Tugas Pokok Manajemen Pemasaran
Tugas Pokok Manajemen Pemasaran
Seorang manajer pemasaran
tentulah mendambakan agar volume penjualan, market share, dan kepuasan
pelanggan terus meningkat, karena pada dasarnya itulah tugas dari manajemen
pemasaran. Untuk mencapai
keberhasilan, terdapat beberapa tugas pokok manajemen pemasaran, antara lain
yaitu:
1) Perencanaan
Pemasaran
Perencanaan pemasaran adalah
merupakan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan pemasaran. Oleh sebab itu, tugas
ini sangatlah penting, karena kesalahan perencanaan hampir bisa dipastikan
kegiataan pemasaran tidak akan mencapai kegiatan yang semestinya diinginkan.
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan di dalam perencanaan pemasaran,
yakni:
a)
Menetapkan pembeli yang
dijadikan target
b)
Memperkirakan jumlah
penjualan
c)
Menyusun kombinasi
kebijakan pemasaran untuk mencapai target penjualan ditentukan.
Selain itu dalam
menentukan target pasar tentu harus juga diperhatikan kekuatan kelemahan
perusahaan itu sendiri. Kemudian diperhatikan juga berbagai faktor internal dan
eksternal yang mungkin akan mempengaruhi progam yang disusun dengan cara
mensegmentasi pasar.
Selanjutnya segmen pasar
yang telah dipilih perlu ditetapkan taksiran/perkiraan penjualan untuk melayani
pasar tersebut. Taksiran penjualan ini sangat penting artinya bagi perusahaan hal
ini karena akan mempengaruhi keputusan pada bidang lainnya misalnya bidang
produksi ataupun keuangan.
Untuk itu perlu
dilaksanakan penelitian pasar untuk mengetahui tingkat permintaan serta posisi
produk pesaing. Sehingga atas dasar penelitian tersebut akan bisa ditetapkan
tingkat penjualan perusahaan. Tingkat penjualan bisa juga ditetapkan atas dasar
penjualan pada tahun-tahun sebelumnya. Sehingga atas dasar pengalaman tesebut bisa
diperkirakan tingkat penjualan perusahaan untuk tahun mendatang dengan bantuan
analisis statistik.
Apabila perkiraan volume
penjualan telah ditetapkan maka langkah selanjutnya yang perlu dipersiapkan ialah
menentukan kombinasi strategi pemasaran untuk dapat merealisasikan target
tersebut. Tentunya masih diperlukan berbagai macam taktik atau kiat pemasaran
untuk mewujudkan strategi menjadi sebuah kenyataan. Dalam hal ini yang dimaksud
dengan strategi dan taktik ialah:
“Strategi adalah cara yang dipakai dalam pertempuran untuk memenangkan peperangan. Sementara taktik merupakan teknik yang dipakai untuk melaksanakan strategi.”
“Dalam istilah marketing, strategi berarti perencanaan dasar suatu aksi yang dipilih untuk mencapai suatu sasaran (objective), sementara taktik merupakan cara dalam menjalankan rencana tersebut.”
Untuk bisa menetapkan
suatu strategi dan taktik pemasaran yang baik, maka harus selalu diperhatikan kelemahan
yang dimiliki oleh perusahaan. Lalu kemudian dihubungkan dengan peluang yang
mungkin diraih serta hambatan yang mungkin akan menghadang perusahaan. Dengan memperhatikan
kondisi internal dan eksternal perusahaan, lalu kemudian disusun strategi
pemasaran untuk meraih setiap peluang yang ada yang dikenal dengan istilah strategi
bauran pemasaran (marketing mix).
Dalam hal ini yang
dimaksud dengan bauran pemasaran atau marketing mix adalah: “kumpulan
variabel-variabel yang dapat digunakan perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan
konsumen.” Sementara itu Philip Kotler mendefenisikan marketing mix atau
bauran pemasaran sebagai: “Serangkaian variabel yang bisa dikontrol dan tingkat
variabel yang dipergunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi pasaran yang
menjadi sasaran.”
Beberapa variabel yang
bisa dipergunakan untuk mempengaruhi tanggapan pembeli dikenal dengan istilah “The
four Ps of Marketing” (4Ps) yang dimaksud ialah Kebijakan Product (Produk),
Kebijakan Price (Harga), Kebijakan Promotion (promosi), dan
Kebijakan Place (Distribusi).
