10 Kompetensi Khusus Sekretaris
10 Kompetensi Khusus Sekretaris
Ada beberapa kompetensi khusus atau kemampuan yang
harus dimiliki oleh seorang sekretaris guna menunjang dan melancarkan
pekerjaannya. Dalam hal ini setidaknya ada 10 kompetensi khusus sekretaris,
antara lain yaitu:
1. Menerima Tamu dan Bertamu
Tamu
adalah seseorang ataupun sekelompok orang yang datang untuk mengunjungi
instansi/organisasi, untuk kepentingan pekerjaan baik itu kedinasan ataupun
pribadi. Dalam hal ini tamu yang berkunjung ketempat kerja harus selalu dihormati
dan dihargai. Tentu biasanya tamu yang datang ada keperluan yang berkaitan
dengan kedinasan.
Tamu
yang berkunjung harus dilayani dengan baik, tanpa membeda-bedakan. Oleh
karenanya, tuan rumah harus berusaha untuk melayani tamu sebaik mungkin. Dalam
hal ini menerima tamu ialah tugas utama seorang sekretaris. Dimana sekretaris
harus bersikap sopan, ramah, dan bersedia untuk membantu memberikan informasi
yang dibutuhkan oleh tamu.
Berikut
ini merpakan hal-hal yang harus diperhatikan pada saat menemui tamu:
1)
Bersikap
ramah memberikan salam dan menyapa.
2)
Menanyakan
maksud kedatangannya, dan memberikan informasi yang sejelas-jelasnya.
3)
Jika
tamu harus menunggu, usahakan agar tamu menunggu dengan suasana yang
menyenangkan, berikanlah bacaan (majalah, surat kabar).
4)
Jika
pejabat yang diinginkan tamu tidak ada di tempat maka usahakan tamu agar
meninggalkan pesan atau catat segera serta memberitahukannya kepada pejabat
yang dituju.
5)
Biasanya
disebuah instansi atau perusahaan ada petugas khusus penerima tamu yang disebut
sebagai Resepsionis. Tamu yang datang terlebih dahulu harus mengisi buku
tamu. Hal ini untuk memudahkan petugas dalam menghubungi orang yang dituju oleh
tamu.
Merencanakan
Dan Menyusun Jadwal Penerimaan Tamu
Jadwal
penerimaan tamu harus diatur secermat mungkin dan perlu dibuat catatan khusus.
Buku tamu harus berisikan No, Telp, Tanggal, Waktu, Siapa, dan untuk tujuan apa
tamu tersebut berkunjung. Hal ini untuk membantu mengingatkan pimpinan. Dan buatlah
perjanjian atau pembatalan dengan tamu dan jika ada perubahan sampaikanlah
secepatnya.
Kesalahan
Yang Dihindari
Terdapat
beberapa kesalahan yang harus dihindari dalam melayani tamu, antara lain yaitu:
1)
Kurang
sabar dalam melayani tamu.
2)
Jangan
duduk saat menerima tamu hendaklah berdiri.
3)
Hindari
senda gurau, jangan berbisik-bisik ketika menerima tamu.
4)
Jangan
makan pada saat menerima tamu.
5)
Janganlah
berhias diri saat menerima tamu.
6)
Tidak
memberikan keterangan yang lengkap kepada pimpinan tentang tamu.
2. Menerima Telepon dan Menelepon
Telepon
berasal dari kata tele dan phone yang artinya jauh dan mendengar.
Jadi, telepon yaitu berbicara dari jarak jauh. Telepon ialah alat komunikasi
yang paling efektif. Oleh karena itu, permintaan akan telepon semakin
meningkat. Telepon adalah bagian dari kehidupan manusia sarana penunjang
bisnis. Pengguna telepon ada pada berbagai lapisan masyarakat, baik individu
ataupun instansi. Sekarang ini telepon sudah banyak dimodifikasi, menjadi alat
komunikasi yang multiguna serta beranekaragam model dan fungsi.
