Manajemen Operasi dan Pengambilan Keputusan
Manajemen Operasi dan Pengambilan Keputusan
Peran utama manajer
operasi ialah sebagai perencana dan pengambilan keputusan. Dalam kapasitasnya
ini manajer operasi dapat memberikan pengaruh sangat besar terhadap sejauh mana
sasaran serta tujuan organisasi terealisi. Sebagian besar keputusan akan
melibatkan banyak kemungkinan alternatif yang bisa memilik dampak yang sangat
besar dan juga berbeda terhadap biaya maupun laba. Dalam hal ini konsekuensinya
adalah manajer operasi perlu membuat keputusan yang bermakna.
Dalam artikel kali ini
kita akan mempelajari banyak hal serta menghadapi berbagai keputusan yang harus
dibuat oleh manajer operasi serta akan diperkenalkan juga dengan alat yang
dibutuhkan untuk menangani keputusan yang dibuat tersebut. Pada bagian ini akan
diuraikan pendekatan umum pengambilan keputusan termasuk didalamnya penggunaan
model, metode kuantitatif, analisis trade off, menetapkan prioritas, etika, dan
pendekatan sistem. Model sering kali merupakan alat utama yang dipergunakan
oleh seluruh pengambil keputusan.
A. Model
Model ialah abstraksi
dari realitas, representasi sederhana dari sesuatu. Contohnya seperti mobil
mainan anak-anak merupakan model dari mobil nyata. Model memiliki banyak fitur visual.
Model diklasifikasikan menjadi model skematis, model fisik, dan model
matematis.
Model skematis lebih
abstrak dari model fisik, dalam artian mobil ini kurang mirip dengan realitas
fisik. Contohnya mencakup grafik dan bagan, gambar, cetak biru, dan lukisan. Keuntungan
dari model skematis ialah model ini seringkali relatif sederhana untuk dibuat
dan juga diubah. Selain itu juga model ini mempunyai beberpaa tingkat
kesesuaian visual.
Sementara itu model fisik
terlihat seperti salinannya di kehidupan nyata. Contohnya mobil miniature,
truk, mainan hewan, pesawat terbang, serta market gedung. Keuntungan dari model
ini ialah kesesuaian visualnya dengan realitas.
Sedangkan model matematis
merupakan model yang paling abstrak. Model matematis tidak terlihat sama sekali
sepeti model lain dikehidupan nyata. Contohnya seperti bilangan, rumus, dan
symbol. Model matematis biasanya paling mudah dimanipulasi dan merupakan bentuk
penting untuk computer dan kalkulator.
Sangat banyak model yang
dipergunakan. Akan tetapi, semua model tersebut memiliki fitur umum tertentu.
Model-model ini ialah bantuan pengambilan keputusan dan penyederhanaan dari
fenomena kehidupan nyata yang lebih kompleks. Keadaan nyata melibatkan jumlah
rincian yang sangat banyak, banyak rincian yang tidak relavan dengan masalah
tertentu. Model ini menghilangkan rincian tidak penting sehingga perhatian bisa
dikonsentrasikan pada aspek situasi yang dirasa paling penting. Karena model
memainakan peran penting dalam pengambilan keptusan manajemen operasi, maka model
ini sangat terintegrasi ke dalam materi ini.
Manajer menggunakan model
dengan berbagai cara serta untuk berbagai alasan. Model sangat bermanfaat
karena beberapa alasan sebagai berikut:
1)
Umumnya mudah digunakan
den lebih murah daripada mengatasi situasi nyata secara langsung.
2)
Meningkatkan pemahaman
terhadap masalah.
3)
Mengahrauskan penggunanya
untuk mengatur dan terkadang mengukur informasi tambahan dibutuhkan.
4)
Memungkinakan manajer
untuk menganalisis pertanyaan’bagaimana jika.
5)
Memungkinkan pengguna
untuk membawa kekuatan matematika guna mengtasai masalah.
6)
Berfungsi sebagai alat
yang konsisten dan menyediakana bentuk terstandarisasi masalaha.
Memperoleh model manfaat
ini sangat mengensankan, model mempunyai keterbatasan tertentu yang harus
diketahui. Berikut ini merupakan tiga keterbatasan yang lebih penting:
1)
Informasi kuantitatif
bisa ditekankan pada biaya informasi kualitatif.
2)
Penggunaan model tidak
menjamin adanya keputusan yang bagus.
3)
Model bisa salah diaplikasikan
dan hasilnya bisa disalah artikan, meluasnya penggunaan model yang
terkomputerisasi menambah resiko ini karena model yang sangat canggih bisa saja
dipakai oleh pengguna yang tidak cukup mahir untuk mengerti perbedaan dari
model tertentu. Dengan begitu, pengguna tidak bisa spenuhnya memahami keadaan
agar model bisa sukses dipergunakan.
