PERDAGANGAN INTERNASIONAL: PENGERTIAN, JENIS, DAN FAKTOR PENDORONG PERDAGANGAN INTERNASIONAL
PENGERTIAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Perdagangan
internasional merupakan kegiatan hubungan maupun transaksi jual beli antar
negara, yang mencakup ekspor dan impor. Perdagangan internasional ada atas
kesepakatan bersama antar negara satu dengan negara lainnya. Seperti yang telah
kita ketahui sebelumnya bahwa perdagangan ini dilakukan oleh penduduk, baik itu
perseorangan (individu dengan individu), individu dengan negara, maupun negara
dengan negara. Kegiatannya berupa perdagangan barang maupun jasa.
{|CATATAN| Simak pembahasan terkait perdagangan internasional dalam 4 artikel berikut: Manfaat Perdagangan Internasional, 21 Pelaku Perdagangan Internasional, 3 Teori Perdagangan Internasional, dan Masalah Perdagangan Internasional}
Perdagangan internasional jauh lebih kompleks dibandingkan dengan perdagangan dalam negeri, hal ini terjadi karena hal-hal berikut ini:
Perdagangan internasional jauh lebih kompleks dibandingkan dengan perdagangan dalam negeri, hal ini terjadi karena hal-hal berikut ini:
1.
Adanya
pemisah antara penjual dan pembeli oleh batas-batas negara.
2.
Barang
harus diangkut dan dikirim dari suatu negara ke negara lainnya melalui berbagai
aturan yang berasal dari pembatasan masing-masing negara.
3.
Ada
banyak perbedaan antar negara satu dengan negara lainnya, seperti bahasa, mata
uang, taksiran dan timbangan, hukum perdagangan, dan sebagainya.
Pada
abad pertengahan, perdagangan internasional telah dimulai di Eropa. Pada saat
itu jalan dari Eropa menuju Asia (New
Word) belum ditemukan (jalan ke timur). Pada saat itu yang diperdagangkan
adalah hasil-hasil pertanian. Orang-orang yang menguasai ilmu pertanian
merupakan orang-orang yang menguasai perekonomian (Tuan Tanah), dan pada saat itu kaum ini disebut dengan kaum feodalis. Pada saat itu perdagangan
internasional dilakukan dengan cara pertukaran (barter).
Setelah
ditemukan jalan ke timur pada abad 18, kebutuhan semakin beragam. Masa tersebut
disebut masa merkantilis. Pasa masa tersebut orang-orang merkantilis harus
membuat sebuah negara yang makmur. Dan ukuran kemakmuran pada masa itu
merupakan logam mulia (emas). Pada masa tersebut semakin banyak suatu negara
menyimpan logam mulia, maka semakin makmurlah negara tersebut.
FAKTOR PENDORONG PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Tidak
hanya individu yang saling melakukan interaksi, setiap negara juga melakukan
sebuah interaksi. Dan salah satu bentuk sebuah interaksi antar negara adalah
kerja sama dalam perdagangan internasional. Hal ini disebabkan karena setiap
negara tidak bisa memenuhi kebutuhan negaranya sendiri, entah itu disebabkan
faktor SDA, SDM, modal ataupun teknologi, sehingga perlu adanya kerja sama
dengan negara lain. Sebenarnya ada beberapa hal yang menjadi fakor pendorong
terjadinya perdagangan internasional, yaitu sebagai berikut:
1.
Perkembangan
Informasi dan Teknologi
Seiring
dengan berjalannya waktu, informasi dan teknologi menjadi ikut berkembang.
Penggunaan sistem berbasis komputer bersama dengan penggunaan satelit,
digitalisasi pemprosesan data, berkembangnya peralatan komunikasi dan masih
banyak lagi, merupakan salah saru bukti perkembangan informasi dan teknologi.
Hal ini mendorong setiap negara untuk selalu meningkatkan produksi dan
memasarkannya ke negara lain.
2.