Bisa diperhatikan bahwa
4Ps mencerminkan panadangan perusahaan sebagai pihak penjual terhadap alat
pemasaran untuk mempengaruhi pembeli/konsumen. Dari sudut pandang pembeli/konsumen,
setiap alat pemasaran yang dirancang untuk memberikan manfaat bagi konsumen. Robert
Lauterborn menyarankan agar 4Ps penjual adalah tanggapa terhadap 4Cs pembeli.
1. Kebijakan
Produk-Produk yang Ditawarkan
Produk memiliki arti yang
sangat penting bagi perusahaan. Karena disamping sebagai dasar untuk menentukan
kebijakan pemasaran juga merupakan gambaran perusahaan dimata masyarakat
konsumen itu sendiri. Apabila produk yang ditawarkan bisa memuaskan keinginan
konsumen maka hal tersebut merupakan gambaran keberhasilan, dan demikian
sebaliknya. Tentu saja produk disini tidak hanya terbatas pada wujud fisiknya
saja, akan tetapi juga kualitas model serta apa saja yang bisa memuaskan
keinginan konsumen.
Di dalam dunia bisnis,
banyak sekali perusahaan yang memasarkan barang dari satu jenis. Oleh sebab
itu, bauran produk memiliki lebar, panjang, halaman serta konsistensi
tersendiri. Tentu saja dimensi bauran produk harus selalu dievaluasi. Hal
tersebut dimaksudkan agar bisa diciptakan perlakuan yang benar lagi seimbang
untuk setiap lini produk yang ada, yakni memberikan dukungan penuh bagi produk
berprospek cerah ataupun mengeliminasi produk yang lemah di pasar.
Keputusan lain tentang
kebijakan produk yang perlu diperhatikan ialah mengenai merek, model, label dan
juga kemasan. Oleh sebab itu terdapat beberapa kemungkinan misalnya membuat
model tertentu sebagai ciri sebagian ataupun seluruh produk yang dipasarkan oleh
perusahaan. Membuat merek yang berlainan untuk produk yang sama dan setiap
produk yang ditawarkan serta membuat merek sendiri untuk setiap jenis produk. Sementara
strategi kemasan hendaknya diarahkan untuk menciptakan manfaat tambahan,
misalnya untuk menambah ketahanan perlindungan kualitas, memiliki efek promosi
dan sebagainya. Sedangkan keputusan tentang label hendaknya dapat memperjelas
informasi kepada konsumen, memberikan efek promosi dan lain sebagainya.
2. Kebijakan
Harga Jual
Keputusan mengenai harga
jual memiliki implikasi yang cukup luas baik itu untuk perusahaan ataupun
konsumen. Harga yang terlalu tinggi akan menimbulkan kemungkinan menurunnya
daya saing. Dan sebaliknya harga yang rendah dapat mengakibatkan kerugian,
khususnya apabila biaya meningkat. Hal tersebut terutama akan menjadi masalah
bagi perusahaan yang baru saja berdiri. Tujuan akan sangat mempengaruhi tingkat
harga jual yang akan ditetapkan perusahaan. Adapun tujuan penetapan harga jual,
antara lain adalah:
a) Untuk
Survival
Apabila perusahaan berada
dalam kondisi menghadapi persaingan yang sangat gencar, pergeseran keinginan
konsumen, adanya kapasitas menganggur, maka yang diinginkan perusahaan ialah bagaimana
untuk dapat bertahan hidup dalam kondisi untuk tetap eksis dalam dunia
bisnisnya saja maka perusahaan akan menetapkan harga jual sekedar bisa menutupi
biaya tetap dan variabel saja.
b) Penetrasi
Pasar
Apabila perusahaan ingin
memperkuat market share dari produk yang dijualnya, maka perusahaan akan
menetapkan harga jual yang cukup rendah. Dengan kebijakan harga jual yang
rendah tersebut diharapkan pembeli akan sangat peka terhadap harga, biaya per
unit akan semakin mengecil seiring dengan semakin meningkatnya penjualan serta
akan mendesak pesaing.
c) Maksimumkan
Laba Dalam Jangka Pendek
Apabila perusahaan menetapkan
untuk memperoleh keuntungan setinggi mungkin, maka perusahaan akan ditetapkan
harga jual yang tinggi.
d) Menperoleh
Uang Secepat Mungkin
Apabila perusahaan berada
dalam kondisi kesulitan keuangan, maka perusahaan akan menetapkan harga jual yang
rendah dengan maksud untuk memperoleh uang tunai dengan cepat.
e) Untuk
Keunggulan Dalam Kualitas Produk
Suatu perusahaan mungkin saja
bertujuan agar kualitas produk yang dipasarkannya selalu menjadi yang terbaik.
