Pengorganisasian: Pengertian, Peran, Prinsip, Fungsi, dan Proses Pengorganisasian
Pengorganisasian: Pengertian, Peran, Prinsip, Fungsi, dan Proses Pengorganisasian
Menurut
S.C. Certo istilah pengorganisasian dapat diartikan sebagai “proses terciptanya
penggunaan secara tertib terhadap seluruh sumber daya yang dimiliki oleh sistem
manajemen.” Kata secara tertib disini menekankan bahwa penggunaan tersebut berdasarkan
pada tujuan serta penggunaan sumber daya yang benar sehingga tidak
mengakibatkan pemborosan sumber daya dalam proses pencapaian tujuan tersebut.
Proses
pengorganisasaian yang dilaksanakan oleh para manajer diantaranya yaitu:
pembagian pekerjaan, memberikan tugas kepada orang-orang untuk mengerjakannya,
mengalokasikan sumber daya yang dimiliki, serta mengkoordinasikan upaya-upaya
yang akan ditempuh.
Sesudah
rencana selesai disusun, maka para manajer harus bisa mengorganisasikan sumber
daya yang dimiliki agar bisa melaksanakannya secara layak. “Organisasi merupakan
hasil dari proses pengorganisasian”. Menurut
pendapat Henry Fayol, pengorganisasian yang layak dari sumber daya organisasi
akan mampu secara efektif meningkatkan efesiensi dan efektivitas penggunaannya.
Organisasi
sendiri bisa dilihat dari dua sudut pandang, antara lain yaitu pertama organisasi
sebagai kesatuan “entity” dan kedua organisasi sebagai sebuah proses. Sebagai
kesatuan, organisasi merupakan kumpulan manusia yang dipersatukan oleh suatu
tata hubungan yang formal untuk mencapai tujuan organisasi.
Setidaknya
terdapat tiga (3) karakteristik umum organisasi sebagai entity, antara
lain yakni:
1)
Terdiri
dari sejumlah manusia
2)
Memiliki
tujuan tertentu yang ingin dicapai
3)
Memiliki
formalitas yang mengatur peranan dari setiap orang.
Sementara
itu organisasi sebagai proses, adalah proses untuk menyusun komponen-komponen
organisasi hingga mempunyai struktur tertentu. Komponen-komponen yang dimaksud
yaitu tugas, manusia, serta sistem manajemen.
Peran Pengorganisasian
Fungsi
pengorganisasian mempunyai peranan yang sangat penting di dalam sistem
manajemen, hal ini karena proses pengorganisasian adalah mekanisme utama yang
digunakan oleh para manajer untuk menggerakkan rencana yang sudah disusun.
Pengorganisasian
yang baik akan bisa menciptakan serta memelihara hubungan antara seluruh sumber
daya organisasi dengan menunjukkan sumber daya mana yang harus dipergunakan
untuk suatu aktivitas tertentu, kapan harus digunakan, dimana, dan bagaimana
cara menggunakannya. Upaya pengorganisasian yang tersusun secara baik akan
menghindarkan seorang manajer dari penduplikasian kegiatan serta sumber daya
yang menganggur.
Prinsip-Prinsip Pengorganisasian
Organisasi
adalah sebuah wadah dimana berlangsungnya proses-proses pengorganisasian sumber
daya-sumber daya organisasi yang ada. Oleh karena itu dibutuhkan suatu prinsip
yang akan melandasi kegiatan-kegiatan pengorganiasasian dalam sistem manajemen.
Prinsip-prinsip tersebut antara lain yaitu:
1.
Kekuasaan
dan Tanggung Jawab
Kekuasaan
selalu terkait serta diikuti oleh sebuah tanggung jawab.
2.
Disiplin
Disiplin
merupakan rasa hormat pada aneka kesepakatan yang mungkin berbentuk kerja keras,
kepatuhan, dan pengorbanan. Tumbuhnya disiplin memerlukan pemimpin yang baik
dalam seluruh tingkatan.
3.
Keterpaduan
Arah
Setiap
kelompok aktivitas yang mempunyai tujuan yang sama harus mempunyai seorang
pimpinan dan rencana.
4.
