Prosedur Keamanan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Prosedur Keamanan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Banyak
perusahaan yang masih menyepelekan prosedur Keamanan, Kesehatan dan Keselamatan
Kerja. Padahal, posisi tubuh (ergonomi) serta letak alat bantu kerja di kantor
sangat erat kaitannya dengan produktivitas kerja.
Jika
mendengar kata Keamanan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja umumnya yang langsung
terbayang ialah alat lindung diri dalam proyek seperti misalnya helm, sarung
tangan, tali pengaman, sepatu proyek, atau baju tahan api. Namun ternyata,
Keamanan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja bukan hanya sekadar soal keselamatan
kerja, akan tetapi juga kesehatan kerja.
Prosedur
keselamatan kerja sebenarnya harus diterapkan pada semua perusahaan, tanpa
memandang jenis industri perusahaan terebut. Perusahaan yang berisiko rendah sekalipun
harus ikut standar Keamanan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja khususnya office safety atau Keamanan, Kesehatan
dan Keselamatan Kerja di kantor.
Terjadinya
sebuah kecelakaan kerja tentu saja akan menjadi masalah yang besar bagi
kelangsungan hidup sebuah perusahaan. Kerugian yang akan diderita tidak hanya
berupa kerugian materi yang cukup besar tetapi lebih dari itu ialah timbulnya
korban jiwa yang tidak sedikit. Kehilangan sumber daya manusia merupakan
kerugian yang sangat besar hal ini karena manusia merupakan satu-satunya sumber
daya yang tidak bisa digantikan oleh teknologi apapun.
Kerugian
yang langsung yang tampak dari timbulnya sebuah kecelakaan kerja ialah biaya
pengobatan serta kompensasi kecelakaan. Sedangkan biaya tak langsung yang tidak
tampak adalah kerusakan alat-alat produksi, penghentian alat produksi, penataan
manajemen keselamatan yang lebih baik, dan hilangnya waktu kerja.
A.
Menghadapi
Situasi Darurat Keamanan, Keselamatan, dan Kesehatan Kerja
Pekerja
sering kali melakukan pembiaran lingkungan yang tidak aman terutama disebabkan
karena pegawai tersebut merasa sudah ahli dibidangnya dan belum pernah
mengalami satu kalipun kecelakaan, meskipun melakukan unsafe behavior. Ia berpendapat bahwa jika selama ini bekerja
dengan cara ini (unsafe) tidak
terjadi apa-apa, kenapa harus berubah.
Lingkungan
yang tidak aman sering juga dipicu oleh adanya pengawas ataupun manager yang
tidak mempedulikan safety. Para
manager tersebut secara langsung ataupun tidak langsung memotivasi para pekerja
untuk mengambil jalan pintas, dan mengabaikan bahwa perilakunya itu berbahaya demi
kepentingan produksi.
1.
Upaya
Yang Biasa Dilakukan untuk Mengurangi Lingkungan yang Tidak Aman atau Berbahaya
Lingkungan
yang tidak aman bisa diminimalisasi dengan melaksanakan dengan beberapa cara,
antara lin yaitu:
a)
Menghilangkan
bahaya ditempat kerja dengan cara merekayasa faktor bahaya ataupun mengenalkan
kontrol fisik. Cara tersebut dilakukan untuk mengurangi potensi terjadinya lingkungan
yang tidak aman, tetapi tidak selalu berhasil karena pegawai memiliki kapasitas
untuk berprilaku tidak aman serta mengatasi pengawasan yang ada.
b)
Mengubah
sikap pegawai supaya lebih peduli dengan keselamatan dirinya. Cara tersebut
didasarkan atas anggapan bahwa perubahan sikap akan mengubah perilaku seseorang.
Berbagai upaya yang bisa dilakukan ialah melalui kampanye dan safety training (latihan keselamatan kerja).
Pendekatan tersebut tidak selalu berhasil karena pada kenyataannya perubahan
sikap tidak diikuti dengan perubahan perilaku. Sikap sering adalah apa yang
seharusnya dilakukan bukan apa yang sebenarnya dilakukan.
c)
Dengan
memberikan punishment ataupun hukuman
terhadap para pelaku yang menyebabkan terbentuknya lingkungan yang tidak aman.
Cara tersebut tidak selalu berhasil karena pemberian sebuah punishment terhadap perilaku tidak aman
harus dilaksanakan secara tetap maupun konsisten dan segera setelah muncul, hal
tersebutlah yang sulit dilakukan karena tidak semua lingkungan yang tidak aman
bisa terpantau secara langsung.
d)
Dengan
memberikan reward (penghargaan)
terhadap mereka yang bisa menciptakan safety
behavior.( lingkungan yang aman). Cara tersebut sulit dilaksanakan karena reward minimal harus setara dengan apa
yang diperoleh dari perilaku tidak aman.
