4 SYARAT KEMASAN PRODUK
4 SYARAT KEMASAN PRODUK
1. Kemasan Harus Bisa Mewadahi Produk
Bentuk
fisik dari suatu bahan kemasan, haruslah didesain sedemikian rupa agar mudah untuk
diisi, memenuhi segala persyaratan hukum dan ekonomi serta bisa ditutup secara
efektif. Kemasan yang dikapalkan (dikirim menggunakan kapal) dalam fungsi
sebagai pengemasan luar agar dimensinya konsisten telah diwadahi dan dikemas
supaya selama pengapalan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Penambahan
bahan promosi maupun bahan suplemen lainnya perlu untuk diwaspadai supaya tidak
terjadi bentuk yang kurang atau tidak menarik. Pengisian kedalam wadah juga harus
selalu diperhatikan jangan sampai terjadi terlalu penuh maupun terlalu kurang.
Bahan kemasan yang digunakan harus didesain mampu untuk menahan tekanan ataupun
vibrasi selama dalam proses perjalanan.
Pengisian
bahan yang agak berdebu sering sekali membuat masalah pada saat pengisian dan
penutupan wadah, sehingga bahan atau media adhesive harus dipilih secara
selektif. Melalui bahan pengemasan serta produk tertentu dapat terjadi muatan elektrastatik
dalam melengkapi static elimination pada mesin pengemasannya.
Sementara
pada produk cair yang dikemas, biasanya mempunyai berat jenis yang bervariasi,
penguapan, viscositas, pembentukan gelombang udara dan lain sebagainya. Akibat
dari adanya fenomena tersebut maka perlu diwaspadai agar didapatkan hasil yang
optimal dalam proses pengemasannya, baik wadah kemasan ataupun mesin pengemasan
didesain dengan spesifik. Sifat stretching dari bahan material tertentu agar selalu
diperhatikan dalam perencanaannya, seperti misalnya dalam proses produk barang
dari polyethilen film, untuk pekerjaan shrink film dibutuhkan alat
khusus untuk pengaplikasiannya.
2. Kemasan Harus Bisa Melindungi Produk
Keadaan
lingkungan seperti suhu yang tinggi atau rendah, maupun humidity yang
tinggi dan rendah, dapat mengakibatkan kegagalan terhadap fungsi kemasan secara
efektif. Humidity yang tinggi dapat melemahkan kekuatan dari corrugated box dan
dapat pula mengakibatkan lepasnya ikatan atau kelengketan dari beberapa
adhesive. Stabilitas dimensi dari film biasanya sangat terbatas pada suhu yang
maximal.
Pada
bidang industri kalengan (can), kemasan harus diseal rapat-rapat dengan
produk didalamnya, bisa bertahan terhadap panas, goncangan dan tekanan yang ada.
Seal harus tetap efektif selama berlakunya produk (selama belum masa
kadaluarsa) yang mewadahi. Bahan kemasan harus bisa menahan tekanan pada saat
proses distribusi, transparansi serta handling. Penggunaan bahan yang tepat
serta desain yang sesuai akan bisa memperkecil kemungkinan terjadinya
kerusakan.
Daya
tahan tehadap thermal shock untuk industri tertentu juga harus selalu diperhitungkan,
sebagai contohnya dalam pasteurisasi produk retort dan pendinginan cepat pada
produk can. Kemasan harus sebisa mungkin didesain untuk dapat menghindari
terjadinya pengrusakan maupun pencurian selama dalam proses distribusi.
Didisain sedemikian rupa agar dapat memenuhi fungsinya serta tidak berbahaya
bagi konsumen.
Sehingga
bisa disimpulkan bahwa proteksi tersebut mencakup proses produk yang
bersangkutan selama transit, pergudangan, retail sale, serta yang terpenting
selama dipakai oleh konsumen. Proteksi ini diperlukan juga terhadap kondisi udara,
panas, cahaya, pencurian, serta akibat kerusakan mekanis. Dalam keadaan
tertentu dibutuhkan pula proteksi terhadap serangga serta micro organisme
lainnya.
Efek
dari fabrikasi akan mengakibatkan kelemahan pada bagian tertentu dari bahan kemasan,
seperti misalnya pada bagian creasing dari bag, kelemahan bagain film yang berdekatan
dengan seal line, tear strips pada kemas corrugated box, perforasi pada karton,
bahu dari blown bottle dan lain sebagainya. Kemasan perlu untuk ditest pada
bagian yang lemah. Kerusakan oleh lingkungan biasanya diakibatkan karena kurang
sempurna barrier propertisi dari kemasan.
