Manfaat Sistem Informasi Manajemen
Manfaat Sistem Informasi Manajemen
Agar informasi yang
dihasilkan oleh sistem informasi bisa bermanfaat bagi manajamen, maka analis
sistem harus dapat mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang diperlukannya,
yakni dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level)
manajemen serta tipe keputusan yang diambilnya.
Berdasarkan pengertian di atas,
maka tersirat bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen (SIM)
adalah supaya organisasi mempunyai informasi yang bermanfaat dalam
pembuatan keputusan manajemen, baik itu yang meyangkut keputusan-keputusan
rutin ataupun keputusan-keputusan yang strategis.
Sehingga Sistem Informasi
Manajemen (SIM) merupakan suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola
organisasi data ataupun informasi yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas-tugas
organisasi. Beberapa fungsi atau manfaat sistem informasi manajemen antara
lain sebagai berikut:
1. Sistem
Informasi Manajemen untuk Pendukung Pengambilan Keputusan
Sebuah sistem keputusan,
yakni model dari sistem dimana keputusan diambil bisa tertutup atau terbuka.
Sebuah sistem keputusan tertutup beranggapan bahwa keputusan dipisah dari masukan
yang tidak diketahui dari lingkungan.
Dalam sistem ini
pengambil keputusan dianggap:
a)
Mengetahui semua
perangkat alternatif dan semua akibat atau hasilnya masing-masing.
b)
Memilih alternatif yang
memaksimalkan sesuatu, misalnya laba, volume penjualan, atau kegunaan.
c)
Memiliki metode (aturan,
hubungan, dan sebagainya) yang memungkinkan dia membuat urutan kepentingan
semua alternatif.
Sementara itu konsep sebuah
sistem keputusan tertutup jelas menganggap orang rasional yang secara logis
menguji seluruh alternatif, mengurutkan berdasarkan kepentingan hasilnya, serta
memilih alternatif yang membawa pada hasil yang terbaik atau maksimal. Model
kuantitatif pengambilan keputusan biasanya ialah model sistem keputusan
tertutup.
Sebuah sistem keputusan
terbuka memandang keputusan berada didalam suatu lingkungan yang rumit dan
sebagian lagi tidak diketahui. Keputusan dipengaruhi oleh lingkungan serta pada
gilirannya proses keputusan kemudian mempengaruhi lingkungan. Pengambilan
keputusan dianggap tidak harus selalu logis dan sepenuhnya rasional, namun
lebih banyak memperlihatkan rasionalitas hanya dalam batas yang dikemukakan
oleh latar belakang, kemampuan menangani suatu model keputusan, pandangan atas
alternatif, dan sebagainya.
2. Sistem
Informasi Manajemen Berdasarkan Aktivitas/Kegiatan Manajemen
Kegiatan dan proses
informasi untuk tiga tingkat ialah saling berhubungan. Contohnya seperti pengendalian
inventaris pada tingkatan operasional sangat bergantung pada proses yang tepat
dari transaksi, lalu pada tingkat pengendalian manajemen. Pembuatan keputusan
mengenai keamanan persediaan dan juga frekuensi memesan lagi sangat bergantung
pada pembetulan ringkasan dari hasil operasi-operasi. Dan pada tingkat
strategi, hasil dalam operasi-operasi serta pengendalian manajemen yang
dihubungkan pada tujuan-tujuan strategi, saingan, tindak-tanduk dan lain sebagainya
untuk mencapai strategi inventaris.
3. Sistem
Informasi ManajemenUntuk Pengendalian Operasional
Pengendalian operasional
adalah proses pemantapan agar kegiatan operasional dilakukan secara efektif dan
efisien. Pengendalian operasional memakai prosedur serta aturan keputusan yang
telah ditentukan lebih dulu. Sebagian besar keputusan dapat diprogramkan. Pendukung
pemrosesan untuk pengendalian operasi terdiri atas:
a)
Proses transaksi
b)
Proses laporan
c)
Proses pemeriksaan
Beberapa contoh berikut
menggambarkan jenis dukungan keputusan yang bisa dibuat dalam sistem
pengendalian operasional, antara lain yaitu:
a)
Suatu pemeriksaan
terhadap file pegawai menjelaskan kebutuhan untuk suatu posisi. Komputer
menyelidiki file pegawai menggunakan program untuk memilih kandidat secara
kasar.
b)
Suatu transaksi penarikan
kembali sediaan menghasilkan suatu dokumen transaksi. Pengolahan transaksi juga
bisa menyelidiki persediaan yang ada, serta memutuskan apakah suatu pesanan
pembelian sediaan harus diadakan.
c)
Laporan rutin dihasilkan
secara periodik. Akan tetapi suatu aturan keputusan yang diprogramkan dalam
suatu prosedur pengolahan laporan dapat menciptakan laporan khusus dalam suatu
bidang masalah. Contohnya: suatu analisis pesanan yang masih belum dilayani
setelah 30 hari.
