3 JENIS PERILAKU PEMBELIAN
3 JENIS PERILAKU PEMBELIAN
Proses
penambilan keputusan oleh konsumen untuk membeli suatu barang sangat
beranekaragam sesuai dengan jenis keputusan pembelian yang diambil. Jenis-jenis
prilaku pengambilan keputusan pembelian konsumen tersebut sangat tergantung
kepada jenis barang yang akan dibeli, mahal atau tidaknya barang tersebut, dan
dibeli secara rutin atau tidak. Sehingga keputusan yang lebih rumit lagi
mungkin melibatkan partisipasi yang lebih banyak serta kebebasan pembeli yang
lebih besar. Namun menurut Howard dan Sheth ada 3 jenis perilaku pembelian, antara
lain yaitu:
1. Perilaku
Tangapan Rutin
Memang
seperti yang sudah diketahui bahwa jenis perilaku pembelian paling sederhana
diketemukan pada pembelian barang murah dan biasanya pada barang yang sering
dibeli. Contohnya seperti barang-barang kebutuhan sehari-hari ataupun
barang-barang lain yang secara rutin sudah biasa dibeli jika persediannya
habis. Untuk pembelian-pembelian yang demikian tersebut pada biasanya pembeli
tidak banyak membuat keputusan, karena pada dasarnya merk-merk yang akan dibeli
tersebut sudah dikenal atas produk yang dibutuhkan.
Barang-barang
dalam kategori seperti itu sering disebut barang dengan keterlibatan rendah.
Dengan begitu produsen (pemasar) mempunyai dua tujuan dasar, antara lain yaitu:
1)
Pemasar
harus bisa memberikan sebuah keputusan yang positif bagi konsumen yang ada
dengan cara mempertahankan mutu, pelayanan serta nilai yang konsisten.
2)
Pemasar
harus mencoba untuk menarik pembelian dengan memperkenalkan ciri serta
menggunakan display point of purchase, premi dan harga khusus.
2. Pemecahan
Masalah yang Terbatas
Keberadaan
produk baru di pasar yang tidak begitu dikenal secara baik dalam sebuah
golongan produk akan mendapatkan sebuah tantangan keras dalam pembelian oleh
konsumen untuk suatu golongan produk yang sudah dikenal baik. Konsumen akan
mengajukan barbagai pertanyaan dan mengamati sejauh mungkin berbagai promosi
yang dilakukan dan mempelajari sedalam mungkin merk baru tersebut.
Tindakan
yang dilakukan oleh konsumen tersebut disebut dengan pemecahan masalah yang
tebatas karena memang konsumen penuh sadar akan golongan produk akan tetapi
tidak mengenal secara baik keseluruhan merk serta ciri-ciri produk yang
ditawarkan. Menyadari kondisi seperti itu, konsumen masih berusaha untuk
memperoleh informasi untuk menhindari risiko, maka langkah yang akan dilakukan
oleh perusahaan ialah merancang suatu program komunikasi dengan meningkatkan
keyakinan dan pemahaman konsumen atas produk yang dihasilkan.
3. Pemecahan
Masalah Ekstensif
Tingkat
pembelian akan mencapai jumlah yang tinggi jika konsumen dihadapkan pada suatu
barang yang belum dikenal dan tidak mempunyai tolak ukur (alat pembanding) apa
yang harus dipakai, tetapi produk tersebut bisa menarik minat serta bisa memenuhi
kebutuhan. Kesulitan lain yang dihadapi oleh konsumen dalam memperoleh produk
yang dikehendaki diatas ialah ketidakjelasan mengenai konsep merk, dan tidak
tahu ciri mana yang harus dipertimbangkan tatkala dalam memilih produk mana
yang baik.
Kondisi-kondisi
yang dihadapi oleh konsumen tersebut disebut oleh konsumen tersebut berada
dalam situasi pemecahan masalah yang ekstensif. Sehingga untuk mengatasi
masalah seperti demikian, perusahaan yang memasarkan produk kelas ini tentu
harus memahami secara jelas pengumpulan informasi dan evaluasi
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh calon konsumen dengan mempermudah
konsumen untuk mempelajari ciri produk, pentingnya produk, serta posisi merk
perusahaan dengan ciri yang lebih penting.
Posting Komentar untuk "3 JENIS PERILAKU PEMBELIAN"
Berkomentarlah sesuai topik pembahasan artikel, dan jangan ragu untuk menegur kami apabila ada kesalahan dalam artikel. Terima kasih.