Etika
Menangani Telepon
Salah
satu pekerjaan sehari-hari seorang Sekretaris atau Resepsionis ialah menelepon
dan menerima telepon. Sikap hormat dan ramah dalam menerima atau bertelepon
sangat berpengaruh terhadap nilai seseorang. Maka bersikaplah wajar dan ramah dalam
pembicaraan ditelepon.
Berbicara
ditelepon harus tulus dan mau mendengarkan apa yang dikatakan oleh lawan
berbicara Anda. Jika Anda berbicara ditelepon biasakan diri untuk tersenyum.
Janganlah sekali-kali beranggapan bahwa orang yang menelepon tidak melihat
Anda. Oleh karena itu, usahakan berikan kesan yang baik, jangan berbicara
dengan tergesa-gesa atau marah. Berhati-hatilah agar nada kesal tidak sampai
kentara pada suara Anda.
Suara
Anda mewakili suara pimpinan dan perusahaan. Sering sekali orang yang menelepon
menarik kesimpulan tentang pimpinan dan perusahaan berdasarkan relasi yang
didapatkannya pada saat menelepon. Bisa saja akibat pelayanan telepon yang
kurang menyenangkan dapat menghancurkan seluruh usaha perusahaan. Oleh karena
itu, sikap yang baik dalam melayani telepon dapat memberikan nama baik kepada
kantor dan perusahaan secara keseluruhan.
Sekretaris
yang bertanggung jawab penuh atas kelancaran menerima telepon dan menelepon
dapat membina hubungan baik antara kantor dengan kantor lain.
3. Membuat Surat
Surat
adalah media komunikasi tertulis untuk menyampaikan informasi dari satu pihak
kepada pihak lain, baik atas nama sendiri ataupun atas nama instansi/perusahaan.
Isi surat atau informasi bisa berbentuk pertanyaan permintaan, saran, laporan,
ataupun konsep yang disampaikan kepada pihak lain.
Lebih
jauh kegiatan surat menyurat yang dilakukan secara terus-menerus antar pihak
yang satu dengan pihak lain disebut dengan korespodensi. Supaya komunikasi
melalui surat lebih efektif dan bisa mempelancar proses komunikasi, maka kedua
belah pihak harus mempertahankan tata cara penulisan atau pembuatan surat,
dalam artian bahwa:
1)
Surat
memiliki tujuan dan maksud yang jelas.
2)
Isi
surat harus jelas maksudnya.
3)
Surat
ditulis dengan gaya bahasa yang baik dan sopan agar mudah dipahami.
4)
Pergunakanlah
bahasa yang sesuai dengan pemahaman pihak penerima.
5)
Hindari
penggunaan kalimat yang tidak perlu dan membingungkan.
6)
Tulis
dan ketik surat dengan rapi agar si penerima surat tertarik untuk membacanya.
Bahasa
surat yang ada dalam surat memegang peranan yang sangat penting dalam
menentukan lancar tidaknya komunikasi. Oleh karena itu, bahasa surat adalah
kunci dalam keberhasilan komunikasi dan sekaligus juga sebagai alat komunikasi
yang efektif.
4. Menerima dan Menggandakan Surat
Bagi
instansi atau perusahaan surat memegang peranan yang penting, hal ini karena
hampir sebagian besar komunikasi dengan pihak luar maupun relasi dilaksanakan
dengan surat menyurat. Surat menyurat merupakan pekerjaan kantor. Dalam hal ini
istilah pekerjaan kantor pada dasarnya sama dengan tata usaha yang dalam bahasa
inggris disebut sebagai office work atau clerical work, yakni
seluruh rangkaian aktifitas seperti mencatat, menghimpun, mengelolah,
menggandakan, mengirim, menyimpan keterangan yang dibutuhkan dalam setiap usaha
dilakukan melalui surat.
Menurut
GR. Terry
Pekerjaan
kantor mencakup penyampaian keterangan secara lisan dan pembuatan warkat
tertulis dengan cepat guna menyediakan suatau landasan fakta sebagai tindakan
kontrol dari pimpinan.
Menurut
William Henry Leffinguell dan Edwin Robinson
Pekerjaan
kantor adalah pekerjaan yang pertama-tama berkenaan dengan warkat dari badan
usaha pembuatan warkat guna digunakan untuk keterangan dikemudian hari.
