Mengumpulkan Informasi di Lapangan dalam Riset Pemasaran
Mengumpulkan Informasi di Lapangan dalam Riset Pemasaran
Di
dalam tahap merencanakan dan juga melaksanakan penelitian formal bisa dimulai
dengan cara menentukan sumber-sumber informasi datanya, diteruskan dengan cara
menentukan sumber-sumber informasi data, lalu kemudian diteruskan dengan cara
menentukan metode pengumpulan data primer. Lalu setelah itu si peneliti
menyiapkan daftar pertanyaan (kuisioner) dan mencoba pertanyannya, menentukan sampelnya,
serta terakhir mengumpulkan data-data yang ada di lapangan.
Dengan
metode yang telah ditetapkan, dan dibekali dengan daftar pertanyaan-pertanyaan,
para petugas riset bisa bekerja dengan baik pada saat mengumpulkan data-data
yang dibutuhkan. Tahap pengumpulan informasi data di lapangan biasanya biayanya
sangat mahal dan kemungkinan besar banyak kesalahannya.
Adapun
kesulitan-kesulitan dalam mengumpulkan informasi data di lapangan, antara lain
yaitu sebagai berikut:
a. Adanya
Penolakan untuk Bekerja Sama
Sesudah
pelaksana riset menjumpai orang (responden) yang dimaksud untuk diwawancarai, ternyata
akhirnya responden tersebut menolak untuk diwawancarai.
b.
Bias Dari Responden Sendiri
Untuk
menghidari bias (penyimpangan) dari para responden, pewawancara harus
menganjurkan ataupun mengarahkan cara menjawab yang baik, teliti, tepat, dan
benar ke pada para responden agar tujuan riset yang diinginkan bisa berhasil.
c. Bias
Dari Pewawancara Sendiri
Pewawancara
mungkin saja melakukan bias (penyimpangan), sehingga bisa mengakibatkan
prasangka dalam proses wawancara dengan para responden. Hal ini mungkin saja disebabkan
karena faktor usia, jenis kelamin atau gaya bicara dalam wawancara tidak sedap untuk
didengar dan sebagainya.
A. Strategi
Pengumpulan Informasi Data di Lapangan
Seorang
peneliti riset pemasaran harus mempunyai pengetahuan mengenai cara-cara didalam
mengumpulkan data. Sumber data tersebut mengenai cara-cara di dalam mengumpulkan
data. Sumber data tersebut mungkin saja diperoleh dari data primer dan data
sekunder. Data primer ialah yang harus dikumpulkan oleh seorang pelaksana riset
langsung dari konsumen sendiri, sementara data sekunder yaitu data yang perlu
disusun kembali, karena data ini tersedia dari perusahaan sendiri, pemerintah
dan sebagainya. Pengumpulan data primer yang diperlukan, bisa dilakukan dengan 4
macam cara. Antara lain yaitu:
1.
Pengumpulan
Informasi Data dengan Observasi
Pelaksana riset pemasaran ini harus aktif didalam
mengumpulkan data-data dari para pembeli, para pelanggan, para pesaing dan sebagainya.
Pengamatannya bisa dilakukan dengan cara observasi. Pengamatan dengan cara
observasi ini harus dilaksanakan dengan menyelidiki proses pemasaran secara
khusus, sehingga bisa diketahui dan dipelajari teknik penjualannya, tingkah
laku para langgannnya, pembeliannya, jumlahnya para pembeli dan sebagainya.
Cara observasi sering digunakan didalam penelitian bidang sosial dan juga ekonomi,
dimana objeknya tidak dapat diajak wawancara. Observasi bisa dilakukan kepada
para pelayan toko, terhadap jenis barang yang dibeli serta disukai oleh para
pembeli dan sebagainya.
2. Pengumpulan
Informasi Data dengan Eksperimen
Metode eksperimen ini sudah terpilih ke dalam
lingkungan yang terkontrol, sehingga secara sistematis bisa memperlihatkan
hubungan antara sebab dan akibat. Dengan terkontrolnya berbagai variabel ini, maka
metode eksperimen bisa mengetahui berbagai sikap maupun gerak-gerik para
responden yang sekiranya bisa mempengaruhi kegiatan pemasaran.
3. Pengumpulan
Informasi Data dengan Survai
Cara umum untuk memperoleh informasi data yang baru
di lapangan ialah dengan cara survai. Pengumpulan data dengan cara survai bisa
menghasilkan informasi tentang sikap, tingkah laku, opini konsumen dan
sebagainya. Cara pengumpulan informasi data melalui survai bisa digunakan untuk
merencanakan bentuk produk, penjualan, periklanan, promosi, saluran distribusi
dan variabel-variabel pemasaran lainnya.
4. Pengumpulan
Informasi dengan Interview atau Wawancara
Wawancara ialah tanya jawab antara petugas riset
dengan para responden, pimpinan perusahaan, para langganan dan sebagainya. Pada
umumnya para petugas riset akan membawa daftar pertanyaan (kuisioner) untuk
diisi dengan keterangan-keterangan.
B. Pelaporan
Hasil Riset Pasar
Hasil riset pasar dari berbagai sumber akan dituangkan
ke dalam suatu laporan yang sistematis serta diajukan kepada pimpinan divisi
pemasaran ataupun kepada pimpinan perusahaan sebagai suatu informasi pasar.
Dari laporan riset pasar tersebut pimpinan atau manajemen perusahaan bisa
mendapatkan sebuah masukan sebagai bahan perimbangan untuk menentukan kebijakan
pemasaran yang nantinya akan ditempuh.
Laporan hasil riset pasar tersebut akan diolah
serta didiskusikan oleh manajemen perusahaan dalam rangka membuat
keputusan-keputusan untuk:
1) Menetapkan
rencana pemasaran suatu produk (termasuk didalamnya penetapan tentang jenis produk,
harga, tempat, serta pola pemasaran).
2) Menganggarkan
biaya pemasaran.
3) Merumuskan
pengorganisasian pemasaran.
4) Menetapkan
sistem pengendalian pemasaran.
5) Menetapkan
strategi pertahanan terhadap perusahaan pesaing dan lain sebagainya.
Posting Komentar untuk "Mengumpulkan Informasi di Lapangan dalam Riset Pemasaran"
Berkomentarlah sesuai topik pembahasan artikel, dan jangan ragu untuk menegur kami apabila ada kesalahan dalam artikel. Terima kasih.