Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Seperti
yang telah kita ketahui bersama bahwa pengertian pemasaran menurut Phillip
Kottler adalah kegiatan manusia (para individu dan organisasi) yang diarahkan
untuk memenuhi serta memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen melalui proses pertukaran.
Dengan adanya bantuan dari fungsi pemasaran, produk ataupun jasa yang ditawarkan
akan diolah sedemikian rupa dengan menggunakan konsep bauran pemasaran atau
yang dikenal jugan dengan sebutan marketing mix.
Marketing mix merupakan strategi dalam bidang
pemasaran yang difokuskan pada menciptakan rasa puas para konsumen terhadap
produk, promosi, serta distribusi produk. Sementara keputusan perusahaan dalam
membuat produk ialah menyangkut penentuan bentuknya, warnanya, ukurannya, modelnya,
mereknya, manfaatnya, garansinya, pembungkusnya, kualitasnya, servisnya dan
lain sebagainya.
Sementara
itu faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam menetapkan strategi harga
ialah harus bisa menetapkan harga pokok, pembiayaannya, harga jualnya, keuntungannya,
saingannya, jumlah potongannya, cara pembayarannya, dan lain sebagainya. Dalam
penetapan promosi, perusahaan memikirkan periklanannya, , promosi penjualan
produk, publisitasnya, personal sellingnya dan sebagainya. Variabel-variabel dari
marketing mix tersebut bisa digunakan
sebagai dasar untuk mengambil suatu strategi pemasaran dalam usaha untuk
memperoleh posisi yang kuat di dalam pasar. Masing-masing variabel marketing mix tersebut bisa dibuat dalam
beberapa tingkatan, yang antara lain yaitu:
1)
Kualitas
produk dan harga yang tinggi
2)
Kualitas
produk dan harga yang sedang
3)
Kualitas
produk dan harga yang rendah
Masing-masing
variable dengan tingkatan kualitas produk dan harganya ini, berkaitan dengan
dasar-dasar segmentasi pasar dan juga marketing
mix. Selain adanya kaitan yang erat antara segmentasi pasar dengan marketing mix, juga adanya hubungan yang
baik dengan penetapan pasar. Berdasarkan analisis dan juga ramalan permintaan, perusahaan
harus mengertahui adanya pasar tertentu yang dianggap paling baik serta sangat
potensial.
Dalam
hal ini perusahaan harus mewawancarai sejumlah konsumen dan menanyakan sesuatu mengenai
atribut produk yang ditawarkannya. Atribut-atribut produk yang diinginkan oleh
konsumen itu, menyangkut masalah kualitas, model, manfaat, harga, warna,
bentuk, dan lain sebagainya. Adapun pola dari atribut-atribut produk yang
ditentukan oleh perusahaan diantaranya yaitu:
a.
Preferensi
yang Homogen
Preferensi
yang homogen menunjukkan suatu pasar dimana para konsumen dasarnya memiliki preferensi
yang sama terhadap suatu produk yang diinginkannya baik itu tentang kualitasnya
maupun tentang harganya.
b.
Preferensi
yang Menyebar
Preferensi
yang menyebar dalam produk tanpa ada penunjukkan secara konsentrasi. Di sini
para konsumen memiliki preferensi yang berbeda-beda mengenai keinginannya terhadap
produk yang dibuat atau diproduksi oleh perusahaan.
c.
Preferencsi
yang Berkelompok
Kelompok-kelompok
yang ada dalam produk disebut dengan kelompok segmen pasar natural. Perusahaan
yang memasuki pasar seperti ini, memiliki 3 (tiga) alternatif, antara lain
yaitu:
1) Undifferentiated
Marketing
Dalam
hal ini perusahaan, menetapkan posisi merek produknya dengan harapan bisa
menarik seluruh golongan, misalnya seperti memasarkan suatu produk dengan
kualitas tinggi dengan harga yang rendah.
2) Differentiated
Marketing
Dalam
hal ini perusahaan membuat beberapa merek dan masing-masing dari merek produk
tersebut ditempatkan pada segmen pasar yang berbeda-beda.
3) Concentrated
Marketing
Sementara
itu dalam hal ini perusahaan menetapkan posisinya pada segmen pasar yang
terbesar, misalnya seperti pada segmen produk yang berkualitas tinggi dengan
harga yang tinggi pula ataupun produk yang berkualitas rendah dengan harga yang
rendah pula.
