Mengelola Komunikasi Pemasaran yang Terintegrasi
Mengelola Komunikasi Pemasaran yang Terintegrasi
Komunikasi pemasaran yang terintegrasi (menyeluruh)
akan menghasilkan pesan-pesan yang konsisten, penjadwalan yang tepat, efektivitas
biaya dan dampak yang lebih besar pada penjualan. Integrated Marketing
Communication (IMC) akan mengembangkan kemampuan perusahaan untuk
memperoleh pelanggan yang tepat, dengan pesan yang tepat, dalam waktu yang
tepat, serta pada tempat yang tepat.
Dalam mengkonfirmasikan keputusan pembelian
pelanggan, seorang pramuniaga atau tenaga penjual harus bisa menyampaikan dan meyakinkan
pelanggan/konsumen. Pesan yang berisi mengenai keunggulan produk dalam
memberikan manfaat-manfaat tertentu. Misalnya seperti pesan yang berisi demo mengenai
kualitas produk, kehematan produk, value atau performance produk.
Marketing Communication (Komunikasi
Pemasaran) adalah salah satu dari 4 elemen besar dari marketing mix (bauran
pemasaran) yang dimiliki oleh perusahaan. Pemasar harus mengetahui bagaimana mempergunakan
alat pemasaran untuk mengkomunikasikan (menginformasikan) keberadaan produk
atau nilai yang bisa diberikan untuk target konsumen. Agar komunikasi yang
disampaikan pada audiens sasaran, dalam hal ini ialah pelanggan yang dituju
maka komunikator (pramuniaga atau tenaga penjual) haruslah memahami tentang
bauran komunikasi.
Bauran Komunikasi (disebut juga bauran promosi)
terdiri dari 5 (lima) cara yang merupakan alat pemasaran (marketing tools),
antara lain yakni: Advertising, Direct mail, sales promotion, public
relations & publicity and personal selling.
1. Advertensi
Advertensi ialah suatu bentuk penyajian gagasan
barang ataupun jasa yang dibiayai oleh suatu sponsor tertentu yang besifat non
personal. Media yang digunakan dalam advertensi antara lain majalah, surat
kabar, televisi, radio, dan lain sebagainya.
a. Tujuan
Advertensi
Tujuan advertensi secara keseluruhan adalah untuk mempengaruhi
tingkat penjualan agar keuntungan perusahaan dapat meningkat, sedangkan tujuan
advertensi secara khusus yaitu sebagai berikut:
1) Mempertahankan
para pelanggan (konsumen) agar tetap mau membeli.
2) Menarik
pelanggan/konsumen baru dan memperluas pasar.
3) Menarik
kembali para pelanggan/konsumen yang hilang dengan cara menggiring pelanggan secara
perlahan-lahan ke arah produk yang dihasilkan perusahaan.
b. Fungsi
Advertensi dalam Pemasaran
Fungsi advertensi dalam pemasaran, antara lain yaitu:
1) Sebagai
pemberi informasi untuk memperkenalkan produk baru ke pasar.
2) Untuk
menunjang program personal selling.
3) Untuk
membantu ekspansi atau perluasan pasar.
4) Untuk
membentuk nama baik (goodwill)
perusahaan.
Selain itu adapun beberapa media yang digunakan
untuk pemasangan Advertensi antara lain sebagai berikut:
a.
Surat kabar
Surat kabar bisa digunakan sebagai media periklanan,
pemasangan iklan melalui surat kabar diusahakan harus mendapatkan kesan yang positif
dimata masyarakat (konsumen) karena surat kabar dibaca oleh masyarakat secara
luas.
b.
Majalah
Seperti halnya surat
kabar, pemasangan iklan melalui majalah juga harus menampilkan kesan yang
positif dimata konsumen.
c.
Radio
Radio adalah media yang komunikasinya disampaikan
melalui suara, oleh karena itu pemasangan iklan melalui radio harus memilih
kata-kata yang dapat menggugah konsumen.
d.
Out door
Media out door adalah media seperti papan besar (billboard)
yang dipasang ditempat-tempat yang stategis.
e.
Stiker
Stiker juga merupakan
media iklan, biasanya sering dipasang dikendaraan-kendaraan umum.
f.
Therical Films
Therical films merupakan
media iklan film yang dipertunjukan didalam bioskop.