B. Pendekatan
Kuantitatif
Pendekatan kuantitatif
untuk pecahan masalah sering kali mewujdkan upaya guna memperoleh sebuah solusi
optimal secara matematis terhadap masalah manajerial. Pemogramer serta teknik
matematika yang terkait dipergunakan secara luas untuk alokasi optimal sumber
daya yang langka.
Dalam ukuran besar teknik
kuantitatif pengambilan keputusan di dalam manajemen operasi sudah diterima
karena kalkulator dan komputer berkecepatan tinggi mampu untuk menangani
perhitungan yang dibutuhkan. Komputer mempunyai dampak yang besar terhadap
manajemen operasi. Selain itu juga, semakin banyak tersedianya paket perangkat
lunak untuk teknik kuantitatif dirasa telah meningkatkan penggunaan manajemen komputer.
Karena pengambilan
keputusan manajemen operasi akan tergantung pada pendekatan kunatitatif maka perlu
dicatat bahwa manajer biasanya akan menggunakan kombinasi pendekatan kualitatif
dan kuantitatif, dan banyak keputusan penting didasarkan pada pendekatan
kualitatif.
C. Analisis
Trade-off
Karyawan pada bagian
operasi sering menjumpai keputusan yang bisa diuraikan sebagai keputusan
analisis trade off. Seperti contohnya dalam memutuskan jumlah persediaan yang
tersedia. Pengambil keputusan harus dapat memikirkan trade-off antara kenaikan
tingkat layanan pelanggan. Sehingga akan menghasilkan tambahan persediaan
tersebut. Di dalam memilih peralatan pengambil keputusan harus selalu mengevaluasi
manfaat dari fitur tambahan atas biaya dari fitur tambahan tersebut. Di dalam
penjadwalan lembur untuk meningkatkan output, manajer harus dapat membandingkan
nilai kenaikan output dengan biaya lembur yang lebih besar.
D. Metrik
Kinerja
Sebelum manajer
mempergunakan metric untuk mengelola serta mengendalikan operasi. Terdapat banyak
metric yang dipakai, yaitu meliputi metric yang berkaitan dengan biaya, laba, mutu,
aset, persediaan jadwal, produktivitas, serta keakuratan ramalan.
E. Pendekatan
Sistem
Perspektif sistem hampir selalu
menguntungkan didalam pengambilan keputusan. Sistem bisa didefinisikan sebagai
serangkaian bagian yang saling berkaitan yang harus bekerja sama. Di dalam organisasi
bisnis organisasi bisa dianggap sebagai sistem yang terdiri dari beberapa subsistem.
Pendekatan sistem
menukarkan hubungan timbal balik antar subsistem, akan tetapi tema utamanya ialah
keseluruhan lebih besar dibandingkan jumlah bagian-bagiannya. Oleh sebab itu,
dari sudut pandang sistem, output serta tujuan organisasisecara keseluruhan lebih
diutamakan dibandingkan orang-orang dari setiap subsistem.
Pendekatan alternative
berkonsentrasi kepada efisiensi dibeberapa subsistem, sehingga bisa mencapai
efisiensi secara keseluruhan. Akan tetapi, pendekatan tersebut mengabarkan
fakta bahwa organisasi harus beroperasi di dalam lingkungan dengan sumber daya
langka serta beberapa subssistem ini sering sekali menghadapi komptesi langsung
dengan sumber daya langka, sehingga diperlukan pendekatan teratur untuk alokasi
sumber daya.
Pendekatan sistem sangat penting
setiap kali terdapat sesuatu yang sedang didesain, didesain ulang, diterapkan,
diperbaiki ataupun paling tidak diubah. Pendekatan sistem penting juga untuk
memperhitungkan dampak atas seluruh bagian dari sistem tersebut. Seperti
misalnya apabila model mobil dimasa yang akan datang akan menambah, seorang pendesain
harus memperhitungkan bagaimana pelanggannya akan memandang perubahan tersebut,
instruksi untuk menggunakan rem, peluang penyalahgunaanya, biaya untuk
menghasilkan rembaru, prosedur instalasi, daur ulang rem yang aus, dan prosedur
perbaikannya. Selain itu juga tenaga kerjanya akan memerlukan pelatihan untuk
membuat ataupun merakit jadwal produksi bisa berubah, prosedur persediaan
mungkin harus berubah, iklan harus menginformasikan fitur baru, standard mutu
harus ditetapkan, dan suku cadang dari pemasok harus dipilih.
Kompetisi global serta
pengalihdayaan (outsourcing) yang meningkatkan penjangnya rantai pasokan
perusahaan, lebih penting dari rantai pasokan perusahaan yang telah ada yang mempergunakan
pendekatan sistem untuk memperhatikan “gambar besar” didalam pengambilan
keputusan mereka.