Dari
kedua rumusan tersebut, bisa diketahui bahwa pekerjaan kantor berhubungan
dengan pembuatan surat dan warkat, serta kegiatan lainnya yang bersifat memberi
bantuan dan layanan kepada pihak yang mebutuhkan demi tercapainya tujuan
instansi atau perusahaan.
Jadi
dalam hal ini, kantor adalah pusat kegiatan pemikiran dan komunikasi yang
menggerakkan seluruh jaringan. Di kantor terdapat bermacam pekerjaan yang
menyangkut hidup matinya instansi atau perusahaan.
Untuk
meningkatkan produktifitas pekerjaan kantor, maka perlu ditunjang oleh tenaga-tenaga
yang terampil dan mempunyai kemampuan khusus agar mekanisme kerja sebuah kantor
bisa berjalan secara efektif dan juga efisien.
Penanganan
atau pengurusan surat ialah sentral dari kegiatan kantor. Bagian ini memegang
peranan yang sangat penting dalam menggerakkan dan mengendalikan kegiatan
sehari-hari yang berkaitan dengan surat menyurat.
5. Menata Arsip
Arsip
sangat penting bagi tata laksana kantor baik itu dalam instansi ataupun
perusahaan. Arsip disebut juga sebagai kearsipan atau filling yang merupakan
bagian dari kegiatan rutin seorang sekretaris. Arsip adalah salah satu alat
otentik disebuah instansi atau perusahaan, seluruh dokumen atau arsip akan
dipelihara dengan baik serta akan digunakan kembali apabila suatu saat
dibutuhkan, sehingga penyimpanan arsip harus disusun dengan sedemikian rupa
agar mudah dicari jika dibutuhkan.
Dengan
pentingnya peran arsip untuk itu, perlu dibuat sistem arsip yang sistematis
menurut kebutuhan instansi atau perusahaan. Mengelola arsip bisa dilakukan
dengan berbagai cara yang disesuaikan dengan besar atau kecilnya suatu
instansi/perusahaan. Dalam pelaksanaannya pengelolaan arsip bisa dilaksanakan
dengan dua sistem yakni sistem buku agenda dan sistem kartu kendali.
6. Mengatur Penggandaan dan Pengumpulan Dokumen Kantor
Pekerjaan
perkantoran sekarang lebih efektif dan efisien hal ini karena terbantu dengan
adanya alat-alat perkantoran seperti misalnya komputer, mesin cetak, foto copy,
scanner, duplicator, printer, OHP dan sebagainya.
Ketika
kita mempunyai peralatan penggandaan dokumen maka kita perlu memperhatikan
beberapa hal, antara lain yaitu:
1)
Jumlah
penggandaan yang dibutuhkan.
2)
Jenis
dan kualitas kertas yang dipakai harus cocok untuk pengetikan atau tulisan
tangan.
3)
Penduplikasian
warna perlu dipertimbangkan untuk gambar, bagan ataupun sketsa yang
diduplikasi.
4)
Volume
penggandaan yang sangat besar membutuhkan mesin yang akan digunakan sepanjang
hari, maka pilih mesin yang berkonstruksi kokoh serta memiliki penggerak
listrik yang hemat energi.
Terdapat
beberapa alat yang dipergunakan dalam penggandaan dokumen atau surat, antara
lain:
1)
Penggandaan
dokumen dengan duplikator stensil, mesin ini menghasilkan lembaran dalam jumlah
yang banyak dengan menggunakan alat bantu kertas master yang disebut sebagai
stensil atau sit stensil. Umumnya mesin ini mampu menghasilkan 100 keatas.
2)
Penggandaan
dokumen dengan menggunakan duplicator hektografik dengan alkohol mesin ini
cocok untuk menggandakan dokumen yang berjumlah 10 keatas.
3)
Duplikator
Typeset, mesin cetak kecil yang menggunakan jenis letterpies. Mesin ini akan menghasilkan
cetakan berkualitas.