Mengembangkan Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Apabila
perusahaan telah memutuskan dan menetapkan strategi penentuan posisinya, maka hendaknya
perusahaan mempersiapkan perencanaan yang rinci tentang bauran pemasaran (marketing mix). Hal tarsebut karana
bauran pemasaran (marketing mix)
merupakan salah satu konsep utama dalam pemasaran modern. Untuk mengetahui dengan
jelas tentang arti bauran pemasaran (marketing
mix) bisa diketahui dari definisi berikut ini:
Bauran
Pemasaran (Marketing Mix) adalah
perangkat variable-variabel pemasaran yang terkontrol yang digabungkan oleh perusahaan
untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan dalam pasar sasaran (target
market). Konsep bauran pemasaran (marketing
mix) merupakan segala usaha yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk
mempengaruhi permintaan akan produknya.
Komponen-komponen
pokok baruran pemasaran (marketing mix)
yang bisa perusahaan gabungkan terdiri dari 4 variable yang dikenal dengan
sebutan 4P tradisional dan ada sebagai tambahan untuk pemasaran jasa, yakni 3P.
4P tradisional berlaku untuk pemasaran barang, rinciannya ialah sebagai
berikut:
1. P1 = Produc/Produk (Jasa)
Produk
merupakan titik sentral dari kegiatan pemasaran (marketing). Seluruh kegiatan pemasaran lainnya digunakan untuk
menunjang pemasaran produk. Kebijaksanaan tentang produk ataupun jasa meliputi jumlah
barang atau jasa yang akan ditawarkan oleh perusahaan, pelayanan khusus yang
ditawarkan oleh perusahaan guna mendukung penjualan barang dan jasa, serta
bentuk barang maupun jasa yang ditawarkan. Produk adalah elemen yang paling
penting karena dengan inilah perusahaan berusaha untuk memenuhi "kebutuhan
dan keinginan" konsumen. Akan tetapi keputusan terseut tidak berdiri sendiri
sebab produk atau jasa sangat erat kaitannya dengan target market yang dipilih.
Sementara sifat dari produk atau jasa tersebut antara lain yaitu:
a)
Tidak
Berwujud
Jasa
memiliki sifat tidak berwujud, karena tidak bisa dilihat, diraba, dirasa,
didengar ataupun dicium, sebelum adanya transaksi pembelian.
b)
Tidak
Bapat Dipisahkan
Produk
jasa tidak bisa dipisahkan dari sumbernya, apakah sumber tersebut merupakan
orang ataupun sebuah benda. Contoohnya jasa yang diberikan oleh sebuah hotel
tidak akan bisa terlepas dari bangunan hotel itu sendiri.
c)
Berubah-ubah
Bidang
jasa sebenarnya sangat mudah untuk berubah-ubah, hal ini karena jasa ini sangat
tergantung pada siapa yang menyajikannya, kapan disajikan serta dimana
disajikannya. Misalnya seperti jasa yang diberikan oleh sebuah hotel berbintang
satu akan sangat berbeda dengan jasa yang diberiakan oleh hotel berbintang dua
atau lima.
d)
Daya
Tahan
Jasa
tidak bisa disimpan. Seorang pelanggan yang sudah memesan sebuah kamar hotel
akan dikenakan biaya sewa, meskipun pelanggan tersebut tidak menempati kamar
yang sudah ia sewa tersebut.
2. P2 = Price
Masalah
kebijaksanaan harga turut serta menentukan keberhasilan pemasaran suatu produk.
Kebijaksanaan harga bisa dilakukan pada setiap level lembaga yakni
kebijaksanaan harga oleh produsen, grosir dan juga retailer.
Harga
disini bukan berarti harga yang murah ataupun harga tinggi akan tetapi yang
dimaksudkan yaitu harga yang tepat. Bagaimana cara menentukan harga yang tepat
sangat tergantung pada berbagai faktor, misalnya faktor kualitas barang, harga
pokok barang, daya beli masyarakat, konsumen yang dituju, keadaan persaingan, dan
lain sebagainya.
a)
Produsen
Kaum produsen bisa menetapkan harga dalam dua
bentuk, yang antara lain yaitu:
1) Harga Setinggi Mungkin (skiming
price)
Harga
tinggi ini bisa dilakukan karena belum ada saingan, produk dipasarkan untuk
orang kaya. Dan produsen mengharapkan laba yang sangat besar untuk menutup
biaya-biaya penelitian untuk menciptakan barang baru tersebut.