2. Direct
Mail
Direct
Mail adalah bagian dari value chain
dalam Direct Marketing, dimana Direct Mail adalah salah satu alternatif
alat untuk mencapai keberhasilan dalam menjalankan kegiatan Direct Marketing bagi
perusahaan. Direct Marketing sendiri
adalah suatu sistem yang intensif dalam kegiatan pemasaran dengan mempergunakan
satu atau lebih media advertising untuk mempengaruhi respon yang terukur
dan/atau transaksi dimanapun berada.
3. Mailing
House
Dalam bisnis, Direct Mail dikenal juga dengan
istilah mailing house, yakni suatu lokasi ataupun tempat untuk memproses
dokumen dan kiriman sejenis lainnya sebelum nantinya diserahkan pada lembaga
pengiriman atau delivery (pre-posting). Mailing house ada yang dimiliki sendiri
oleh suatu institusi untuk memenuhi kebutuhan internalnya (dikenal dengan juga
dengan istilah in-house mailing) dan ada juga yang khusus disediakan untuk
mengerjakan pekerjaan institusi lain (dikenal dengan juga dengan sitilah
service-bureau). Selain diharapkan bisa menekan biaya produksi, proses yang terintegrasi
tersebut juga dimaksudkan agar pelayanan kepada para pelanggan bersifat
menyeluruh (one stop service).
Keunggulan Direct Mail
Fasilitas Direct Mail dipakai oleh penjual antara
lain untuk:
1) Mengakuisisi
pelanggan.
2) Menilai
prospek.
3) Memberitahukan
sesuatu.
4) Mengumpulkan
dana.
5) Menerbitkan
dan mengirim undangan.
6) Menjual
atau menawarkan produk, dll.
Sementara keunggulan yang ditawarkan oleh bisnis
Direct Mail antara lain yaitu:
1) Komunikasi
yang selektif dan interaktif.
2) Mengukur
keberhasilan, mengevaluasi, dan melaksanakan penyesuaian atau perbaikan.
3) Membangun
dan memelihara hubungan dengan para pelanggan.
Apabila lebih rinci, keunggulan Direct Mail bisa
dijelaskan sebagai berikut:
a.
Selectivity
Memilih target grup yang tepat dari database internal
ataupun eksternal, tergantung pada pesan ataupun penawaran yang ingin
disampaikan. Lalu juga dapat meningkatkan return dari anggaran pemasaran dengan
mempergunakan direct communication yang terarah.
b.
Personalization
Apabila kita
ingin menganalisa data pelanggan dan calon pelanggan dengan akurat, bisa dilakukan
langsung terhadap kebutuhan sliesifik dari pelanggan dan calon pelanggan
individual.
c.
Discretion
Kita mempergunakan Direct Mail untuk
membangun ataupun menjaga kerahasiaan one-to-one relationship dengan para
pelanggan dan calon pelanggan.
d.
Creativity
Kita bisa mengatur tampilan seluruh elemen dari
message atau kiriman secara kreatif untuk menarik perhatian serta memudahkan
untuk memperoleh respon yang kita inginkan.
e.
Interactivity
Direct Mail menawarkan cara yang lebih
sederhana untuk merespon pelanggan dan menindak-lanjuti respon-respon dari
pelanggan tersebut secara cepat. Oleh karenanya, Direct Mail dapat membantu
menciptakan dialog dan ikatan yang dapat membuahkan hasil dengan para pelanggan
atau calon pelanggan.
f.
Measurability
Bisa mengukur
tingkat respon terhadap kampanye yang sedang dilakukan, sehingga pengguna
layanan Direct Mail bisa melakukan cost & benefit analysis yang
sangat akurat atas kampanye yang mempergunakan Direct Mail.
4. Personal
Selling (Penjualan Perseorangan)
Personal selling ialah suatu bentuk penyajian secara
lisan dalam suatu pembicaraan dengan seseorang ataupun lebih calon pembeli
dengan tujuan untuk meningkatkan terwujudnya penjualan suatu produk.
Dalam personal selling akan terjadi suatu interaksi
langsung antara penjual dengan pembeli. Kegiatan personal selling ini tidak
hanya terjadi di tempat pembeli saja, namun juga dapat terjadi di tempat penjual.
Kegiatan personal selling ini disajikan secara lisan melalui suatu pembicaraan dengan
para calon pembeli dengan tujuan agar calon pembeli tergerak hatinya untuk
membeli produk yang dibicarakan tersebut.