Kebebasan
Ekonomi
Kebebasan
ekonomi atau dalam hal ini adalah leberalisme ekonomi, terutama di dalam
transaksi, memudahkan setiap negara untuk menambah pasar demi meningkatkan
produksinya. Adanya kebebasan ekonomi juga membuat setiap orang menjadi bebas
untuk melakukan kerja sama, seperti jual beli antar negara satu dengan negara
lainnya. Dalam hal ini kebebasan pada kerja sama internasional merupakan sebuah
interaksi dengan peluang menambah pendapatan negara.
3.
Perbedaan
Kekayaan Alam Antar Negara
Keadaan
alam di suatu negara dengan negara lain tidaklah sama. Hal ini akan berpengaruh
pada kekayaan alamnya. Suatu negara jarang yang memiliki sumber daya lengkap,
biasanya setiap negara memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri dalam
sumber daya alamnya. Oleh karena itu diperlukan pertukaran antar negara atau
dalam hal ini perdagangan internasional untuk memenuhi kebutuhan sumber daya
alam.
Contohnya,
negara Jepang tidak memiliki timah untuk memenuhi kebutuhan industrinya, oleh
karena itu untuk memenuhi kebutuhan akan timah Jepang mengimpor timah dari
Indonesia yang persediaan timahnya sangat melimpah. Sebaliknya dengan Indonesia
yang belum mampu memproduksi motor secara efisien, menyebabkan Indonesia
mengimpor motor dari Jepang.
4.
Perbedaan
Teknologi
Selain
memiliki sumber daya alam yang berbeda, setip negara juga memiliki perbedaan
kemampuan sumber daya manusianya. Perbedaan kemampuan sumber daya manusia
menyebabkan adanya perbedaan dalam penguasaan tekologi. Misalnya, Indonesia
mengimpor minyak (bahan bakar minyak) dari Timur Tengah. Meskipun Indonesia
merupakan negara penghasil minyak, kekurangan kemampouan mengelola minyak,
mengharuskan Indonesia mengekspor minyak mentah, lalu mengimpornya kembali
dalam bentuk bahan bakar siap pakai yang harganya lebih mahal.
5.
Penghematan
Biaya
Perdagangan
internasional dapat mendorong produksi dilakukan pada skala yang lebih besar.
Pemasaran di dalam negeri saja tidak memberikan penerimaan yang cukup besar,
karena itu perdagangan internasional dapa menyediakan pasar yang jauh lebih
luas. Dengan produksi yang dilakukan pasa skala yang lebih besar, biaya
produksi (fixed cost) dapat lebih
hemat. Mesin produksi dapat digunakan lebih intensif lagi sehingga menghasilkan
produk lebih banyak.
PERBEDAAN PERDAGANGAN DALAM NEGERI DAN LUAR NEGARI
Terdapat
perbedaan antara perdagangan dalam negeri dengan perdagangan luar negeri (Internasional).
Antara lain sebagai berikut:
A.
Perdagangan
Dalam Negeri
1.
Jangkauan
wilayah hanya sebatas wilayah negara.
2.
Hanya
terdapat satu mata uang.
3.
Peraturan
yang berlaku menggunakan aturan satu negara atau negara sendiri.
4.
Tingkat
persaingan kurang karena hanya bersaing dengan produsen dari dalam negeri.
5.
Biaya
angkutan lebih murah karena masih dalam lingkup dalam negeri.
B.
Perdagangan
Luar Negeri
1.
Jangkauan
wilayah sengat luas, menjangkau bebrapa negara.
2.
Terdapat
bermacam-macam mata uang (valuta asing).
3.
Peraturan
yang berlaku menggunakan aturan dari beberapa negara yang terlibat dalam
perdagangan.
4.
Biaya
angkutan lebih mahal karena menjangkau beberpa negara atau luar negeri.
JENIS-JENIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Perdagangan
internasional yang dilalkukan setiap negara di dunia memiliki berbagai jenis,
yaitu sebagai berikut:
1.
Ekspor
Terdapat
dua cara yang dilakukan dalam ekspor, yaitu:
a.
Ekspor
biasa, yaitu pengiriman barang ke luar negeri dengan ketentuan berlaku yang
ditunjukan kepada pembeli di luar negeri menggunakan letter of credits (L/C) dengan ketentuan tetentu.
b.
