PRINSIP PENGEMASAN
PRINSIP PENGEMASAN
Banyak
prinsip yang diterapkan dalam pengemasan, yang kemudian bisa diartikan pada
beberapa fungsi serta aplikasi, prinsip atau yang bisa kita garis bawahi ialah:
“Pengemasan
bisa dianggap sebagai suatu bagian dari proses produktif serta aspek ekonomi
dari produksi dan tidak bisa hanya dianggap sebagai hanyalah suatu kegiatan
produksi saja, akan tapi harus memperhatikan pula kegiatan operasi lainnya yang
dibutuhkan sebelum produk sampai pada pelanggan. Hanya dengan cara inilah
keseimbangan antara beberapa faktor yang dibutuhkan yang terkadang saling
berlawanan bisa dicapai.”
Prinsip
ini haruslah diselesaikan serta dicapai untuk dapat memperoleh nilai tambah
yang diharapkan. Pengemasan untuk produk-produk baru harus dipikirkan serta
dianalisa sedini mungkin, adalah terbaik dilakukan pada tahap mendesain produk
yang akan dipasarkan. Sering sekali proses pemikiran mengenai pengemasan, termasuk
kreasi ataupun type baru bahan kemasan dianggap sebagai sebuah masalah yang
terpisah dari proses produksi. Hal tersebut merupakan anggapan yang tidak
tepat, seharusnya masalah pengemasan harus diintegrasikan dalam proses produksi
serta kegiatan lainnya termasuk dalam pemasaran, untuk memperoleh hasil yang optimal
dalam kegiatan usaha/bisnis.
Terdapat
banyak sekali contoh terjadinya hal yang tidak diinginkan akibat dari cara berpikir
tersebut. Salah satu contoh yang dapat dikemukakan didalam penempatan salah
satu cairan pestisida untuk keperluan pertanian. Kebetulan bahan utama dari
produk tersebut dapat dilarutkan pada beberapa solven, tentu saja pilihan utama
jatuh pada pelarut yang paling murah, dalam hal ini kemudian bahan
kemasannya
dipilih, dan kemudian pilihannya jatuh pada kemas kaleng.
Karena
kemasan kaleng ini cukup kuat serta bisa diangkut pada jarak yang jauh, dan
tidak kuatir akan rusak. Lalu kemudian ternyata ditemukan banyaknya komplain,
bahwa produk tersebut mengakibatkan karatan pada kaleng dan menimbulkan masalah
bagi pelanggan. Karena produk tersebut juga memiliki sifat racun, sementara
jalan yang dilalui produk tersebut juga dalam pengangkutannya agak jelek,
penggunaan wadah dari gelas cukup beresiko, dan disarankan untuk memakai kemasan
dari plastik. Lalu kemudian ditemukan lagi bahwa beberapa plastik tertentu
tidak kompatibel dengan solven yang dipergunakan karena akan terjadi peresapan
dari solven pada plastik, sehingga terjadi kebocoran. Maka kesimpulannya perlu
dicari plastik yang tahan terhadap peresapan solven dan tentunya dengan harga
yang optimal.
Sangat
terlihat disini bahwa untuk memperoleh hasil yang optimal, persoalan pengemasan
harus selalu direncanakan sejak awal kegiatan. Dalam konteks yang berbeda dapat
diambil sebuah contoh mengenai alat listrik dan mekanik yang sering sekali
memberikan kesulitan kepada packaging-disainer untuk merancang suatu bahan
kemasannya. Akan tetapi apabila perencanaan pengemasan sudah dipikirkan sejak
awal yakni pada saat rancang bangun maka penempatan produk dapat disesuaikan
dan juga bahan kemasan yang dibutuhkan menjadi sederhana, murah serta memuaskan.