2) Harga Serendah Mungkin (Penetration Price)
Produsen
bisa juga menetapkan harga serendah mungkin yang disebut juga dengan penetration
price. Tujuan penetapan harga yang rendah ini adalah untuk menerobos produk
masuk ke pasar.
b)
Kebijaksanaan
Harga Grosir
Grosir
atau disebut juga dengan pedagang besar bisa membuat kebijaksanaan harga dengan
memberikan sebuah diskon. Diskon yang diberikan oleh grosir kepada retailer
bisa berbentuk potongan pembayaran tunai, membeli dalam jumlah yang banyak,
ataupun melihat seberapa jauh dekatnya jarak lokasi pedagang eceran tersebut.
Itu berarti grosir memperimbangkan biaya transportasi dalam pengangkutan barang
yang bersangkutan.
c)
Kebijaksanaan
Harga Retailer
Terdapat
beberapa macam kebijaksanaan harga yang dilakukan oleh retailer, antara lain yaitu:
1) Margin Princing
Dalam
hal ini penetapan harga berdasarkan kira-kira, asal sudah ada untungnya maka
produk langsung saja dijual. Kebijaksanaan harga ini banyak dipakai oleh
pedagang kaki lima. Mereka menawarkan harga tertentu, kemudian ditawar oleh
pembeli apabila sudah ada untungnya maka barang tersebut langsung dijual oleh
penjual tersebut.
2) Price Lining
Penetapan
harga price lining banyak dilakukan oleh
toko yang menjual baju kaos, sandal dan sepatu. Misalnya seperti kaos dari
berbagai ukuran dan merek ditumpuk dalam suatu kotak dan diberi harga yang sama.
Para pembeli hanya tinggal memilih barang yang ia sukai namun harganya sama.
3) Competitors Price
Untuk
mendapatkan reputasi sebagai toko yang murah adakalanya toko akan memasang
harga murah untuk barang-barang yang sudah dikenal umum. Bahkan ada kalanya juga
orang menjual dengan rugi barang-barang yang dikenal umum tersebut sebagai cara
untuk menarik pelanggan.
4) Judgement Pricing
Dalam
hal ini penetapan harga berdasarkan perkiraan. Bisanya dalam satu kodi ataupun
satu lusin barang ada satu atau dua potong yang bagus. Barang yang bagus ini akan
diberi harga lebih tinggi dari pada barang yang lainnya. Dan akan ditempatkan
di pojok toko dekat barang-barang yang harganya mahal. Barang yang harga mahal
ini terkadang lebih cepat laku dibandingkan barang dengan harga yang lebih
murah.
5) Costumary Prices
Dalam
jangka panjang harga suatu barang akan tetap stabil tidak ada perubahan. Jika harga
bahan baku meningkat maka harga pokok juga akan meningkat. Tetapi produsen
tidak ingin menaikan harga jualnya. Mereka menetapkan harga jual tidak dinaikan,
akan tetapi kuantitas ataupun kwalitas produk akan diturunkan. Contohnya harga
kertas satu rim isi 500 lembar harganya yaitu Rp 20.000,- karena harga kertas naik,
tetapi harga jual tetap sebesar Rp 20.000,-/rim (tapi isinya menjadi hanya 400
lembar).
6) Odd Prices
Penetapan
harga ini biasa digunakan di super market yakni berupa harga ganjil. Misalnya
harga Rp. 49.950,- ataupun harga Rp 2.975,-.
7) Combination Offers
Dalam
hal ini akan diadakan penawaran kombinasi antara dua jenis barang seperti misalnya
penawaran sikat gigi dengan odol, sisir dengan minyak rambut dan lain
sebagainya. Harganya akan dipasang satu macam. Konsumen yang membutuhkan barang
tersebut akan merasa membeli murah hal ini karena mereka membayar satu macam
harga untuk dua macam barang.