4)
Duplicator
Offset Litho, mesin ini bisa memproduksi ketikan tulisan tangan, gambar atau
foto.
5)
Mesin
Fotocopy, menghasilkan rekaman naskah yang mirip mendekati aslinya akan tetapi
tulisannya bewarna hitam.
6)
Mesin
Scanner, stensil sit yang diproses dengan mesin Scanner awalnya diproses dengan
kertas biasa lalu diedit dengan foto, gambar, table ataupun grafik dengan
bantuan mesin scanner yang bekerja secara elektronik.
7)
Alat
pencetak (Printer), alat ini harus dihubungkan dengan komputer untuk pengetikan
dan hasilnya akan digandakan melalui printer.
8)
LCD
atau Citra Elektronis, alat ini untuk menjalin dokumen secara elektronis
informasi yang disimpan, mesin ini menggunakan lasser yang dikendalikan oleh
pengelola kata.
7. Mempersiapkan Rapat dan Membuat Notula
Secara
singkat rapat ialah pertemuan antara sejumlah orang atau kelompok untuk membicarakan
sesuatu masalah. Rapat ialah suatu alat komunikasi langsung antara pimpinan kantor
dengan para staffnya. Rapat sering dilaksanakan oleh banyak instansi atau
perusahaan. Jadi, rapat (conference atau meeting) adalah pertemuan antara para
anggota lingkungan instansi atau perusahaan untuk merundingkan atau
menyelesaiakan suatu masalah yang menyangkut kepentingan bersama.
Rapat
sangat membutuhkan tangan sekretaris yang terampil dalam rapat, terutama dalam
hal mempersiapkan dan merekam serta melaporkan kegiatan rapat pimpinan. Dalam
hal ini tugas sekretaris dalam rapat mencakup hal-hal sebagai berikut:
1)
Persiapan
2)
Menyusun
acara
3)
Menyusun
teks pidato pimpinan
4)
Membuat
notula rapat
5)
Mmbuat
laporan hasil rapat.
Notula
Rapat
Notula
ialah catatan singkat atau ringkasan hasil pembicaraan dalam sebuah rapat. Dalam
pembuatan notula rapat, yang harus diperhatikan diantaranya yaitu:
1)
Mengetahui
tema dan tujuan rapat
2)
Pandai
dan jelas dalam memilih kata yang tepat serta bahasa yang logis dan efektif
3)
Berkonsentrasi
pada pembicara yang sedang berlangsung, agar tidak terlewatkan hal-hal yang
penting
4)
Pandai
mengolah pendapat menjadi kesimpulan.
Catatan
rapat yang dibuat selama rapat berlangsung harus segera disusun dengan rapi
atau diketik. Lalu segera meminta tanda tangan dari pimpinan rapat. Setelah itu
notulis ikut menandatangani dan segera memperbanyak serta mendistribusikan
kepada para peserta rapat.
8. Mengatur Perjalanan Dinas atau Bisnis Pimpinan dan Kolega
Untuk
meningkatkan hubungan dan mengembangkan naskah atau perluasan produktivitas. Seorang
pimpinan atau pejabat sering melaksanakan perjalanan dinas diluar kota bahkan
sampai keluar negeri.
Dalam
hal ini pimpinan memerlukan seorang sekretaris untuk mengatur segala sesuatu
yang berhubungan dengan perjalanannya itu. Persiapan perjalanan dinas yang dilakukan
secara matang diharapkan akan lebih banyak memberi manfaat dalam pengembangan
aktivitas instansi atau perusahaan.
Berkaitan
dengan hal ini, tugas sekretaris dalam menangani perjalanan bisnis diantaranya
yaitu:
1)
Mengetahui
maksud tujuan perjalanan dinas.
2)
Mengatur
jadwal perjalanan dan pertemuan.
3)
Mengatur
tanggal keberangkatan.
4)
Mengurus
akomodasi (transpotasi dan penginapan).
5)
Mempersiapkan
dokumen (surat-surat) yang diperlukan.
6)
Mempersiapkan
keperluan keuangan.