2.
Memilih
dan Menyiapkan Peralatan Sesuai dengan Prosedur Keamanan, Kesehatan dan
Keselamatan Kerja
Tidak
ada satupun organisasi yang dalam kegiatan mencapai tujuannya tidak menggunakan
perlalatan-peralatan kantor. Dalam kaitannya dengan hal ini perlalatan kantor
berfungsi untuk membantu pelaksanaan pekerjaan kantor. Meskipun organisasi
mempunyai sumber daya manusia yang berkualitas tinggi tetapi tanpa adanya
sumber daya lainnya, seperti alat maupun material lainnya, tidak mungkin
organisasi tersebut bisa mencapai tujuannya secara optimal.
Biasanya
perlalatan kantor yang ada dan dioperasikan dalam suatu organisasi, perusahaan
ataupun kantor bermacam-macam bentuknya bisa itu berupa alat tulis kantor,
perabot kantor maupun mesin-mesin kantor. Penggunaan teknologi yang modern di lingkungan
perkantoran baik untuk penanganan keuangan, administrasi, dan bidang pekerjaan
lainnya bertujuan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan menambah daya saing,
serta memenangkan kompetisi atau persaingan antara perusahaan yang semakin
ketat.
Dalam
memilih peralatan kantor yang untuk membantu pelaksanaan pekerjaan tidak boleh hanya
terpaku pada pemilihan alat yang berteknologi tinggi saja namun juga harus
memperhatikan keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja bagi para pegawai yang
menggunakan alat tersebut.
Jika
saat mengetik seorang karyawan harus mendongak untuk menatap monitor, itu artinya
perusahaan masih belum memperhatikan keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja.
Apabila karyawan sering mengeluh tentang suhu udara kantor yang terlalu dingin
ataupun panas, atau jika dibawah meja karyawan banyak kabel listrik, internet,
ataupun telepon, itu artinya perusahaan masih mengabaikan keamanan, kesehatan
dan keselamatan kerja . Apabila kantor tidak mempunyai tangga darurat dan pemadam
kebakaran, itu sama halnya dengan perusahaan mempertaruhkan nyawa para karyawannya.
Inilah
“Musuh” yang banyak ditemuhakn di Kantor yang bisa menyebabkan lingkungan kerja
tidak aman, yaitu sebagai berikut:
a)
Posisi
tubuh (ergonomi) yang salah ketika
melakukan pekerjaan
b)
Pencahayaan
yang terlalu terang/gelap
c)
Gerakan
berulang (repetitive motion)
d)
Mouse
dan keyboard yang sulit dijangkau tangan
e)
AC
yang terlalu dingin atau malah tidak berfungsi (panas)
f)
Kabel
listrik, telepon, internet yang terjuntai ke lantai
g)
Furnitur
kantor yang menyusahkan pekerjaan
h)
Alat-alat
listrik yang tidak berfungsi sempurna
3.
Menjaga
Daerah Kerja Sesuai dengan Norma Higienis, Keamanan serta Peraturan Mengenai Lingkungan
Daerah
kerja merupakan area atau ruangan kantor tempat karyawan atau pegawai kantor
melakukan aktivitas pekerjaan. Seperti kita ketahui bersama bahwa daerah
perkantoran khususnya di daerah Jakarta berada di gedung bertingkat yang
kadangkala luasnya terbatas seperti kotak kecil. Belum lagi rasio ataupun
perbandingan luas ruang dengan jumlah karyawan yang menempatinya menjadi
masalah tersendiri.
4.
Memelihara
dan Menggunakan Peralatan Sesuai dengan Persyaratan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Setiap
jenis pekerjaan senantiasa berhubungan dengan penggunaan alat-alat, bahan-bahan
dan kondisi tertentu. Penggunaan alat-alat kerja harus selalu memperhatikan
beberapa hal, yaitu antara lain sebagai berikut:
a)
Penggunaan
alat harus sesuai dengan petunjuk cara penggunaannya
b)
Setiap
karyawan yang menggunakan alat, sudah mempunyai keahlian dan ketrampilan dalam
mengoprasikannya.
c)
Penggunaan
alat haruslah disesuaikan dengan daya ataupun kemampuan kerja alat tersebut.
d)
Setiap
karyawan sudah mengetahui kelebihan, kelemahan serta bahaya yang mungkin timbul
sebagai akibat dari alat kerja yang digunakan.
e)
Pada
waktu tertentu, alat-alat kerja harus diservis, direparasi serta diganti
komponen-komponen yang sudah tidak layak pakai.