4. Sistem
Informasi Untuk Pengendalian Manajemen
Informasi pengendalian
manajemen dibutuhkan oleh manajer departemen untuk mengukur pekerjaan,
merumuskan aturan keputusan baru untuk diterapkan personalia operasional, memutuskan
tindakan pengendalian, dan mengalokasi sumber daya. Proses pengendalian
manajemen membutuhkan jenis informasi berikut ini:
a)
Pekerjaan yang telah
direncanakan (standar, ekspektasi, anggaran, dll)
b)
Penyimpangan dari
pekerjaan yang telah direncanakan
c)
Sebab penyimpangan
d)
Analisis keputusan atau
arah tindakan yang mungkin
Keluaran (output) dari
sistem informasi pengendalian manajemen yaitu: rencana dan anggaran, laporan
khusus, laporan yang terjadwal, analisis situasi masalah, keputusan untuk
penelaahan, serta jawaban atas pertanyaan.
5. Sistem
Informasi Untuk Perencanaan Strategis
Tujuan perencanaan
strategis ialah untuk mengembangkan strategi dimana suatu organisasi akan mampu
untuk mencapai tujuannya. Horison waktu untuk perencanaan strategis cenderung cukup
lama, oleh karena itu perubahan mendasar dalam organisasi dapat diadakan, contohnya:
a)
Suatu toko serba ada
dengan toko di pusat kota dapat memutuskan untuk mengubah menjadi suatu toko
obral di luar kota.
b)
Suatu rantai pertokoan
dapat memutuskan untuk mengubah menjadi usaha melalui pesanan.
Aktifitas perencanaan
strategis tidak mesti terjadi dalam suatu siklus periode seperti halnya kegiatan
pengendalian manajemen. Kegiatan ini memang agak tidak teratur, meskipun faktanya
beberapa perencanaan strategis dapat dijadwalkan kedalam perencanaan tahunan
dan juga siklus penganggaran. Beberapa jenis data yang berguna didalam
perencanaan strategis menunjukkan ciri data:
a)
Prospek ekonomi bagi
bidang kegiatan perusahaan dewasa ini.
b)
Kemampuan dan prestasi
organisasi menurut pasaran, negara, dan sebagainya (berdasarkan kebijakan
dewasa ini).
c)
Lingkungan politik dewasa
ini dan perkiraan masa mendatang.
d)
Prospek bagi industri di
daerah lain.
e)
Proyeksi kemampuan dan
prestasi masa mendatang menurut pasaran, negara, dan sebagainya (berdasarkan
kebijakan dewasa ini).
f)
Proyeksi kebutuhan sumber
daya bagi alternatif beberapa strategi.
g)
Kemampuan saingan dan
saham pasar mereka.
h)
Alternatif strategi.
i)
Peluang bagi karya usaha
baru.
Dukungan sistem informasi
untuk perencanaan strategis tidak dapat selengkap seperti halnya bagi
pengendalian manajemen dan pengendalian operasional. Akan tetapi sistem
informasi manajemen bisa memberi bantuan yang cukup dalam proses perencanaan
strategis, seperti misalnya:
a)
Proyeksi kemampuan
mendatang dapat dikembangkan oleh data masa lampau dan diproyeksikan ke masa
mendatang.
b)
Evaluasi kemampuan yang
ada didasarkan atas data internal yang ditimbulkan kebutuhan pengolahan
operasional.
c)
Data pasar dan persaingan
yang mungkin bisa direkam dalam database komputer.
6. Sistem
Informasi Manajemen Berdasarkan Fungsi Organisasi
Sistem informasi
manajemen bisa dianggap sebagai suatu federasi subsistem yang didasari atas
fungsi yang dilaksanakan didalam suatu organisasi. Masing-masing subsistem
memerlukan aplikasi-aplikasi untuk membentuk seluruh proses informasi yang berkaitan
dengan fungsinya, meskipun akan menyangkut database, model base serta beberapa
program komputer yang biasa untuk setiap subsistem fungsional. Di dalam masing-masing
subsistem fungsional, ada aplikasi untuk proses transaksi, pengendalian
manajemen, pengendalian operasional, dan perencanaan strategis.
Posting Komentar untuk "Manfaat Sistem Informasi Manajemen"
Berkomentarlah sesuai topik pembahasan artikel, dan jangan ragu untuk menegur kami apabila ada kesalahan dalam artikel. Terima kasih.