Perencanaan
yang baik dan perhatian dari sekretaris sepenuhnya sangat mempengaruhi
keberhasilan perjalanan pimpinan. Seorang sekretaris harus memberikan rencana
perjalanan yang terperinci dan lengkap dengan daftar acara pertemuan. Lebih
lanjut maksud dan tujuan perjalanan dinas harus jelas, sehingga bisa ditetapkan
suatu rencana yang baik dalam rangka mencapai tujuan perjalanan dinas.
9. Menciptakan dan Mengembangkan Naskah untuk Dokumen (Laporan)
Laporan
adalah suatu keterangan tertulis yang disampaikan oleh seorang kepada atasannya
atau sebuah panitia/tim kepada yang membentuknya yang merupakan akibat dari
pelaksanaan pekerjaan. Sementara menurut Prof. Dr. Prayudi Atmosudirdjo,
laporan adalah setiap tulisan yang berisikan hasil pengolahan data dan informasi.
Sedangkan menurut J.C. Denyern, laporan adalah suatu alat komunikasi tempat penulis
membuat beberapa kesimpulan atau keadaan yang telah diselidiki.
Dari
uraian tersebut, bisa disimpulkan bahwa laporan adalah suatu bahan informasi
yang didapat dari hasil proses pengolahan data sebagai hasil dari suatu
penelitian atau riset terhadap suatu masalah yang biasa.
Dalam
hal ini laporan harus disusun dengan sempurna dan juga kumplit, tidak boleh ada
satupun hal yang diabaikan apabila hal-hal tersebut dibutuhkan untuk memperkuat
kesimpulan. Laporan yang baik, tidak boleh memasukkan hal-hal yang menyimpang
atau dengan kata lain mengandung prasangka. Laporan harus disajikan secara
menarik dan akurat.
10. Mencatat Dikte untuk Mempersiapkan Naskah (Stenografi)
Stenografi
adalah tulisan pendek dan singkat untuk memepersingkat serta mempercepat
pekerjaan yang berkaitan dengan tulis menulis. Stenografi berasal dari bahasa
Yunani yakni dari kata stenos yang artinya singkat dan grahein artinya
menulis.
Perkembangan
stenogarfi secara singkat dapat diuraikan sebagai berikut:
1)
Stenografi
yang dikarang oleh Timithey Bright pada tahun 1588, John Willis pada tahun 1602
dari Inggris.
2)
F.X.
Gabelsbelger pada tahun 1820 dari Jerman.
3)
I.
Pitman pada tahun 1837 dari Inggris.
4)
A.W.
Groote pada tahun 1899 dari Belanda.
5)
Pada
tahun 1925 di Indonesia terdapat pengarang Karundeng menciptakan steno nasional
Karundeng.
Berdasarkan
surat keputusan secara resmi pemerintah mengeluarkan surat keputusannya
No.051/1968 tanggal 1 Januari 1968, bahwa telah ditetapkan sistem karundeng
sebagai sistem stenografi stendar mata pelajaran dimasukan kedalam kurukulum
SMK. Oleh karena itu, stenografi sistem karundeng merupakan sistem nasional.
Manfaat
stenografi antara lain yaitu:
1)
Untuk
mencatat notulen saat rapat
2)
Untuk
mencatat atau menerima dikte
3)
Untuk
membuat catatan yang bersifat rahasia.
{|CATATAN| Berikut beberapa point yang dibahas secara lebih lengkap dalam artikel terpisah:
1) Langkah-Langkah dan Pelayanan Telepon
2) Membuat Surat dan Menerima Surat
3) Tata Cara Penyimpanan Arsip Kantor
4) Persiapan Penyelenggaraan Rapat
5) Cara Mempersiapkan Perjalanan Dinas Pimpinan Kantor
6) Menciptakan dan Mengembangkan Naskah Laporan
7) 10 Nilai-Nilai Moral Sekretaris}
Posting Komentar untuk "10 Kompetensi Khusus Sekretaris"
Berkomentarlah sesuai topik pembahasan artikel, dan jangan ragu untuk menegur kami apabila ada kesalahan dalam artikel. Terima kasih.