3. P3 = Place = Saluran Distribusi
Sebelum
produsen memasarkan produk-produknya, maka sudah ada perencanaan mengenai pola
distribusi yang akan dilakukan. Dalam hal ini sangat penting sekali perantara
dan pemilihan saluran distribusinya. Perantara ini sangat penting karena dalam
segala hal mereka selalu berhubungan dengan konsumen.
4. P4 = Promotion
Promosi
dan produk tidak bisa dipisahkan, keduanya saling berangkulan untuk suksesnya sebuah
pemasaran. Dalam hal ini harus ada keseimbangan, produk yang baik yang sesuai dengan
selera konsumen, diiringi dengan teknik promosi yang tepat dan efektif akan
sangat membantu suksesnya sebuah usaha pemasaran (marketing).
Yang
termasuk dalam kombinasi promosi ini ialah kegiatan-kegiatan seperti personal
selling, promosi penjualan, advertising, publicity, yang semuanya oleh
perusahaan digunakan untuk meningkatkan penjualannya.
Advertising
adalah berita
mengenai barang dan jasa dimana pengertian yang lebih lengkap mengenai
advertising adalah bentuk presentasi atau penyajian dan promosi tentang ide,
barang-barang, ataupun jasa yang dilakukan oleh sponsor tertentu. Dalam
kegiatan ini termasuk bentuk-bentuk iklan di media cetak atau elektronik, poster,
papan reklame, spanduk, dan lain sebagainya.
Personal
Selling ialah
presentasi melalui percakapan satu ataupun dua orang penjual untuk tujuan
melakukan sebuah penjualan. Personal Selling ini bisa terjadi di toko, di
rumah-rumah ataupun di tempat-tempat perusahaan yang dikunjungi oleh agen
agen-agen penjual.
Lalu ada Sales Promotion yang berarti promosi penjualan
yakni memberi dorongan kepada pembeli yang hanya mau membeli suatu produk
dengan imbalan akan memperoleh hadiah ataupun bonus tertentu. Umumnya sales
promotion ini dilakukan pada periode tertentu. Hadiah-hadiah yang diberikan
bisa dilakukan melalui jual obral, undian, atau korting. Tujuan diadakan sales promotion
ialah untuk:
a)
Menarik
para pembeli baru
b)
Meningkatkan
daya beli
c)
Memberi
penghargaan kepada pemakai yang lama
d)
Meningkatkan
jumlah penjualan jangka pendek
e)
Menghindarkan
konsumen lari ke merek lain
Sementara itu Public Relations atau Publicity bertujuan
untuk memberikan citra yang baik dari masyarakat terhadap perusahaan. Melalui
publicity bisa dibentuk pandangan yang baik dan membuang berita-berita negatif
terhadap perusahaan. Contoh publicity diantaranya mengundang para wartawan untuk
berkunjung ke perusahaan, memberikan sebuah wawancara lalu kemudian memuat
berita-berita perusahaan di surat kabar tanpa adanya pembayaran.
Tambahan
lainnya untuk jasa yaitu:
5. P5 = People
People
disini ialah unsur orang atau manusia yang melayani terutama dalam perusahaan
yang menjual jasa. Yang termasuk dalam P5 ini yaitu unsur pimpinan yang
mengambil keputusan, dan juga unsur karyawan yang melayani konsumen. Disini karyawan
perlu diberi pelatihan dan pengarahan agar bisa melayani konsumen dengan baik.
6. P6 = Physical Evidence
Physical
evidence adalah bukti fisik yang dimiliki oleh perusahaan jasa. Contohnya untuk
penjualan jasa transportasi, konsumen akan memperhatikan kondisi mobil yang dipergunakan,
sementara untuk jasa hotel konsumen akan melihat tampilan hotel, kamar, serta berbagai
fasilitas yang ada didalamnya.
7. P7 = Process
Adalah
tentang bagaimana proses dilakukan sampai jasa yang diminta oleh konsumen yang
bersangkutan diterima dengan memuaskan. Apakah cukup puas menerima jasa,
layanannya cepat, akurat, rapih, bersih, tepat waktu dan lain sebagainya.
Posting Komentar untuk "Bauran Pemasaran (Marketing Mix)"
Berkomentarlah sesuai topik pembahasan artikel, dan jangan ragu untuk menegur kami apabila ada kesalahan dalam artikel. Terima kasih.