Ekpor
tanpa L/C, yaitu penjualan barang dengan mengirim berangnya terlebih dahulu
melalui izin khusus dari departemen perdagangan.
2.
Barter
Barter
merupakan penjualan dengan cara pengiriman barang ke luar negeri untuk
ditukarkan langsung dengan barang yang dibutuhkan dalam negeri. Berter terdapat
beberapa macam atau beberapa jenis, yaitu:
a.
Dirrect
barter, yaitu sistem pertukanaran barang dengan barang menggunakan alat penentu
nilai atau denominator of value, suatu mata uang asing dan penyelesaiannya
dilakukan melalui clearing pada negara perdagangan antar kedua negara yang bersangkutan.
b.
Switch
barter, yaitu sistem perdagangan dimana apabila salah satu pihak tidak mungkain
memanfaatkan sendiri barang yang akan diterimanya dari pertukaran, pengimpor
dapat mengambil alih barang tersebut ke negara ketiga yang membutuhkannya.
c.
Counter
purchase, yaitu suatu sistem perdagangan timbal balik antar dua negara, dimana
apabila suatu negara menjual barang kepada suatu negara maka negara yang
bersangkutan harus membeli barang dari negara tersebut.
d.
Buy
black barter, yaitu sistem penerapan ahli teknologi dari negara maju ke negara
berkembang dengan membantu penciptaan produksi di negara berkembang, dimana
hasilnya ditampung dan dibeli oleh negara maju.
3.
Konsinyasi
(Consignment)
Konsinyasi
merupakan penjualan dengan pengiriman barang. Pada konsinyasi belum ada pembeli
tertentu di luar negeri. Penjualnya dapat dilakukan melalui pasar bebas atau
bursa dagang dengan cara di lelang.
4.
Package
Deal
Merupakan
kegiatan perdagangan yang dilakukan guna memperluas pemasaran hasil produksi
suatu negara. Perdagangan ini dilakukan dengan mengadakan perjanjian dagang
(trade agreement) denga salah satu negara. Isi perjanjian itu berupa ketetapan
jumlah barang yang akan diekspor ke negara lian atau diimpor dari negara
tertentu.
5.
Penyelundupan
(Smuggling)
Penyelundupan
merupakan suatu usaha yang bertujuan memindahkan kekayaan dari suatu negara
menuju negara lain tanpa memenuhi ketentuan yang berlaku. Penyelundupan
merupakan kegiatan yang tidak baik dan salah satu tindakan kriminalitas.
Penyelundupan dibagi menjadi dua, yaitu:
a.
Penyelundupan
yang seluruhnya dilakukan dengan cara ilegal.
b.
Penyelundupan
administratif atau penyelundupan tak kentara (Custom Fraud).
6.
Border
Crossing
Perdagangan
ini terjadi bagi negara yang saling berbatasan satu sama lain, dengan persetujuan
tertentu. Tujuan perdagangan ini adalah untuk memudahkan penduduk di negara
yang berbatasan mengalami kemudahan dan kebebasan dalam bertransaksi.
Perdagangan ini dapat terjadi dengan cara sebagai berikut:
a.
Sea
border (lintas batas laut), sistem ini terjadi pada dua negara yang memiliki
batas negara berupa lautan, yang perdagangannya dilakukan dengan cara
menyebrang laut.
b.
Overland
border (lintas batas darat), sistem ini terjadi pada dua negara yang memiliki
batas negara berupa daratan. Perdagangan sistem ini dilakukan dengan cara
melakukan interaksi antar negara satu dengan negara lain melalui batas darat di
masing-masing negara melalui persetujuan yang berlaku.
Perdaganan internasional adalah kegiatan jual beli anter satu negara dengan negara lain, dimana perdagangan internasional ini timbul akibat keterbatasan sumber daya yang ada disuatu negara. Perdagangan internasional memegang peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan suatu negara yang tidak dapat diproduksi di negara yang bersangkutan, entah itu karena adanya keterbatasan sumber daya alam, manusia, modal, ataupun keahlian.
BalasHapus