3 TINDAKAN PELAYANAN KOMUNIKATIF
3 TINDAKAN PELAYANAN KOMUNIKATIF
Tindakan pelayanan komunikatif adalah tindakan Pelayanan yang diberikan
oleh penjual (produsen) kepada pelanggan dalam rangka meyakinkan, merayu, mempengaruhi
dan memberikan suatu jaminan ke pada calon pelanggan sehingga mereka menjadi tertarik
untuk membeli ataupun menggunakan barang atau jasa yang ditawarkan. Adapun Tindakan
Pelayanan Komunikatif antara lain sebagai berikut:
1. Mencatat
Pesanan Baru Para Pembeli atau Pelanggan
Salah
satu teknik pelayanan prima yang penting ialah mencatat kebutuhan pesanan dari
para pelanggan, penegasan kembali kebutuhan, serta pernyataan terima kasih kepada
pelanggan dengan harapan pembeli atau pelanggan tersebut dapat datang kembali.
Pencatatan pesanan kebutuhan para pembeli atau pelanggan bisa dilakukan dengan
“ceklist”. Dengan pencatatan, barang-barang yang dipesan oleh pembeli atau
pelanggan bisa direkam dengan sebaik-baiknya. Berdasarkan catatan itu, tenaga
penjual bisa mencari dan mengumpulkan barang-barang pesanan pelanggan dengan
sangat mudah. Selain mempermudah daalam penyiapan barang-barang pesanan
pelanggan, catatan tersebut juga sangat dibutuhkan sebagai data-data barang
yang laku terjual.
2. Penegasan
Kembali Kebutuhan Pelanggan
Untuk
menghindari adanya kekeliruan, penjual ada baiknya menegaskan kembali seluruh kebutuhan
pelanggan. Tindakan tersebut sangat penting untuk menghindari kesalahan, seperti
salah harga, merek, jumlah, cara pembayaran, cara pengiriman, atau cara
pengepakan. Berikut ini beberapa hal yang perlu penegasan kembeli:
a. Mengecek
Keadaan Barang
Penegasan
atas keadaan barang sangat penting agar barang yang dibungkus benar-benar sesuai
dengan pesanan pelanggan.
b. Cara
Pengiriman Barang
Penegasan
kembali kepada pelanggan tentang cara pengiriman barang yang akan digunakan
sangatlah penting. Pengiriman barang bisa dilakukan dengan berbagai cara, antara
lain diangkut sendiri oleh pelanggandari tempat penjual, diantar penjual
ketempat pelanggan, atau dipaketkan melalui kantor pos, titipan kilat, dan lain
sebagainya.
c. Cara
Pembayaran
Cara
pembayaran juga perlu dipertegas kembali kepada pelanggan. Hal ini penting
karena dalam hal pembayaran harus ada kesepakatan bersama, baik dalam cara
maupun dalam tempat pembayarannya. Pembayaran dapat dilakukan dengan cara
antara lain:
1)
Secara
Tunai
Ada
beberapa bentuk pembayaran tunai, yakni pembayaran tunai per kas, rembours/cxah
on delivery, serta cash and carry.
2)
Pembayaran
Secara Kredit
Ada
beberapa cara pembayaran secara kredit, yakni pembayaran secara kredit oleh
penjual dan pembayaran secara kredit oleh pelanggan.
d. Alat
dan Tempat Pembayaran
Penegasan
kepada pelanggan tentang alat dan tempat pembayaran.
a)
Alat
pembayaran bisa menggunakan
1)
Uang
giral, seperti cek atau bilyet giro.
2)
Uang
kartal, seperti cek atau uang logam.
3)
Kertas
berharga, seperti wesel, promes, atau aksetasi.
b)
Tempat
pembayaran bisa dilakukan
1)
Di
gudang penjual atau di pabrik.
2)
Ditrempat
penjual, seperti di toko.
3)
Di
tempat pelanggan, misalnya pada waktu penjual mengadakan tagihan.
4)
Di
bank, kantor pos, dan sebagainya.
e. Ongkos
Angkut
Penegasan
kembali mengenai ongkos angkut kepada pelanggan sangat penting, karena
berhubungan dengan resiko yang harus ditanggung bersama sesuai dengan
kesepakatan.
f. Pembungkusan
atau Pengepakan Barang
Prinsip
penegasan kembali ke pada pelanggan ternyata bisa mempengaruhi proses akurasi
pelayanan, yakni ketepatan, keceepatan, dan keakuratan pelayanan. Kekeliruan
pelayanan akibat dari tidak dilakukannya penegasan kembali akan mengakibatkan kekecewaan
pada kedua belah pihak. Bahkan akan mengakibatkan terjadinya defisiensi produk,
yakni tingkat ketidak-puasan pelanggan terhadap kualitas barang dan terhadap
kualitas pelayanan yang diberikan.
3. Mengucapkan
Terima Kasih dengan Harapan Pelanggan Kembali
Penjual
harus selalu berusaha untuk melayani pelanggan dan menghargainya sampai
selesainya transaksi jual-beli. Tindakan yang rasional dari pelanggan dalam
menutup transaksi jual-beli ialah dengan mengucapkan kata terima kasih kepada
pelanggan.
Terdapat
beberapa dimensi pokok dari seorang tenaga penjualan, diselain beberapa dimensi
pengembangan yang mengindikasikan potensinya untuk dapat meningkat menjadi
seorang sales manager. Diantaranya adalah:
Dimensi
persuasiveness, yakni pribadi penjual
yang efektif dalam dirinya memiliki sebuah kecenderungan untuk selalu mempengaruhi
pendapat orang lain. Kecenderungan persuasi tersebut menjadi warna dari
pribadinya. Orang seperti ini tidak dapat duduk tenang apabila dia mengetahui
ada orang lain yang berbeda pendapat dengannya.
Dimensi
persistence,
Ketahanan seseorang dalam menghadapi kesulitan ialah modal penting untuk
berhasil dalam karir penjualan. Seluruh proses menjual akan dihadapkan pada besamya
kemungkinan untuk ditolak oleh calon pelanggan. Dan proses seperti ini bukanlah
untuk orang dengan hati yang lemah.
Dimensi
assertiveness.
Yakni sifat untuk berani, tegas, namun tetap diwarnai oleh rasa hormat yang
baik kepada hak prospek dan pelanggan untuk memutuskan bagi diri mereka
sendiri. Sifat seperti ini mutlak harus dimiliki oleh penjual yang berencana
untuk meningkatkan pada kelas pelanggan yang lebih prima.
Posting Komentar untuk "3 TINDAKAN PELAYANAN KOMUNIKATIF"
Berkomentarlah sesuai topik pembahasan artikel, dan jangan ragu untuk menegur kami apabila ada kesalahan dalam artikel. Terima kasih.