Untuk itu perusahaan perlu melakukan penelitian dan pembangan yang terus
menerus.
Langkah selanjutnya dalam
penetapan harga jual ialah menentukan permintaan. Oleh karena itu perlu
dilaksanakan penelitian besarnya tingkat permintaan untuk produk yang
ditawarkan oleh perusahaan didalam market share yang dikuasai oleh
pesaing. Selain itu juga perlu diperhitungkan sifat eleminitas permintaan
produk tersebut. Hal tersebut untuk mengetahui hubungan antara kebijakan harga
dengan tingkat permintaan.
Apabila sudah diketahui
tujuan serta besarnya kemungkinan permintaan, maka perlu juga ditaksir besarnya
biaya untuk memasarkan sebesar permintaan tersebut sebelum ditetapkan harga
jual. Tentunya harga jual yang akan minimal harus bisa menutupi biaya yang nantinya
dikorbankan.
Sesudah perkiraan harga
jual bisa diketahui dengan memperhatikan tujuan, besarnya permintaan serta
biaya, maka sebelum ditetapkan sebagai harga jual, terlebih dulu memperhatikan
tawaran harga dari pesaing. Sebab apabila harga yang ditetapkan oleh perusahaan
dibawah harga pesaing maka kemungkinan besar akan memicu perang harga. Dan
sebaliknya apabila terlalu tinggi akan mengakibatkan menurunya daya saing
perusahaan.
Langkah berikutnya dalam
menetapkan harga ialah memilih metode digunakan. Terdapat beberapa metode yang
akan dipergunakan, antara lain yaitu: Cost plus pricing, break event dan
target profit pricing, penetapan harga atas dasar nilai, yang tergantung
dari produk yang dipasarkan, penetapan harga berdasarkan nilai yang tergantung
dari produk yang dipasarkan, penetapan harga berdasarkan harga pasar seharga
kontrak.
Apabila ditetapkan metode
yang akan digunakan, maka bisa ditentukan beberapa kemungkinan harga jual atas
dasar tujuan, besarnya permintaan, serta pesaing. Namun sebelum ditetapkan
sebagai harga jual akhir, perlu diuji terlebih dahulu seberapa kemungkinan
tersebut. Dalam pengujian ini diperhitungkan dampak psikologis bagi konsumen,
citra perusahaan dan dampaknya bagi pesaing dari penetapan harga jual produk tersebut.
Kebijakan lainnya yang
perlu diperhatikan dalam strategi harga jual ialah modifikasi harga. Dalam kaitannya
dengan hal ini perlu dipertimbangkan apakah perlu perbedaaan harga untuk
wilayah yang berbeda dan pembeli yang berbeda, dengan harga serta kemungkinan
memprakarsai kenaikan harga.
3. Kebijakan
Penyaluran (Distribusi)
Keputusan saluran (distribusi)
akan mempengaruhi 2 (dua) hal, yakni jangkauan penjualan dan biaya.
Setiap alternatif saluran yang dipilih jelas akan dipengaruhi oleh unsur-unsur
lain yang ada dalam bauran pemasaran perusahaan. Contohnya tujuan yang ingin
dicapai, ciri-ciri pasar yang dijadikan sasaran serta karakteristik produk yang
ditawarkan.
Terdapat beberapa
alternatif yang mungkin dipilih oleh penjual dalam distribusikan produknya
kepada konsumen, antara lain yaitu:
1)
Manufacturer →
Konsumen
2)
Manufacturer →
Pedagang eceran → Konsumen
3)
Manufacturer →
Pedagang besar → Pedagang eceran → Konsumen
4)
Manufacturer →
Agen → Pedagang besar → Pedagang eceran → Konsumen
Perlu disadari bahwa
alternatif manapun yang dipilih, saluran distribusi akan menghubungkan arus
fisik, pembayaran, hak milik, dan informasi promosi. Oleh karena itu sebelum
ditetapkan satu alternatif saluran perlu diketahui dan ditetapkan sasaran,
kendalanya, jenis perantara, jumlah antara, syarat, tanggung jawab serta hak
setiap anggota saluran perantara.
Penilaian atas alternatif
saluran didasarkan pada kriteria ekonomis, efektfitas dan pengendalian. Setiap
alternatif saluran yang dipilih memenuhi kriteria tersebut. Oleh karenanya
perantara yang dipilih sebagai anggota saluran harus diseleksi, dimotifasi
secara berkala dan dievaluasi kembali.
