Pengertian Barcode, Manfaat Barcode, dan Jenis-Jenis Barcode
Pengertian Barcode, Manfaat Barkode, dan Jenis-Jenis Barcode
A. Pengertian Barcode
Barcode
pertama kali muncul dan diperkenalkan oleh dua orang mahasiswa Drexel
Institute of Technology Bernard Silver dan Norman Joseph Woodland pada
tahun 1948. Mereka mempatenkan inovasi barcode tersebut pada tahun 1949 dan permohonan
tersebut baru dikabulkan pada tahun 1952. Namun baru pada tahun 1996, penemuan
mereka mulai digunakan dalam dunia komersial.
Barcode
pada dasarnya adalah susunan garis vertikal hitam dan putih dengan ketebalan
yang berbeda, sangat sederhana namun sangat berguna, dengan kegunaannya untuk
menyimpan data-data spesifik misalnya seperti kode produksi, tanggal
kadaluwarsa, serta nomor identitas lingkaran konsentris atau tersembunyi dalam
sebuah gambar.
Barcode
dibaca dengan memakai sebuah alat baca optik yang disebut dengan barcode
reader. Pada prinsipnya barcode reader hanyalah sebuah alat input
biasa seperti halnya keyboard ataupun scanner namun peran manusia sebagai
operator sangat minim dalam sisi Point of Sale. Penggunaan barcode sangatlah membantu dalam menganalisis data trend
penjualan dengan sangat cepat.
B. Manfaat Barcode
Ada
beberapa manfaat dari adanya barcode, yaitu sebagai berikut:
a)
Proses
Input Data lebih cepat, hal ini karena barcode scanner dapat membaca atau
merekam data lebih cepat daripada melakukan proses input data secara manual.
b)
Proses
Input Data lebih tepat, hal ini karena teknologi barcode memiliki
ketepatan yang tinggi dalam melakukan pencarian data.
c)
Proses
Input lebih akurat mencari data, hal ini karena teknologi barcode memiliki
akurasi serta ketelitian yang sangat tinggi.
d)
Mengurangi
Biaya, hal ini karena bisa mengindari kerugian dari kesalahan-kesalahan
pencatatan data, serta dapat mengurangi pekerjaan yang dilakukan secara manual dan
secara berulang-ulang.
e)
Peningkatan
Kinerja Manajemen, hal ini dikarenakan dengan data yang lebih cepat, tepat
serta akurat maka pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen akan jauh
lebih baik dan lebih tepat, yang pada akhirnya akan sangat berpengaruh dalam
menetapkan kebijakan perusahaan.
f)
Kemampuan
bersaing dengan perusahaan saingan atau kompetitor akan lebih terjaga.
C. Jenis- jenis Barcode
Terdapat
beberapa jenis barcode, antara lain sebagai berikut:
1.
Linear
Code (Barcode 1 Dimensi)
Linear
code terdiri atas:
a)
Code
39 (code 3 of 9), yaitu sebuah barcode alphanumeric (barcode Full ASCII) yang
mempunyai panjang baris yang bervariasi. Implementasi barcode jenis ini biasanya
adalah untuk tanda pengenal identitas, inventory,
dan asset tracking.
b)
Interleaved
2 of 5, yaitu sebuah barcode berbentuk numerik dan mempunyai panjang baris yang
bervariasi. Barcode jenis ini pada umumnya dipakai untuk industri dan
laboratorium.
c)
Code
128, yaitu suatu barcode aplphanumeric (Full ASCII) yang mempunyai kerapatan (density) sangat tinggi serta dengan
panjang baris yang bervariasi. Pemakaian barcode jenis ini biasanya untuk
sistem shiping and warehouse management.
d)
UPC
(Universal Prouct Code), adalah sebuah barcode numeric dan memiliki panjang
baris yang tetap (fixed). UPC banyak digunakan untuk pelabelan pada produk-produk
berukuran kecil/ritel.
2.
Matrix
Code (Barcode 2 Demensi)
Matrix
code (barcode 2 Demensi), lebih canggih dibandingkan dengan Linear Code (barcode
1 dimensi) hal ini karena matrix code dapat memuat ratusan digit karakter dan
tampilannya juga berbeda dengan Linear Code. Pada matrix code (barcode 2
Demensi), informasi atau data yang besar bisa disimpan dalam ruang
(space) yang kecil. Contoh dari matrix code (barcode 2 Demensi) antara lain yaikni
PDF417 yang bisa menyimpan lebih dari 2000 karakter dalam sebuah space 4.
D. Jenis Barcode Reader
Terdapat
setidaknya 4 jenis barcode reader yang
umum dan tersedia di pasaran, antara lain sebagai berikut:
1.
Pen
Type Readers atau Bar Code Wands
Tipe
ini memiliki photo diode yang berada disamping ujung pena. Untuk membaca
barcode, cukum menempatkan kode tersebut di ujung pena lalu digeser ke semua
bar secara stabil, lalu kemudian diode tersebut akan mengukur intensitas cahaya
yang dipantulkan dari sumber cahaya dan menghasilkan gelombang yang sesuai
dengan lebar dari bar serta spasi dalam kode tersebut. Sesudah itu barcode reader akan mengirimkan
gelombang ke decoder lalu kemudian menterjemahkannya dan mengirimkannya ke
komputer dalam format data yang sederhana.
2.
Laser Barcode Scanner
Intinya
tipe barcode reader ini cara kerjanya sama dengan tipe pena akan tetapi barcode reader ini memakai sinar
laser sebagai sumber cahayanya. Biasanya menggunakan cermin prisma atau kaca
bolak-balik untuk memindai laser yang melintasi kode bar.
3.
Camera
Based Barcode Readers
Barcode scanner tipe
ini berbasis kamera video kecil untuk dapat menangkap gambar ke kode bar,
kemudian memakai teknik pengolahan citra digital untuk dapat memecahkan kode
bar tersebut.
4.
CCD Barcode Scanners
Barcode scanner tipe
ini memakai aray sensor cahaya berbentuk kecil yang berbaris sejajar pada ujung barcode scanner. Tegangannya berbentuk
seperti gelombang yang sesuai dengan bar dan ruang dari barcode yang dihasilkan
dan dikirim ke komputer. Perbedaan utama dari scanner barcode CCD dengan tipe scanner barcode pena dan scanner laser barcode ialah bahwa barcode scanner CCD akan mengukur
bentuk cahaya yang dipancarkan dari kode bar sementara pena atau laser scanner barcode mengukur dari
pantulan cahaya dari frekuensi tertentu yang berasal dari scanner itu sendiri.
Terima kasi buat informasi nya
BalasHapus