Material
yang dipakai harus bisa menahan keluarnya uap air kedalam kemasan. Pada
material tertentu, penetrasi dari uap air masih bisa ditoleransi pada keadaan
tertentu, akan tetapi menghambat penetrasi gas maupun bahan yang mudah menguap.
Glass dan logam praktis tidak bisa dipenetrasi oleh gas ataupun uap air, namun dalam
praktek seringkali sifat tersebut dapat diperoleh melalui kombinasi material
fleksible (kemasan fleksibel).
3. Kemasan Harus Bisa Menjual Produk
Yang
utama dari kemasan adalah kemasan harus bisa menunjukkan identitas dari suatu
produk. Sistem distribusi dan teknik perdagangan yang modern mempersayratkan
agar produk dapat diidentifikasikan dalam pandangan sekilas. Informasi yang
diharapkan dapat ditampilkan dalam kemasan antara lain yaitu:
a)
Indentitas
brand name
b)
Deskripsi
singkat dari produk
c)
Nama
dagang
d)
Isi,
berat atau volume
e)
Perusahaan,
logo dan nama produsen
f)
Petunjuk
pemakaian
g)
Harga
h)
Ilustrasi
yang menggambarkan produk
Ukuran
ataupun unit kuantitas per-package ialah hal yang perlu untuk diperhatikan. Hasil
riset pemasaran adalah hal yang menentukan mengenai ukuran yang bisa memenuhi
keinginan para pelanggan.
Ukuran
pengemasan untuk transparansi harus selalu disesuaikan dengan pola distribusi. Sementara
ukuran untuk kepentingan transportasi diharapkan jangan terlalu berat, hal ini
untuk keamanan serta kemudahan dalam handling. Selain indentifikasi dasar,
kemasan juga harus dapat menarik perhatian konsumen agar membeli produk
tersebut. Kemasan harus merupakan rantai terakhir dalam sebuah kegiatan iklan
dan display serta harus bermakna pesan promosi.
Hal
yang penting juga ialah hasil pemotretan kemasan, yang dapat dipakai sebagai media
iklan yang efektif. Bentuk serta dimensi harus dirancang secara teliti untuk
dapat didisplay, baik penempatan dalam shopping bag maupun penyimpanan ditempat
konsumen. Kemasan dibuat agar dapat mewakili produk secara keseluruhan, barang
yang murah agar dapat diwadahi kemasan yang ekonomis, sedangkan barang yang
berkualitas tinggi mempergunakan kemasan yang prestige.
Transparansi
material bisa digunakan untuk produk yang menarik, hal ini agar mudah untuk diidentifikasikan
oleh konsumen. Sales appeal juga menjadi hal yang penting, bahkan menjadi lebih
penting karena dengan meningkatnya kemunculan supermarket dan toko swalayan.
4. Biaya yang Minimal Secara Keseluruhan
Biaya
kemasan yang minimum secara keseluruhan tidak hanya meliputi biaya kemasan
saja. Waktu, biaya material, biaya kerja, serta biaya transportasi ialah
keseluruhan yang mencakup over all cost, disamping itu termasuk juga biaya dari
produk yang gagal mencapai tujuan dalam kondisi yang memuaskan akibat kemasan
yang tidak efektif. Contohnya dalam pengepakan dan juga pengangkutan dari
barang keramik bisa saja nilai kerusakan yang terjadi dapat melampaui biaya yang
dihemat karena tidak memakai kemasan yang tidak semestinya.
Penggunaan
bahan kemasan yang berlebihan juga tidak disarankan, hal ini karena akan
meningkatkan biaya. Akan tetapi selanjutnya pemakaian bahan kemasan yang tidak
memadai juga akan merugikan, karena produk yang diwadahi bisa saja menjadi
rusak dalam pengangkutan dan penyimpanan. Apabila produk tersebut sudah sampai
ke konsumen dan terjadi hal tersebut, maka hal ini akan merusak citra dari
produk serta perusahaan yang bersangkutan.
Posting Komentar untuk "4 SYARAT KEMASAN PRODUK"
Berkomentarlah sesuai topik pembahasan artikel, dan jangan ragu untuk menegur kami apabila ada kesalahan dalam artikel. Terima kasih.