Kesatuan
Perintah
Setiap
orang dalam organisasi hanya menerima perintah dari satu orang atasan saja.
5.
Subordinasi
Kepentingan
Subordinasi
kepentingan pribadi pada kepentingan organisasi.
6.
Sentralisasi
Tingkat
pemusatan atau penyebaran kekuasaan.
7.
Remunerasi
Remunerasi
dan cara pembayaran harus adil serta memberikan kepuasan kepada semua pihak yang
terlibat baik karyawan ataupun atasan/pimpinan.
8.
Keteraturan
Keteraturan
yang diatur dalam aturan main organisasi, adalah dimaksudkan agar setiap orang mempunyai
tugas dan tanggung jawab, dan hak masing-masing yang mendukung tercapainya
tujuan organisasi.
9.
Inisiatif
Inisiatif
berkaitan dengan proses untuk memikirkan dan melaksanakan rencana. Organisasi
harus bisa mendorong semua anggota organisasi untuk berinisiatif, supaya mereka
menjadi puas.
10. Rantai Kekuasaan
Rantai
kekuasaan dimulai dari tingkatan yang tertinggi sampai dengan tingkatan terendah
harus disesuaikan dengan kebutuhan serta jika memungkinkan lebih baik
dipersingkat.
11. Stabilitas Hubungan Kerja
Manajemen
yang baik akan terusa meminimalisasikan terjadinya keluar-masuknya karyawan “turn
over” pada tingkatan yang wajar sehingga tidak akan terlalu mengganggu
kinerja organisasi.
12. Keadilan
Aturan
main serta pelaksanaannya, dimana peranan pemimpin menjadi sangat penting,
dibuat secara adil, sehingga akan membangkitkan kesetiaan dan pengabdian dari
para karyawan.
13. “Team Work”
Kerjasama
Tim, sangat penting bagi organisasi dimana komunikasi sangat perlu dikembangkan
didalamnya untuk membentuk team work yang baik.
Fungsi Pengorganisasian
Fungsi
dari proses pengorganisasian bisa jabarkan dengan melihat bahwa organisasi yang
baik serta maju didorong oleh empat atribut, empat atribut tersebut antara lain
yaitu:
1.
Appropriateness
Organisasi
harus bisa mempermudah proses pencapaian tujuan.
2.
Efficiency
Organisasi
harus bisa mendukung terjadinya proses-proses untuk memperoleh hasil yang
maksimal dengan pengorbanan yang minimum.
3.
Adequacy
Organisasi
harus bisa mempermudah pemecahan masalahnya.
4.
Effectiveness
Organisasi
harus bisa mewadahi proses-proses usaha serta proses-proses manajemen yang
dibutuhkan untuk mencapai suatu hasil.
Proses Pengorganisasian
Proses
pengorganisasian terdiri dari lima (5) langkah yang terjadi secara kontinue (terus-menerus/berkelanjutan)
dimana didalam pelaksanaan proses ini perlu dilakukan penyesuaian untuk
mempertahankan serta meningkatkan efektivitas organisasi.
Tahapan
atau proses pengorganisasian antara lain sebagai berikut:
1)
Merefleksikan
tujuan dan rencana
2)
Menetapkan
tugas-tugas utama, yakni merinci semua pekerjaan yang harus dilaksanakan organisasi
agar sesuai dengan visi serta misinya.
3)
Membagi
tugas-tugas utama, yaitu membagi beban kerja utama ke dalam aktivitas-aktivitas
yang secara logis serta bisa memadai untuk dilaksanakan oleh seseorang atau
dalam suatu tim.
4)
Mengalokasikan
sumber daya serta arahan untuk tugas-tugas, dimana pada tahap ini dalam
mengkombinasikan antara pekerjaan secara logis dan efesien serta menetapkan
suatu mekanismen untuk mengorganisasikan antar pekerjaan.
5)
Mengevaluasi
hasil-hasil dari strategi pengorganisasian yang sudah dilakukan.
Posting Komentar untuk "Pengorganisasian: Pengertian, Peran, Prinsip, Fungsi, dan Proses Pengorganisasian"
Berkomentarlah sesuai topik pembahasan artikel, dan jangan ragu untuk menegur kami apabila ada kesalahan dalam artikel. Terima kasih.