PROFESIONALISME PENJUALAN
PROFESIONALISME PENJUALAN
Perusahaan
sekarang menghabiskan ratusan juta dolar setiap tahun hanya untuk melatih
wiraniaga mereka mengenai seni menjual. Lebih dari satu juta buku dan video
tentang penjualan dibeli tiap tahunnya. Seluruh pendekatan pelatihan penjualan
berusaha untuk mengubah seorang wiraniaga dari yang awalnya penerima pesanan
yang pasif menjadi pencari pesanan yang aktif. Penerima pesanan beroperasi
dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:
“Konsumen mengetahui kebutuhan mereka sendiri, membenci usaha-usaha untuk mempengaruhi mereka, dan mereka sangat menyukai wiraniaga yang sopan dan tidak menonjolkan diri. Contoh mentalitas menerima pesanan ini ialah wiraniaga Fuller Brush yang mengetuk lusinan pintu tiap harinya, sekedar menanyakan kepada konsumen apakah mereka membutuhkan sikat.”
2 Pendekatan Dalam Melatih Wiraniaga
Terdapat
dua pendekatan dasar dalam melatih wiraniaga agar mereka menjadi pencari
pesanan, yakni pendekatan berorientasi penjualan (sales oriented approach)
dan pendekatan berorientasi pelanggan (customer oriented approach).
1.
Pendekatan
Berorientasi Penjualan (Sales Oriented
Approach)
Pendekatan
berorientasi penjualan (sales
oriented approach) melatih wiraniaga dengan teknik-teknik penjualan tekanan
tinggi (highpressure selling techniques), seperti yang dipakai dalam
menjual ensiklopedi atau mobil. Teknik ini meliputi membesar-besarkan kelebihan
produk, memakai presentasi yang canggih, memasarkan diri sendiri, mengkritik
produk pesaing, dan menawarkan kesepakatan harga untuk mendapatkan pesanan.
Bentuk penjualan seperti ini mengasumsikan bahwa konsumen tidak akan membeli
kecuali mendapat tekanan, mereka akan terpengaruh presentasi yang canggih dan
mereka tidak akan menyesal sesudah melakukan pemesanan atau apabila mereka
menyesal, itu tidak menjadi masalah.
2.
Pendekatan
Berorientasi Pelanggan (Customer Oriented Approach)
Pendekatan
berorientasi pelanggan (customer oriented approach) melatih wiraniaga memecahkan
masalah pelanggan. Wiraniaga akan belajar bagaimana mendengarkan dan mengajukan
pertanyaan agar dapat mengidentifikasi kebutuhan pelanggan (konsumen) dan dapat
memberikan solusi sebuah produk yang baik. Keahlian wiraniaga dalam melakukan
presentasi dinomorduakan dibandingkan dengan keahlian menganalisis kebutuhan
pelanggan.
Pendekatan
berorientasi pelanggan mengasumsikan bahwa pelanggan memiliki kebutuhan yang
tersembunyi yang merupakan peluang bagi perusahaan, mereka cenderung menghargai
usulan yang membangun, dan mereka juga cenderung akan setia pada wiraniaga yang
menarik minat mereka. Pemecah masalah ialah konsep yang jauh lebih sesuai bagi wiraniaga
dengan konsep pemasaran daripada pemasar keras atau penerima pesanan.
Posting Komentar untuk "PROFESIONALISME PENJUALAN"
Berkomentarlah sesuai topik pembahasan artikel, dan jangan ragu untuk menegur kami apabila ada kesalahan dalam artikel. Terima kasih.