Untuk
lebih jelasnya berikut ini bagaimana cara memelihara dan penggunaan peralatan
dengan persyaratan kesehatan dan keselamatan kerja.
a.
Mesin
Fotokopi
Banyak
kantor perusahaan yang menempatkan mesin fotokopi dalam ruangan bersama-sama
dengan penghuni ataupun pekerja lainnya. Padahal, dalam kegiatan perfotokopian
tersebut, terpancar bahaya dari ultraviolet (UV) yang bisa mengakibatkan terbentuknya
ozon dalam ruangan. Seperti diketahui, ozon tersebut bisa menimbulkan iritasi
mata, tenggorokan, dan lebih jauh lagi apabila terhirup oleh manusia, ozon merupakan
radikal bebas yang diduga berhubungan dengan penyakit kanker.
Selain
oleh mesin fotokopi, cahaya ultraviolet (UV) bisa juga diproduksi oleh monitor
komputer. Limbah mesin fotokopi yang lain selain ozon ialah toner tinta dan
serbuk halus dari kertasnya. Perhatikanlah apa yang dilakukan oleh operator mesin
fotokopi apabila ada kertas yang tersangkut di tengah mesin dan pada saat ia
membersihkan toner tintanya.
b.
Komputer
Bekerja
di depan komputer dalam waktu yang lama sering membuat mata sakit, berair,
sakit kepala, bahkan sampai badan pegal-pegal. Terdapat beberapa tips agar
karyawan nyaman bekerja di depan komputer yaitu dengan cara:
Memperhatikan
jarak minimum antara mata dan layar komputer idealnya 45 cm, letakkan keyboard
pada posisi yang tepat, yang tidak membuat Anda menjadi membungkuk akibat terlalu
lama memakai komputer. Layar monitor sebaiknya disejajarkan dengan mata. Jangan
memakai lampu tidur ataupun lampu baca untuk menyinari ruangan tempat kerja.
Apabila bekerja gunakanlah lampu pijar yang dapat menerangi seluruh ruangan
secara rata. Pasanglah filter didepan layar monitor komputer untuk mencegah
efek radiasi. Sesekali, alihkanlah pandangan Anda dari layar monitor agar mata
tidak lelah. Jika Anda sudah didepan komputer selama kurang lebih satu jam,
istirahatlah selama 15 menit. Ini akan mencegah rasa pegal pada tubuh Anda. Posisikan
kaki Anda dengan senyaman mungkin, luruskan kaki agar tidak pegal. Sesekali
berdiri untuk meluruskan punggung. Duduklah dalam posisi yang tegak untuk
menghindari tulang punggung Anda jadi membungkuk.
5.
Mempertimbangkan
Penampilan Pribadi Terhadap Kemungkinan Timbulnya Permasalahan di Lingkungan Kerja
a.
Pentingnya
Kesehatan Pribadi
Kesehatan
yang baik akan mempengaruhi kinerja dalam bekerja, akan membangkitkan gairah
ataupun semangat kerja yang tinggi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
kaitannya dengan kesehatan antara lain yaitu:
a)
Gizi
yang cukup
b)
Istirahat
yang cukup
c)
Tidak
mudah sakit
d)
Energi
yang cukup
e)
Tidak
gugup
Dapat
dikatakan bahwa setiap kantor ataupun setiap perusahaan yang mengadakan penerimaan
atau requitment pegawai syarat kesehatan menjadi salah satu yang harus bisa dipenuhi
oleh setiap calon pegawai atau pelamar. Bahkan untuk kantor-kantor maupun
perusahaan-perusahaan yang cukup besar dan maju, pada saat-saat tertentu akan
diadakan pemeriksaan kesehatan terhadap para pegawainya. Pemeriksaan kesehatan demikian
dilakukan secara continue misalnya
sekali setahun. Terlebih lagi dalam dunis business masalah kesehatan para
pegawai memegang peranan yang sangat penting terhadap produktivitas. Terdapat banyak
pegawai yang sakit selain akan menambah biaya pengobatan, juga besar
pengaruhnya terhadap produktivitas, baik kualitas ataupun kuantitas.
Posting Komentar untuk "Prosedur Keamanan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja"
Berkomentarlah sesuai topik pembahasan artikel, dan jangan ragu untuk menegur kami apabila ada kesalahan dalam artikel. Terima kasih.