Sistem Pengendalian Organisasi
Sistem Pengendalian Organisasi
Dalam organisasi, dikenal adanya tiga jenis sistem
pengendalian, yakni pengendalian keluaran (output control), pengendalian
perilaku (behavior control), dan yang terakhir pengendalian budaya
organisasi (organizational culture control) yang masing-masing dilaksanakan
dengan mekanisme pengendalian antara lain sebagai berikut:
Sistem Pengendalian yang Efektif
Sistem pengendalian yang bisa diandalkan dan efektif
memiliki karakteristik tertentu yang sifatnya relatif. Namun, sebagian besar
dari sistem pengendalian akan diperkuat oleh ciri-ciri seperti halnya berikut
ini:
1) Akurat
Informasi mengenai hasil prestasi kerja harus
akurat. Mengevaluasi ketepatan informasi yang diterima adalah salah satu tugas
pengendalian paling penting yang dihadapi oleh seorang manajer.
2) Objektif dan Komprehensif
Informasi yang akan dipakai untuk pengawasan harus
bisa dipahami serta dianggap objektif. Sistem informasi yang sulit dipahami
akan menyebabkan kesalahan yang sebetulnya tidak perlu terjadi.
3) Tepat Waktu
Informasi hendaknya segera dimanfaatkan untuk
pengambilan tindakan yang tepat atas suatu masalah agar menghasilkan perbaikan.
4) Dipusatkan pada Titik Pengendalian Strategis
Pengendalian semestinya dipusatkan pada area dimana
kemungkinan terjadinya penyimpangan relatif banyak, dan juga pada area dimana
tindakan koreksi dilakukan dalam waktu dan tempat yang tepat hingga akan lebih efektif.
5) Realistis dari Organisasi
Sistem pengendalian harus bisa digabungkan dengan
realitas organisasi.
6) Ekonomis
Biaya pengendalian semestinya lebih sedikit ataupun
paling banyak sama dengan keuntungan yang didapatkan dalam sistem tersebut.
Caranya adalah bahwa pengeluaran hendaknya harus minimal dengan hasil yang
optimal.
7) Perspektif dan Operasional
Sistem pengawasan yang efektif harus bisa
mengidentifikasikan tindakan korektif apakah yang mesti diambil. Informasi
harus sampai dalam bentuk yang biasa ditangan orang yang bertanggung jawab
untuk mengambil tindakan yang diperlukan.
8) Fleksibel
Sekarang ini hampir seluruh organisasi berada pada
lingkungan yang tidak stabil sehingga perubahan yang terjadi perlu diantisipasi.
Bentuk antisipasi seperti ini perlu didampingi dengan pengawasan agar jalannya
organisasi akan tetap sesuai dengan harapan.
9) Diterima oleh Anggota Organisasi
Idealnya sistem pengendalian bisa menghasilkan
perstasi kerja yang tinggi dikalangan anggota organisasi dengan membangkitkan
perasaan bahwa mereka mempunyai otonomi, tanggung jawab, serta kesempatan untuk
mencapai kemajuan. Terlalu banyak pengendalian yang ketat kerap kali menyebabkan
berkurangnya kepuasaan ataupun motivasi dari para karyawan. Efek negatif seperti
ini harus diperhatikan apabila efisiensi dalam sistem pengendalian sudah
tercapai.
penjelasan 3 sistem organisasi nya kurang nih
BalasHapus