Prinsip-prinsip dasar personal selling (penjualan
perorangan) antara lain sebagai berikut:
a. Persiapan
yang Matang
Personal selling harus mempersiapkan diri secara
matang sebelum akhirnya melakukan tugasnya seperti:
1) Mengetahui
produk yang akan dijualnya.
2) Mengetahui
tempat penjualan barang.
3) Menentukan
tempat pembeli.
4) Mengetahui
pelanggan dan calon pelanggan
Dalam menentukan calon pembeli, personal selling
harus berpedoman pada kebijakan yang sudah digariskan oleh perusahaan.
b. Merealisasikan
Penjualan
Dalam merealisasikan penjualan, personal selling
perlu memperhatikan hal-hal berikut ini:
1) Mendekati
pembeli.
2) Menentukan
kebutuhan pelanggan.
3) Menyajikan
barang dengan efektif
c. Mengatasi
Keberatan dan Kesulitan Pembeli
Personal selling harus bisa mengatasi keberatan dan
kesulitan para calon pembeli.
d. Menimbulkan
Goodwill Sesudah Penjualan Terjadi
Sesudah konsumen membeli produk yang ditawarkan,
personal selling harus dapat memberikan kesan baik agar para konsumen tersebut membeli
kembali produk yang ditawarkan tersebut.
Adapun fungsi personal selling (penjualan
perorangan) antara lain sebagai berikut:
1) Memperkenalkan
barang kepada para konsumen melalui peragaan, dan hubungan langsung dengan para
pembeli.
2) Menciptakan
kepercayaan konsumen.
Perbedaan antara iklan dengan personal silling yaitu
dengan iklan percakapan cenderung searah dan sepihak, sementara dalam personal
selling cenderung bersifat dua arah atau timbal balik. Dalam menghadapi calon
pembeli, bentuk-bentuk yang dipergunakan dalam personal selling ada bermacam-macam,
antara lain yaitu;
a.
House of Selling
House of selling adalah salesman/salesgirl yang
mengunjungi pembeli dari rumah ke rumah, salesman yang bekerja pada pedagang
besar dan bertugas untuk mengunjungi retailer.
b.
Across The Counter Selling
Biasanya terdapat pada toko-toko pengecer, dimana
salesman akan melayani calon pembeli yang datang.
c.
Order Taker
Adalah salesman
yang tidak mencari order, hal ini karena mereka hanya ditugaskan oleh produsen
untuk memperkenalkan barang baru, mengatur display, dan memberi petunjuk serta
bimbingan kepada langganan.
d.
Sales Promotion
Promosi penjualan (sales promotion) adalah segala
kegiatan pemasaran, selain personal selling, advertensi dan publisitas yang
bertugas untuk merangsang pembelian produk perusahaan. Promosi penjualan ini
lebih fleksibel karena bisa dilakukan setiap saat dengan biaya yang ada. Dalam
promosi penjualan dilaksanakan berbagai usaha untuk meningkatkan jumlah penjualan
yang bersifat langsung dan jangka pendek, dengan mengadakan peragaan, pameran,
demontrasi pertunjukan atau eksebisi, contoh gratis atau sample dan kemasan
khusus.
Tujuan penggunaan promosi penjualan secara luas
antara lain sebagai berikut:
1) Meningkatkan
usaha dan intensitas penjualan.
2) Meningkatkan
tindakan pembelian yang dilakukan oleh konsumen
Promosi penjualan paling sering dipakai untuk tujuan
menarik pembeli agar bisa memasuki pasar yang baru dan memperoleh langganan
baru.
Dalam hal ini sifat yang ada pada promosi penjualan
antara lain yaitu:
a. Insistent
Presence
Promosi penjualan bisa mengubah kebiasaan lama
konsumen agar dapat memusatkan perhatiannya pada produk yang dihasilkan.
b. Product
Demeaning
Promosi penjualan apabila terlalu sering digunakan, akan
menimbulkan keraguan pada konsumen yang menganggap bahwa produk yang
dipromosikan tersebut kurang laku, belum dikenal, kurang disenangi, atau tidak
akan diproduksi lagi.
Posting Komentar untuk "Mengelola Komunikasi Pemasaran yang Terintegrasi"
Berkomentarlah sesuai topik pembahasan artikel, dan jangan ragu untuk menegur kami apabila ada kesalahan dalam artikel. Terima kasih.