil, sangat
penting bagi setiap negara untuk mengetahui total pendapatan nasional
negaranya, hal ini bertujuan untuk mengukur tingkat perekonomian dan
kesejahteraan masyarakatnya melalui pendapatan nasional. Dalam hal ini
setidaknya ada 5 manfaat dari perhitungan pendapatan nasional, antara lain yaitu:
1)
Mengukur Tingkat Kemakmuran
Melalui
perhitungan pendapatan nasional tingkat kemakmuran masyarakat dapat diketahui,
semakin tinggi nilai pendapatan nasional suatu negara, maka akan semakin tinggi
pula tingkat kemakmuran negara tersebut dan sebaliknya semakin rendah nilai
pendapatan nasional suatu negara, maka semakin rendah tingkat kemakmuran negara
tersebut.
2)
Mengetahui Pertumbuhan
Perekonomian
Setiap tahun
pemerintah melakukan perhitungan pendapatan nasional, hal ini bertujuan untuk
mengetahui pertumbuhan perekonomian nasional dari tahun ke tahun, apakah
mengalami pertumbuhan atau malah mengalami penurunan.
3)
Mengetahui Struktur
Perekonomian
Pada
dasarnya dengan menghitung pendapatan nasional, kita dapat mengetahui struktur
perekonomian suatu negara, apakah negara tersebut memiliki struktur
perekonomian industri atau agraris. Jika suatu negara memiliki pendapatan
nasional yang didominasi dari sektor agraris, maka negara tersebut memiliki
struktur perekonomian agraris.
4)
Membandingkan Perekonomian
Antar Negara
Jika total
pendapatan nasional sudah diketahui, biasanya hasilnya dapat dibandingkan
dengan pendapatan nasional negara lain sehingga dapat diketahui apakah negara
tersebut termasuk negara maju, berkembang, atau masih negara terbelakang.
5)
Pedoman Pengambilan
Kebijakan Ekonomi Nasional
Hasil dari
perhitungan pendapatan nasional bisa dijadikan sebagai pedoman bagi pemerintah
untuk pengambilan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan perekonomian
nasional, agar kegiatan pembangunan dapat berjalan sesuai tujuan yang
dikehendaki.
Metode Perhitungan Pendapatan Nasional
Konsep Pendapatan Nasional dapat dihitung melalui tiga metode pendekatan, yaitu
pendekatan produksi, pendekatan pendapatan, serta pendekatan pengeluaran.
Ketiga pendekatan ini melihat pendapatan nasional dari sudut pandang yang
berbeda satu sama lain namun hasilnya tetap saling melngkapi. Untuk lebih
jelasnya sebagai berikut:
1.
Pendekatan Produksi
Berdasarkan
pendekatan produksi, pendapatan nasional adalah barang dan jasa yang diproduksi
di suatu negara pada satu periode tertentu, biasanya satu tahun. Melalui
pendekatan ini, pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan setiap nilai
tambah dari tiap proses produksi di dalam masyarakat termasuk warga negara
asing dan penduduk asli dari berbagai lapangan sektor usaha dalam suatu negara
dalam kurun waktu satu periode yang biasanya satu tahun.
Jumlah
output dari setiap sektor merupakan jumlah output seluruh perekonomian. Namun,
ada kemungkinan output yang dihasilkan oleh suatu sektor perekonomian berasal
dari output sektor lain, atau merupakan input bagi sektor ekonomi yang lainnya.
Dengan kata lain, jika dalam perhitungan tidak hati-hati akan mungkin terjadi
perhitungan ganda (double accounting). Akibatnya angka PDB bisa melambung
beberapa kali lipat dari angka yang sebenarnya.
Dalam perhitungan pendapatan nasional harus dihindari kemungkinan terjadinya perhitungan ganda (double counting). Oleh karena itu pendekatan produksi diperoleh dengan menjumlahkan nilai tambah seluruh barang dan jasa yang dihasilkan. Apabila disuatu negara terdapat beberapa sektor, yaitu sektor ekstraktif (E), agararis (A), industri (I), niaga (N) dan jasa (J), maka nilai yang didapat disebut national income yang dirumuskan sebagai berikut:
NI = E + A + I + N + J
Nilai tambah
adalah nilai produksi barang akhir yang dikurangi biaya bahan mentah. Di dalamnya
termasuk keuntungan sebagai balas jasa faktor kewirausahaan (pengusaha). Untuk
lebih memahami ini berikut contoh sederhana perhitungan pendapatan nasional
menurut pendekatan produksi, kita asumsikan bahwa perekonomian hanya terdiri
dari satu sektor saja yaitu sektor industri yang memproduksi sebuah pakaian.