4. Kebijakan
Promosi
Kebijakan pembauran
pemasaran tentunya akan lebih berhasil apabila apa yang sudah diprogram
dikomunikasikan dengan tertara yang baik. Dalam hal ini mengkomunikasikan
program perusahaan kepada masyarakat atau konsumen bisa dilakukan dengan 4
(empat) variabel, antara lain yaitu:
1)
Personal
selling, yaitu presentasi lisan
dalam suatu percakapan dengan satu calon pembeli atau lebih yang ditujukan
untuk menciptakan penjualan.
2)
Periklanan, yaitu bentuk presentasi
dan promosi non pribadi mengenai ide, barang, dan jasa yang dibayar oleh
sponsor tertentu.
3)
Promosi penjualan,
yaitu kegiatan pemasaran selain personal selling, periklanan dan publisitas
yang mendorong pembelian konsumen dan efektifitas pengecer.
4)
Publisitas, yaitu mendorong
permintaan secara non-pribadi untuk suatu produk, jasa ataupun ide dengan
menggunakan berita komersial di dalam media massa dan sponsor tidak dibebani
sejumlah bayaran secara langsung.
Keputusan mengenai bauran
promosi akan mencakup: (1) penyampaian pesan, (2) penerimaan pesan dari media
yang digunakan, (3) tanggapan dan umpan balik serta gangguan. Oleh sebab itu
sebelum keputusan bauran promosi ditetapkan, maka perlu terlebih dulu
diidentifikasi masyarakat yang dijadikan sasaran, ditentukan tujuan promosi,
merancang pesan, menetapkan sasaran promosi serta menyeleksi media yang digunakan.
Dan selanjutnya pelaksanaan promosi harus terkoordinasi, konsisten, tepat waktu
dan juga dievaluasi.
Tentunya kebijaksanaan
pemasaran yang disusun oleh perusahaan harus diperhatikan peran ataupun
kondisinya dalam dunia bisnis, yakni apakah dalam dunia bisnis tergolong pada perusahaan
pemimpin, penantang, pengikut ataupun menggarap relung pasar. Hal
ini karena kondisi perusahaan dalam dunia bisnis akan mempengaruhi tantangan
yang akan dihadapi.
Seperti misalnya tantangan
yang biasanya dihadapi oleh perusahaan yang tergolong pemimpin pasar ialah
melindungi pasar yang dikuasai, memperluas pasar serta mengembangkan market
share. Tentunya karena perbedaan permasalahan ataupun tantangan yang
dihadapi akan mengakibatkan strateginya juga berbeda.
2) Pengarahan
Pelaksanaan Pemasaran
Strategi pemasaran yang
disusun tentunya akan diuji dalam pelaksanaannya untuk mengetahui tepat atau
tidakkah strategi yang ditetapkan tersebut. Hal tersebut akan tercermin dari
tingkat penjualan, market share yang dikuasai serta biaya yang
dikorbankan.
Untuk menopang
keberhasilan pelaksanaan strategi pemasaran yang disusun, maka diperlukan
kesiapan organisasi perusahaan dan pelaksanaannya. Dalam rangka hal tersebut
maka perlu dibuat kerangka organisasi yang jelas, efisien serta memuaskan bagi
personalianya. Setelah itu personalia organisasi harus diseleksi dengan baik
untuk memperoleh tenaga yang benar-benar berkualitas, terampil dan memiliki
kemampuan.
3) Pengendalian
Pemasaran
Strategi pemasaran yang
dibuat tentulah belum bisa dipastikan menjadi kenyataan. Hal ini karena ada
unsur ketidakpastian didalam pelaksanaan, oleh karena itu maka strategi yang di
susun harus selalu dikendalikan. Pengendalian pemasaran dilaksanakan dengan
membandingkan realisasi dan rencana pemasaran yang disusun. Hasil yang tidak
sama, baik itu terlalu besar di atas target apalagi dibawah, merupakan penyimpangan
yang perlu memperoleh perhatian.
Oleh sebab itu,
pengendalian pemasaran semata-mata dimaksudkan agar bisa diketahui kemajuan pelaksanaan,
hambatan yang ditemui oleh faktor penunjang, dan apa yang diperlukan untuk
kelancaran kegiatan pemasaran. Di samping itu juga akan dengan cepat diketahui apabila
ada penyimpangan dan penyebabnya untuk selanjutnya dibuat tindakan perbaikan.
Posting Komentar untuk "Tugas Pokok Manajemen Pemasaran"
Berkomentarlah sesuai topik pembahasan artikel, dan jangan ragu untuk menegur kami apabila ada kesalahan dalam artikel. Terima kasih.