Jika
berencana untuk merubah kemasan yang ada dan mengembangkannya kearah kemasan
yang baru, seluruh aspek dari produksi harus ditinjau serta diadaptasikan
seluruh kebutuhan pada kemasan baru tersebut. Proses produksi haruslah dipelajari
secara keseluruhan dari semua hal yang kritis agar tidak terjadi hambatan
termasuk juga yang perlu mendapatkan perhatian ialah jalur pekerjaan layout,
work flow, serta metoda pekerjaan.
Informasi
yang didapatkan dibandingkan dengan kebutuhan hasil dari analisa yang
dikoordinasikan ialah esensial untuk menyederhanakan proses produksi, pemilihan
bahan kemasan serta over wrap maupun merubah type bahan baku yang dipakai dalam
kemasan.
Meskipun
masalah kemasan dianggap sebagai hal yang penting, akan tetapi harus diingat juga
bahwa produsen bukan menjual kemasan, meskipun sektor pengemasan tersebut
sangat penting tetapi hal ini juga akan menambah biaya pada produksi.
Pengemasan yang berlebihan harus dihindari dan juga sebaliknya pengemasan yang
tidak memenuhi syarat tidak juga diharapkan, seluruh data dan fakta yang
penting serta tersedia harus diperhatikan sebelum akhirnya kemasan yang efektif
akan didisain. Bisa disimpulkan bahwa hal yang perlu dimasukkan dalam
perhitungan antara lain yaitu:
1)
Fakta
tentang produk
2)
Pemikiran
tentang pemasaran
3)
Fakta
tentang cara distribusi
Fakta
tentang produk termasuk hal yang sangat berpengaruh pada kestabilan produk dan
cara proteksi yang dibutuhkan agar tidak terjadi kerusakan produk tersebut. Dalam
konteks kerusakan produk, termasuk didalamnya adalah kerusakan yang diakibatkan
gas oksigen, uap air, karena sifatnya yang cenderung merusak akan menentukan
proteksi yang dibutuhkan. Selanjutnya yang juga berpengaruh ialah bentuk fisik
dari produk gas, padat, liquid, dan sifat yang korosif, mudah menguap ataupun
secara kimia aktif dalam kondisi tertentu yang akan bersenyawa dengan produk
lain.
Selain
itu aspek pemasaran perlu juga untuk diperhatikan, bagaimana unit dari sale sedang
untuk consumer goods serta engineering item, berat dari produk memperoleh
perhatian. Faktor mengenai metode distribusi harus dikaitkan dengan hambatan
yang mungkin akan ditemukan pada setiap tahap perjalanan produk dari pabrik
sampai pada konsumen akhir. Sebagai tambahan perlu juga diperhatikan hambatan
dalam proses distribusi dan agar perhatian ditekankan pada kebutuhan setiap
tahap, seperti misalnya apakah produk yang bersangkutan akan diatur dalam palet
atau akan diatur secara bertumpuk baik dalam gudang ataupun dalam transportasi.
Faktor
pemasaran termasuk didalamnya citra yang bisa diberikan oleh produk, type dari
penjual eceran, harga dari produk tersebut secara keseluruhan yang diharapkan
dapat dijual, faktor lainnya ialah identifikasi produk, cara penggunaan dan
pack disain dari uraian diatas bisa disimpulkan sebagai berikut:
a.
Kemasan
harus bisa menjual apa yang diproteksinya serta harus memproteksi apa yang akan
dijualnya.
b.
Kemasan
mencakup:
1)
Proteksi
terhadap produk
2)
Sales
appeal
3)
Biaya
minimum secara menyeluruh
c.
Kemasan
yang efektif harus mencakup:
1)
Produk
2)
Distribusi
3)
Aspek
pemasaran
Dari
uraian yang dijelaskan diatas terlihat bahwa adanya tekanan dari beberapa aspek
dan kepentingan terhadap kemasan, hal tersebut merupakan prinsip umum yang
perlu untuk ditaati.
Posting Komentar untuk "PRINSIP PENGEMASAN"
Berkomentarlah sesuai topik pembahasan artikel, dan jangan ragu untuk menegur kami apabila ada kesalahan dalam artikel. Terima kasih.