Contoh dan Cara Menyusun Surat Penagihan
Contoh dan Cara Menyusun Surat Penagihan
Dalam
prakteknya sering sekali terjadi dengan bebagai alasan debitor tidak selalu bisa
membayar hutang pada tanggal jatuh tempo pembayarannya, upaya yang biasanya
dilakukan oleh perusahaan (kreditor) untuk mengatasi hal tersebut antara lain
dengan pengiriman surat penagihan ataupun petugas bagian penagihan (colector) yang datang langsung ke tempat
debitor.
Dalam hal ini apapun upaya yang dilakukan oleh perusahaan pada
hakikatnya bertujuan untuk agar piutang bisa dibayarkan oleh debitor. Namun hal
ini perlu memperhatikan juga aspek-aspek obyektifitas, etika, serta kesopanan.
Surat
penagihan bisa dibuat dalam beberapa tahap penekanan,tergantung kepada status
piutang yang bersangkutan dalam artian apakah piutang yang jatuh tempo atau
piutang yang sudah lewat jatuh tempo. Surat penagihan yang biasa dibuat oleh
perusahaan antara lain yaitu:
a)
Surat
tagihan yang sifatnya menjelaskan. Surat penagihan seperti ini umumnya akan dikirimkan
kepada debitor piutang yang sudah lewat tanggal jatuh tempo pembayaran. Contohnya
bisa dilihat pada gambar surat dibawah.
b)
Surat
penagihan yang sifatnya mengingatkan debitor. Surat penagihan seperti ini akan dikirimkan
secara periodik kepada seluruh debitor dalam bentuk pernyataan piutang. Bisa
itu dalam bentuk pernyataan saldo akhir, pernyataan satuan, atau bisa juga
dalam bentuk pernyataan faktur yang masih belum dibayar seperti yang telah
dibahas sebelumnya.
c)
Surat
penagihan yang sifatnya teguran, surut ini dikirimkan apabila tidak ada
tanggapan dari debitor atas surat tagihan tahap kedua, biasanya akan disertai
dengan sanksi bisnis.
Seperti
yang telah disebutkan diatas, surat penagihan harus bersifat obyektif, dalam
artian informasi tentang piutang yang disampaikan kepada para debitor harus bersumber
dari data ataupun dokumen yang bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Oleh
sebab itu surat penagihan yang dibuat berdasarkan data kartu piutang lebih dahulu
harus diteliti kecocokannya dengan dokumen-dokumen terkait, seperti memo kredit,
faktur penjualan, dan bukti penerimaan kas. Berikut ini adalah surat penagihan
yang dibuat oleh PT Puspa Persada untuk PD Darma Utama yang berisi penjelasan
tentang piutang yang sudah lewat jatuh tempo:
Posting Komentar untuk "Contoh dan Cara Menyusun Surat Penagihan"
Berkomentarlah sesuai topik pembahasan artikel, dan jangan ragu untuk menegur kami apabila ada kesalahan dalam artikel. Terima kasih.