F. Menetapkan
Prioritas
Pada hampir setiap
situasi, manajer menemukan fakta bahwa faktor tertentu ternyata lebih penting
daripada faktor lainnya. Dengan menyadari hal seperti ini, manajer bisa
mengarahkan upayanya menuju arah yang paling baik dalam menghindari pemborosan waktu
serta energy pada faktor yang tidak penting.
Dalam hal ini khusus
kepemilikan dan juga pengoperasian mobil, mobil mempunyai banyak bagian dan
sistem yang bisa saja tidak berfungsi. Beberapa bagian dan sistem sangat
penting. Mobil tidak akan berfungsi ataupun akan berbahaya beroperasi tanpa bagian
dan sistem ini. Beberapa objek yang sangat penting yaitu mencakup mesin dan
penerus daya, rem, sistem listrik, setir, dan sistem pendinginan. Dalam
memilihara serta memperbaiki mobil, objek-objek tersebut harus menerima
prioritas tertinggi apabila tujuannya ialah mempunyai transportasi yang aman
dan andal.
Terdapat objek lainnya
yang jauh kurang penting seperti misalnya bagian yang hilang dari krom, goresan
cat, sedikit penyok, serta tempat duduk yang usang. Dalam hal bidang transportasi,
objek seperti itu harus menerima perhatian hanya setelah objek lainnya yang lebih
penting sudah terlaksana.
Diantara kedua prioritas
tersebut, terdapat berbagai objek dengan prioritas menengah. Objek seperti ini semestinya
memperoleh perhatian sesuai dengan kepentingannya terhadap seluruh sasaran. Rincian
objeknya mencakup seperti ban yang menipis, batrai yang lemah, dan sebagainya.
Sudah jelas bahwa relatif
sedikit faktor yang sering kali sangat pening, sehingga menghadap faktor ini pada
umumnya akan mempunyai dampak besar yang tidak sebanding dengan hasil yang
dicapai. Dampak ini disebut juga dengan fenomena pareto yang berarti segala sesuatu
tidaklah sama, sejumlah kecil faktor yang menjelaskan persentase besar dari
terjadinya beberapa peristiwa.
Ada sedikit faktor yang
sangat penting untuk mencapai tujuan ataupun memecahkan masalah dan ada banyak
faktor lainnya yang tidak penting. Implikasinya ialah manajer harus dapat menelaah
setiap situasi, mencari beberapa faktor yang akan mempunyai dampak paling besar
serta memberikan prioritas tertinggi. Hal ini merupakan salah satu konsep
paling penting dan merupakan konsep dasar di dalam manajemen operasi. Faktanya,
konsep ini bisa diaplikasikan diseluruh tingkat manajemen serta setiap aspek
pengambilan keputusan, baik professional ataupun pribadi.
G. Etika
Di dalam mengambil
keputusan seorang manajer harus mempertimbangkan bagaimana keputusannya
tersebut akan mempengaruhi pemegang saham, pelanggan, manajemen karyawan,
masyarakat secara umum serta lingkungannya. Penemuan solusi terbaik untuk semua
pemangku kepentingan tidak selalu mudah, akan tetapi sasaran tersebut harus dicapai
oleh seluruh manajer. Disamping itu, bahkan manajer dengan maksud terbaik
kadang kala akan membuat kesalahan. Apabila memang terjadi kesalahan, manajer
harus dapat bertindak secara bertanggunag jawab untuk memperbaiki kesalahan
tersebut.
Manajer operasi, seperti halnya
semua manajer mempunyai tanggung jawab untuk membuat keputusan yang etis. Masah-masalah
etis yang muncul di dalam banyak aspek manajemen operasi mencakup hal-hal sebagai
berikut:
a)
Laporan keungan mewakili
kondisi keunagn organisasi secara akurat
b)
Keselamatan produk
menyediakan produk yang meminimalkan resiko kerugian untuk pengguna atau kerusakan
harta benda atau lingkungan
c)
Keselamatan tenaga kerja
menyediakan pelatihan yang memadai, memelihara peralatan dalam kondisi kerja
yang bagus, memelihara libgkunagn kerja yang aman
d)
Mutu: menghargai jaminan,
menghindari kecacatan yang tersembunyi
e)
Masyarakat: menjadi
tetangga yang baik
f)
Lingkung: tidak melakukan
hal-hal yang akan merugikan lingkungan
g)
Perekrutan dan pemecatan
tenaga kerja: menghindari pretense yang salah
h)
Hak tenaga kerja
menghargai hak tenaga kerja, menghadapi masalah tenaga kerja secara cepat dan
adil
i)
Penutupan fasilitas
mempertimbangkan dampaknya pada masyarakat dan menghargai komitmen yang telah
dibuat.
Banyak organisasi membuat
kode etik untuk memanda perilaku kartyawan atau anggota organisasi.
Posting Komentar untuk "Manajemen Operasi dan Pengambilan Keputusan"
Berkomentarlah sesuai topik pembahasan artikel, dan jangan ragu untuk menegur kami apabila ada kesalahan dalam artikel. Terima kasih.