Sebuah pakaian terdiri dari beberapa proses pembuatan dimulai dari kapas,
benang, kain, lalu pakaian. Andai kata harga kapas adalah Rp 5.000,00, harga
benang Rp. 10.000,00, harga kain Rp 20.000,00 dan harga pakaian Rp. 50.000,00
kita dapat menghitung nilai tambah dari sektor produksi ini, perhatikan tabel
berikut:
Jadi nilai
tambah sektor produksi ini adalah Rp. 50.000,00, total nilai tambah inilah yang
akan dihitung sebagai pendapatan nasional yang akan dijumlahkan dengan
sektor-sektor yang lain.
2.
Pendekatan Pendapatan
Berdasarkan
pendekatan pendapatan, pendapatan nasional adalah seluruh pendapatan yang
diterima oleh pemilik faktor produksi yang disalurkan kepada Rumah Tangga Produsen
selama satu tahun. Pendapatan nasional berdasarkan pendekatan pendapatan
merupakan penjumlahan dari sewa, upah, bunga modal dan laba yang diterima
masyarakat pemilik faktor produksi selama satu tahun. Pendapatan Nasional
menurut pendekatan pendapatan dapat dirumuskan sebagai berikut:
NI = r + w + i + p
Dimana:
NI =
National Income (pendapatan nasional)
r = rent
(pendapatan sewa)
w = wage
(upah atau gaji)
i = interest
(pendapatan bunga)
p = profit
(keuntungan)
Contoh
sederhana: katakanlah pada suatu hari para pemilik faktor produksi mendapatkan
balas jasa hasil dari faktor produksi yang mereka miliki yaitu hasil sewa Rp.
150.000,00, gaji bekerja Rp. 100.000,00, hasil buga pinjaman Rp. 75.000,00 dan
keuntungan bisnis Rp. 200.000,00 maka pendapatan nasional bisa kita ketahui
dengan menjumlahkan seluruh pendapatan.
NI = r + w +
i + p
NI = 150.000
+ 100.000 + 75.000 + 200.000
NI = Rp
525.000,00
3.
Pendekatan Pengeluaran
Berdasarkan
pendekatan pengeluaran, pendapatan nasional adalah jumlah pengeluaran secara
nasional untuk membeli barang serta jasa yang dihasilkan dalam suatu periode,
biasanya satu tahun. Jadi, berdasarkan metode pengeluaran, pendapatan nasional
merupakan penjumlahan seluruh pengeluaran yang dilakukan seluruh rumah tangga
pelaku ekonomi (Konsumen, Produsen,
Pemerintah dan Masyarakat Luar Negeri) dalam suatu negara selama satu
periode tertentu biasanya setahun. Hasil perhitungannya disebut Produk Nasional
Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP). Metode penghitungan pendapatan
nasional dengan pendekatan pengeluaran dihitung melalui rumus sebagai berikut:
NI = C+I+G+(X-M)
Keterangan:
NI =
National Income (pendapatan nasional)
C =
Consumption (konsumsi)
I =
Investment (investasi)
G =
Government Expenditure (pengeluaran pemerintah)
X-M =
Export-Import (Ekspor - Impor)
Contoh:
Diketahui data dari pemerintah pada tahun 2015 sebagai berikut:
Hitunglah
pendapatan nasional berdasarkan pendekatan pengeluaran.
Jawab:
NI = C + I +
G + (X – M)
NI =
10.000.000.000 + 12.000.000.000 + 4.000.000.000 + (14.000.000.000 –
5.000.000.000)
NI =
26.000.000.000 + 9.000.000.000
NI = Rp. 17.000.000.000,00
Jadi itulah
metode pendekatan perhitungan pendapatan nasional, seperti yang sudah
disinggung di atas bahwa setiap metode memiliki perbedaan namun hasilnya tetap
bisa saling melengkapi. Selain itu dibagian awal kita juga sudah membahas
mengenai manfaat perhitungan pendapatan nasional, dimana setidaknya perhitungan
pendapatan nasional memiliki 5 manfaat utama yang sangat penting dan dibutuhkan
untuk membuat kebijakan nasional yang bertujuan mensejahterakan masyarakat.
Posting Komentar untuk "5 Manfaat Perhitungan Pendapatan Nasional"
Berkomentarlah sesuai topik pembahasan artikel, dan jangan ragu untuk menegur kami apabila ada kesalahan dalam artikel. Terima kasih.